Menjelang menikah salah satu teman dekat wanita saya semasa kuliah, curhat serius pada saya. Dee, sebut saja demikian. Dee merasakan sesuatu yang menganggu di payudaranya. Seperti benjolan kecil. Sebetulnya sudah agak lama Dee merasakan hal tersebut, tapi kemudian dia mencoba untuk tak menghiraukannya. Concern-nya kembali muncul saat waktu pernikahannya kian dekat. Sebagai sahabat, saya ingin membantu yang terbaik yang bisa saya lakukan. Ketakutan dan kekhawatiran berlebih yang menahannya untuk tidak menghiraukan benjolan tersebut. Rasa takut itu harus dilawan. "Kita ke dokter yuuk, pastikan. Sebelum terlambat. " Akhirnya Dee mau ke dokter untuk memeriksakan benjolan kecil tersebut.
Lain ceritanya, seorang sahabat lain yang sejak lama saya kenal. Panggil saja Nee. Nee tak mau menceritakan adanya benjolan di payudaranya kepada saya. Kondisinya yang masih gadis menjadi pertimbangan untuk tidak bercerita. Dalam sebuah percakapan yang tak disengaja, Nee akhirnya kemudian bercerita dia sudah melakukan operasi. Alhamdulillah benjolan itu belum ganas dan membesar, begitu katanya. Hidup ini pilihan, mengikuti rasa takut dan membiarkan maut menghantuimu atau melawannya. Nee termasuk beresiko dengan kanker karena riwayat dalam keluarganya mengarah demikian. Selain itu pola makan kurang sehat mendukung besarnya kemungkinan terkena penyakit yang satu ini.
Dalam satu tahun ini beberapa rekan sekantor dipanggil Yang Maha Kuasa. Beberapa diantaranya ternyata mengidap kanker. Tidak lama mengetahui mereka sakit. Ternyata kanker yang mereka idap sudah pada stadium tinggi. Tidak dalam hitungan tahun. Kanker mengejar mereka dengan cepat. Tanpa kompromi. Salah satunya peneliti senior yang setahu saya bahkan belum lama menikah. Baru saja mendapat kabar bahagia dengan pernikahannya, tak lama kabar sakit itu datang. Kemudian menyusul berita duka cita kepergiannya karena kanker payudara stadium tinggi.
Duh, apakah gerangan kanker payudara? Mengapa kanker payudara harus dikenali dan diwaspadai?
Benjolan memang salah satu ciri umum, adanya kanker payudara. Namun benjolan bukan satu-satunya pertanda. Selain itu harus juga dipahami bahwa tidak semua benjolan di payudara merupakan kanker. Namun demikian jika terdapat beberapa gejala seperti dibawah ini, maka setiap wanita hendaknya waspada.
Siapakah yang harus waspada dan mengenali kanker payudara sejak dini? Semua wanita, terutama yang sudah mengalami haid. Dulu ada kecenderungan hanya wanita di usia produktif yang sudah menikah yang cenderung beresiko mengalami hal tersebut. Saat ini ada perubahan trend, semua wanita bahkan mereka yang masih berusia dinipun sudah harus mewaspadai risiko kanker terutama yang sudah mendapat menstruasi. Pola makan, pola hidup, polusi serta tingkat stress menjadi pemicu selain faktor keturunan. Yuuk kita kenali faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
Lalu bagaimana kita mengenalinya secara dini? Setidaknya ada dua hal yang bisa kita lakukan.
SADARI
PerikSA PayuDAra SendiRI
Pemeriksaan payudara sendiri bisa dilakukan perempuan sejak mengalami haid pertama. Dengan melakukan pemeriksaan dini inilah, kanker payudara bisa dicegah dari risiko yang lebih tinggi. Hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Sehingga alangkah baiknya jika dilakukan secara rutin setiap bulan pada 7-10 hari setelah hari pertama menstruasi. Pada masa itu, kepadatan payudara berkurang. Akan lebih mudah jika melakukan pemeriksaan payudara sendiri sehabis atau sambil mandi. Gerakan meraba atau memijat lembut lebih mudah dengan sabun yang menempel di kulit.
Mengapa harus melakukan pemeriksaan sendiri (SADARI)? Because we ourselves know us better than anybody else. Kita lebih tahu, paling tahu tentang diri kita sendiri. Sehingga saat ada perubahan pada diri dan tubuh kita, kita bisa dengan cepat mengenalinya. Kenali kanker secara dini, karena pengenalan dini merupakan perlindungan terbaik dari kanker.
Bagaimana cara SADARI? Yuk perhatikan gambar berikut ini. Gambar ini merupakan proses SADARI, saya ambil dari Pamflet Kementerian Kesehatan RI. Tahapan ini secara umum disarankan oleh para Onkolog.
Periksakan Diri Ke Tenaga Keseahtan
Jika menemukan adanya benjolan, atau gejala lain seperti dijelaskan sebelumnya. Jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan/dokter. Saat konsultasi, dokter mungkin melakukan pemeriksaan ulang dan menyarankan pemeriksaan penunjang seperti mammografi atau ultrasonografi untuk hasil pemeriksaan yang lebih jelas dan rinci.
Penanganan lebih dini dan lebih tepat sebetulnya mampu mencegah dan mengurangi risko kanker payudara. “Kanker payudara merupakan kanker dengan jumlah kasus terbanyak, dan menjadi salah satu penyebab kematian utama akibat kanker,” kata Kepala Instalasi Deteksi Dini dan Onkologi Sosial Rumah Sakit Kanker Dharmais, Dr. Walta Gautama, Sp.B (K) Onk. “Hal itu karena sebagian besar pasien kanker payudara datang berobat pada stadium lanjut. Padahal, jika terdeteksi dini dan segera diterapi, sebetulnya kanker bisa dikalahkan.”( sumber: http://www.readersdigest.co.id/)
Sekali lagi, Kanker yang ditemukan secara dini lalu ditangani dengan cepat dan tepat memiliki harapan kesembuhan yang sangat besar. Lindungi diri kita dengan cara deteksi dini. Just do it now... Because The Best Protection is Early Detection.
Kampanye #finishthefight #gopink #breastcancerawareness
Note: Data diolah dari berbagai sumber
aset perempuan ini...makasih sharenya mak...
ReplyDeletebanget mak...harus dijaga yaa
Deletebarusan saya melayat istri rekan kerja saya yang meninggal karena kanker payudara. Usianya masih muda, 37 th. Kanker memang sudah mengintai kita ya, kita harus waspada, apalagi kanker payudara ini berhubungan dgn perempuan. Makasih sharingnya mba...
ReplyDeleteIya mba... sya juga dlm setahun ini kehilangan bbrp rekan kerja wanita krn kanker..mostly msh usia produktif dan karen lambat terdeteksi.
Deletesama2 kita harus lbh aware yaa
serem :(
ReplyDeleteayoo rutinkan SADARI say
DeleteMenyimà k aja mbak
ReplyDeleteMonggo mas, bisa untuk mengingatkan pasangan, isteri, ibu, tante, atau sodara perempuan juga mas
DeleteMemang ngeri penyakit satu ini ya mbak.. mulai sekarang harus rajin2 sadari nih
ReplyDeleteiya saya juga suka sepelein mbak..padahal simpel yaa
DeleteSemoga bisa terhindar dari penyakit ganas ini.
ReplyDeleteamiin...ayo galakkan SADARI
DeleteHarus duwaspadai ya mak , sepakat
ReplyDeleteyup mak, SADARI sedini mungkin dan secara rutin
Deletewah aku belom pernah periksa apapun mak!
ReplyDeleteHarus diwaspadai ini! Thanks infonya :D
Iya coba dimulai dari SADARI dulu say...
Deletesetuju mba...deteksi dini akan sangat membantu. It saves life! dan memberi kesempatanlebih besar untuk bisa sembuh kembali ;). Dan caranya pun mudah..
ReplyDeleteThanks for joining my #giveaway #campaign #finishthefight #gopink #breastcancerawarenessmonth #mypurpleworld :)
Iya pengalaman dari mereka yg survivir juga mbak...klo deteksi ini sangat membantu
Delete#finishthefight #gopink #breastcancerawarenessmonth
semoga kampanye ini juga akan dapat sampai ke semua tingkat masyarakat.
ReplyDeleteiya mba
DeleteJauhkanlah dari penyakit ini
ReplyDeleteAmiin...yuk deteksi dini
DeleteJadi semakin termotivasi mencari tahu segalanya A-Z tentang kanker.
ReplyDeleteTerima kasih telah menginspirasi, Mom
sip...yuuk kita kenali agar bs menjaga diri dan menghindarinya
Delete