Beberapa waktu lalu rekan wanita yang baru selesai bersalin bertanya serius: "Mba Ophi setelah melahirkan minum jamu apa? *haissh sambil melirik ke arah body saya. Yup, alhamdulillah tiga kali bersalin (tiga-tiganya melalui operasi sectio) akhirnya sekarang berat badan saya kembali ke berat semula sebelum hamil. Tapi tentu tidak "ujug-ujug", tentu saja memang berproses. Pun untuk setiap anak, ada pengalaman yang berbeda-beda kok.
Kelahiran anak pertama, bobot saya naik 17 kg. Setelah melahirkan, bayi saya yang ternyata hanya 2,5kg. Bayangkan sisa 15 Kg ternyata masih nemplok di badan. Saat itu pengalaman pertama melahirkan dan tidak ditemani orang tua, terutama Mimi (Ibu saya). Yup karena persalinan pertama 8 tahun lalu saat itu saya numpang bersalin di Melbourne, sambil menyelesaikan studi. Sungguh pengalaman pertama yang tak terlupakan.
Meskipun via telepon Mimi memberi wejangan agar saya tetap sebisa mungkin mengonsumsi jamu. "Bikin aja sendiri, jamu kunyit." begitu pesan Mimi. Haduuh bagaimana?? mengurus Baby Al saja saya kerepotan luar biasa, stress karena banyak yang diluar dugaan. Salah satunya karena saya sangat tidak menyangka akan melahirkan secara sectio. Emergency caesarean, saya harus masuk ruang operasi karena sudah gawat janin, yup prolonged pregnancy. Baby Al sudah 42 minggu di dalam kandungan dan karena tak ada masalah dokter awalnya sudah memprediksi bahwa saya bisa melahirkan secara vaginal birth.
Ditambah lagi berat badan Baby Al tidak juga naik karena kesulitan menyusui padahal ASI saya sangat berlimpah. Saya mengalami puting lecet yang lumayan bikin stress. Setelah diperiksa lebih lanjut ternyata karena Baby Al memiliki "tounge tie" meski dalam level "mild" saja. Setelah mild tounge tie ini dilepaskan, Baby Al mulai menyusu dengan lancar. Saya juga mengalami sedikit infeksi pada luka jahitan infeksi. Dokter tidak memberi saya antibiotik saat itu. Sedangkan jadwal untuk cek masih lama.
Lalu saya mencoba "mengakali" dengan membuat jus kunyit. Suami membeli kunyit segar di Asian Market. Setelah dicuci bersih, kunyit ditambahkan air lalu dihaluskan dengan blender. Setiap hari pagi dan sore saya meminumnya. Mungkin bagi mereka yang tak suka jamu, rasa kunyit justru membuat mual. Saya, yang kebetulan bahkan suka menjadikan kunyit muda sebagai lalapan dicolek sambal tak menemukan banyak kesulitan. Alhamdulillah saat jadwal bertemu dokter, luka infeksi yang sempat agak bernanah sudah mengering. Tentu saya tak cerita pada dokter. Dokter terkagum-kagum dan dia bilang daya tahan tubuh saya sangat bagus hingga bisa mengatasi sendiri infeksi tanpa obat. Saya mengiyakan tanpa menceritakan yang sesungguhnya. Sayapun tak berani menyimpulkan bahwa luka itu mengering karena jus kunyit yang saya minum, meskipun tampaknya itu penyebab utamanya.
Alhamdulillah saat harus bersalin untuk anak kedua dan ketiga, Mimi bisa menemani saya. Pun berat badan saya tidak mengalami kenaikan signifikan seperti anak pertama. Seperti yang biasa dilakukannya saat anak atau menantunya bersalin, Mimi menyiapkan setidaknya dua macam jamu bersalin. Keduanya buatan tangan Mimi sendiri yang menurut saya rasanya maknyuss banget, beda jauh dengan jus kunyit ala saya. Meski tidak sampai 40 hari Mimi menyiapkan jamu-jamu tersebut, tapi sangat membantu. Karena setidaknya sampai masa nifas saya yang menjadi lebih pendek karena proses bersalin melalui sectio, saya masih bisa mengonsumsi jamu bersalin buatan Mimi.
Hmm supaya saya bisa berbagi, saya sudah mengonfirmasi dan mewawancara Mimi via telepon mengenai Resep Jamu Bersalinnya yang yummy itu. Bahkan sekarang saya sudah mencontek resepnya dan bisa membuatnya sendiri di rumah. Jamu Kunyit Asam ternyata khasiatnya tidak hanya untuk Ibu bersalin dan menyusui kok. Jujur saya sebetulnya lebih suka mengandalkan Mimi untuk membuatkannya. Hmm ini sih manja aja kali yaa, manja apa malas. Namun dengan menyimpan resepnya dalam tulisan dan membaginya melalui blog, semoga saja bisa membantu melestarikan resep jamu yang menurut saya sangat manjur ini.
Berikut hasil wawancara singkat dengan Mimi mengenai Resep Jamu Bersalin ala Mimi.
Jamu Kunyit Asam.
Bahan:
Kunyit, Jahe, Serai (sereh), Kencur, Asam Kawak, Gula Merah, dan sedikit Garam,
Cara Membuat:
Bersihkan semua bahan, potong kasar atau peprek, rebus dengan air hingga mendidih dan air sedikit berkurang. Cicipi rasanya, jika sudah pas, angkat dan sisihkan.Jamu kunyit ala Mimi ini bisa diminum hangat, bisa juga diminum dingin. Untuk praktisnya setelah disaring dapat dimasukkan ke dalam botol-botol kaca lalu simpan di lemari pendingin. Hmm gak kalah deh rasanya dengan jamu kunyit dari salah satu brand terkenal itu, bener deh gak promosi. Cara membuatnya cukup simpel dan kita yakin dengan komposisi dan keaslian bahannya karena kita membuatnya sendiri. Jadi tidak perlu was-was.
Saring sebelum diminum.
Resep jamu yang kedua, Beras Kencur. Tampaknya jamu ini juga cukup populer di kancah jamu tradisional. Biasanya beras kencur bisa dinikmati di mbak jamu gendong. Rasanya yang pedas-pedas hangat. Naah yang sedikit membedakan karena Beras Kencur ala Mimi bisa dinikmati seperti kudapan. Bentuknyapun dibentuk seperti kue kering. Berikut ini resepnya:
Beras Kencur
Bahan:
Beras dibikin tepung (atau bisa tepung beras yang sudah jadi).
Bumbu:
Kencur
Lada
Bawang putih
Bawang merah
Kedaung
Asam
Gula merah
Cara membuat:
Kencur dibersihkan, dikupas, sisihkan.
Lada, bawang putih, bawang merah, dan kedaung digarang atau disangrai, sisihkan.
Tumbuk kencur, lada, bawang putih, bawang merah, dan kedaung yang sudah digarang atau disangrai, asam kandis/jawa, dan gula merah.
Campurkan tepung beras dan bumbu yang sudah halus, tambahkan air hingga menjadi adonan seperti adonan kue. Bentuk bulat-bulat, lalu jemur adonan beras kencur hingga kering. Beras kencur yang sudah kering dapat sering dijemur agar tidak lembab dan tumbuh jamur.
Beras kencur dapat dijadikan kudapan atau campurkan/seduh dengan air panas dan minum dalam kondisi hangat.
Kedua jamu yang sebetulnya memang bisa dikonsumsi tidak hanya pada masa bersalin ini memang memiliki khasiat nyata. Berdasarkan pengalaman saya, jamu-jamu ini manjur untuk mempercepat proses pemulihan setelah bersalin dan membuat badan menjadi hangat dan nyaman, mengurangi pegal-pegal, mempercepat proses penyembuhan luka dalam akibat operasi, dan melancarkan peredaran darah setelah bersalin. Satu lagi, sangat baik bagi produksi ASI. Anak kedua dan ketiga saya bisa menyusui mereka secara ekslusif selama 6 bulan meskipun bekerja bahkan lanjut ASI hingga dua tahun, Alhamdulillah.
Waah banyak banget kan ya khasiatnya. Ini bukan mitos lhoo, ternyata berdasarkan penelitian Biofarmaka IPB, Kunyit misalnya punya khasiat yang kaya. Herbal yang nama kerennya Curcuma Domestic Linn ini memang salah satu fungsi rimpangnya adalah memperlancar ASI. Kunyit bermanfaat menghambat terjadinya deregenerasi albu miosa pada ginjal mencit Balb/c yang diberi paracetamol. Kurkumin pada kunyit berpotensi sebagai antifertalitas dan penolak nyamuk. Selain iturimpang kunyit mengobati diabetes militus, tifus, disentri, usus buntu, haid tidak lancar, keputihan, sakit perut saat haid, penyakit cangkrang, amandel, berak lendir, dan morbili. Jadi jika mengalami beberapa masalah, gejala, dan penyakit tersebut, tidak ada salahnya dicoba resep Jamu Kunyit Asem ala Mimi.
Sebetulnya ada satu jenis jamu lagi yang dibuatkan Mimi, bentuknya param dan dioleskan kepermukaan tubuh, jadi tidak diminum. Semacam param yang juga dijual pabrikan. Tapi tidak mengandung aroma obat kimia seperti yang dijual pabrikan. Tapi untuk yang jujur saya kurang suka karena buat saya tidak nyaman di kulit, risih, dan malas membersihkannya. *Haduh dasar pemalas yaak* Karena saya ogah-ogah Mimi tak mau lagi membuatkannya hahaha. Sebenarnya khasiatnya juga luar biasa. Terutama untuk kecantikan dan pemulihan kulit pasca bersalin. Gak heran yaa, orang zaman dahulu yang disiplin mengonsumsi dan melestarikan jamu, badannya sehat-sehat dan tetap singset.
InsyaAllah sih krucils saya suka kok dengan jamu tersebut, terutama jamu kunyit asam. Saya memperkenalkan dan membiasakan mereka mengonsumsi juga. Toh aman dan bagus juga buat mereka. Ka Zaha terutama paling suka jamu kunyit asam, apalagi diminum dingin. Kadang-kadang mereka protes jika saya membuatnya terlalu pedas atau hangat, bisa jadi karena terlalu banyak jahe dan kencurnya. Jadi untuk konsumsi anak-anak kita bisa kira-kira sendiri komposisinya yang sesuai. Selamat mencoba....
Tulisan ini disertakan dalam Lomba Blog Jamu yang diadakan oleh Biofarmaka IPB dan memenangi Juara Harapan.
http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-upt/brc-ukbb/bccs-collection/564-herbal-plants-collection-kunyit
makasih resepnya mak, saya biasanya kunyit, asem sama gula aja diblender trus airnya diperas :)
ReplyDeletecoba deh mak..rasanya enyak deh mantap surantap hihihi..manis, asam, hangat dan segar. tp ampasnya gak terkonsumsi jadi aman lah buat ginjal juga
DeleteSaya mau bikin kunyit asem ala mimi ah.... :)
ReplyDeleteMonggo dibikin mak, ditunggu ceritanya. insyaAllah maknyuss dan enak di badan
DeleteKunyit asam sama beras kencur, dua-duanya saya suka saya suka ^^
ReplyDeletehahaha mak Kara, saya lbh prefer kunyit asemnya walopun beras kencurnya juga suka
DeleteIndonesia kaya akan herbal yang sangat menyehatkan ya, Mak.
ReplyDeletealhamdulillah yaa...herbalnya beragam dan bermanfaat bgt
Deletewaktu baru lahiran, saya malah dilarang dokter minum jamu apalagi yang ada kunyitnya, Mak. Beresiko bikin bayi jadi kuning. Tapi, saya emnag gak suka jamu, sih :D
ReplyDeletewaah masa iya bikin kuning bayi ya??/ apa ada hubungannya sm warna kuningnya kunyitnya?? alhamdulillah baby saya gak pernah mengalami bayi kuning gt. tapi yang resepnya mimi ini enaknya ampasnya tidak terkonsumsi, jadi menurut sy sih relatif aman buat ginjal
Deletecocok nih buat sahur, pas banget dengan udara sekarang yang dingin :D
ReplyDeleteHahaha jangan lupa minum air putih yang banyak
DeleteSalam kenal dari Malaysia
ReplyDeletepembantu rumah saya ada membuat jamu buatan tangan untuk saya
bahannya sama seperti yang ada dalam entry ini tapi ada tambahan beberapa bahan lagiantaranya temu ireng dan temu lawak dan temu kunci
saya bersyukur punya pembantu yang amat baik hati
cumanya masa puasa ini saya tidak mengambil jamu ini kerana khuatir panas
apa pandangan mbak?
Saya sih tetap minum. Tapi mungkin kurangi intensitasnya dan banyak minum air putih utk menetralisir
DeleteJamunya maas... mbaaaak...
ReplyDeleteHihihiii... jamu memang enyaaak dan buanyaaak manfaatnya ya mak :)
Suwe orang jamu...jamu godong telo. Suwe ora ketemu ... temu pisan gawe gelo
Deletesemasa sma pernah minum ketika sedang haid, tapi konon itu juga bisa mempengaruhi dinding rahim, makanya saya takut minum jamu...kemudian ada rumor klo jamu buat asi berkurang, yah..akhirnya saya semakin takut mengkonsumsi jamu...tapi bila jamu buatan sendiri mungkin jauh lebih aman ya...
ReplyDeleteJamu pabrikan sy justru hindari mba. Tp ini buatan sendiri dan kita tahu kualitas bahamnya. Satu lagi kita tidak minum ampasnya hanya diambil sarinya. Sepemgalaman saya justru membantu memperlancar ASI. Dari penelitian Biofarmaka IPB jg demikian mak
Deletewah boleh juga nih
ReplyDeletetp gak ngefek ke ASI yah kalau minum jamu ini?
Berdasarkan pengalaman sy n hasil penelitian BioFarmaka IPB justru efeknya memperlancar produksi ASI
Deletesave ya mba..buat persiapan beberapa bulan lagi..makasih..
ReplyDeleteSilahkan... smoga bermanfaat dan cucok yaaa
Deletedua-duanya saya suka, kunyit asam dan beras kencur, tapi belum pernah bikin sendiri mbak, seringnya minum dari mbok jamu, resepnya boleh nih dicontek ya
ReplyDeleteKlo bikin sendiri lbh terjamin kualitas n keamanannya. Baik bahan mauoun prosesnya mak. Ayo dicobaaa
DeleteAaaa makasi sharing resep jamunya mak ♥
ReplyDeleteSama2...
DeleteSama2...
DeleteTerima kasih resep jamunya , ijin dicontek ya. Btw, mau juga dong mbak resep paremnya , terima kasih.
ReplyDeleteSamma2...
DeleteNanti coba di interview dulu ke Mimi deh utk resep paremnya
Makasih sharenya mba �� Sebelum hamil saya suka minum kunyit asem di mba jamu dan yg instan. Pas hamil malah takut minum kunyit, soalnya kan memperlancar haid hihi.. Insyaallah mau konsumsi lagi, soalnya pengen Asi lancar ������
ReplyDeleteaku minum jamu juga, tapi campurannya daun puding merah, jahe, gula aren ama susu, enak kan
ReplyDeletewaah pake susu segala mba milda hihi...aku malah gak kebayang klo pake susu, jadinya
Deletebelum pernah bikin jamu sendiri...tapi ngga papa deh. ntar klo pengen bikin aq coba pake resepnya mbak. hehe
ReplyDeletesilahkan dicoba simpel kok
DeleteLangsung copas. Saya klo beli jamu suka banget minta campurin 2 jamu ini. Beli sekaligus 3 gelas, yang 1 diminum, yang 2 disimpan di kulkas. Sementara si nggak minum jamu kunyit asem dulu. Sudah lahiran nanti mau minum lagi he he.
ReplyDeletewaah lagi isi mba...sehat sellau yaa
Deletesemoga acara persalinan nya lancar
ReplyDeleteTerima kasih resep jamunya mba, sekalian izin contek resepnya ya mba...
ReplyDeleteayo para ibu-ibu dicoba jamu bersalinnya
ReplyDeletekalau takaran minumnya sedikit-sedikit mungkit masih mau mbak, karena Kunyit asam sama beras kencur, belum terbiasa sama rasanya. :D
ReplyDeleteMba takarannya utk tiap rempah berapa banyak ya?
ReplyDeleteKok nda ada takaran dr komposisi bahan jamunya ya..misal tepung brp gram dll
ReplyDeleteMinta resep param dan pilisnya dong mbk, saya baru melahirkan
ReplyDeleteMakasih