Judul: It's Me! Superbrand Diri Untuk Jadi Beda
Penulis: Dya Loretta
Penerbit: PT Lintas Kata
Halaman: 96 halaman
Kategori: Motivasi Remaja
Tahun terbit: 2015
Penyunting: Tanudi
Penyelaras : Shinta
Penadesain Sampul: Githanoo
Hmm telat gak sih sudah sematang ini baru mencoba mencari potensi diri dan menemukan brand diri? Rasanya tidak, karena tidak semua dari kita bisa menemukan potensi dan mengembangkannya menjadi semacam image atau brand di usia dini. Sah-sah saja kok. Pada bagian akhir buku ini kita akan diajak berkenalan dengan figur yang sukses menemukan dan membangun personal barandnya. Tidak semua di usia muda kok. Jadi pede aja yuuk.
Buku ini menarik karena kemudian saya menjadi penasaran dengan image atau citra diri saya? Apalagi sejak rajin ngeblog. Memiliki "personal branding" menjadi semacam tuntutan untuk bisa eksis. Meski tujuannya bukan eksis semata tapi dengan image dan citra diri yang jelas dan dapat kita tonjolkan sebagai daya kekuatan untuk menginspirasi atau untuk diminati orang lain menjadi penting agar orang mudah mengenali kita.
Buku ini kemudian mengajak kita untuk mengenali diri. Memahami siap diri kita? Hai kamu, iya kamu... yakin sudah kenal dan tahu siapa dirimu? Hahay... Buku ini menyebutkan salah satunya metode Johari Window untuk mengetahui siapa diri kita. Setelah mengenali diri, kita sebaiknya mengenali lingkungan di mana kita berada. Karena kita adalah makhluk sosial yang sangat erat berhubungan dengan lingkungan sekitar dan komunikasi di dalamnya.
Langkah selanjutnya setelah mengenal diri dan lingkungan adalah membangun sebuah personal brand dengan kekuatan dan keunikan diri kita. Memahami apa maksud personal branding, unsur, tujuan dan manfaat, lalu melakukan analisa kekuatan dan keunikan diri. Selanjutnya melangkah pada pengembangan personal brand melalui media promosi dan personal branding itu sendiri.
Yang menarik dalam proses pembentukan dan pengembangan personal brand, sebuah catatan dari Buku How To be Interesting "Manfaatlkan Keunikan Anda" karya Jessica Haggy dikutip oleh penulis yang rasanya sangat relevan bagi siapapun yang ingin melecutkan personal brand-nya. Iyess memanfaatkan keunikan! setiap orang memiliki keanehan khusus dan keunikan, jangan disembunyikan, karena itulah yang membuat anda menjadi menarik (hal 41).
Bagaimana menemukan keunikan diri? Salah satunya dengtan metode finger print. Finger Print Method memastikan bahwa sidik jari menyimpan rahasia potensi tiap individu, yang merupakan potensi genetik. Ada beberapa pola dasar sidik jari manusia. Perhatikan polanya di sidik jari di jempol kiri kita. Setidaknya ada pola Whorl, Loop, Double Loop, dan Arch. setiap pola mewakili karakteristik dan potensi masing.
Hmm kalau saya sih kayaknya punya pola Loop nih? Iya saya cenderung berorientasi pada perasaan atau empati dalam menjalin hubungan atau berinteraksi dengan orang lain. Positifnya, tipe ini merupakan teman yang pengertian dan mudah memahami orang lain (bener kan?? :P), negatifnya mudah diperdaya owhhh. Kalau kamu tipe yang mana?? coba lihat sidik jari jempol kirimu?
Lalu apa kunci dari proses menemukan dan mengembangkan personal brand? jawabannya hanya satu FOKUS. Nah fokus inipun harus terukur lhoo, harus SMART (Specific, Measurable, Achievable, Result-Oriented dan Time Specific). Harus spesifik dan detail target yang ingin dicapai, dapat terukur sehingga mempermudah proses, realistis dan mungkin dapat dicapai, harus berorientasi pada hasil dan dalam fame waktu yang spesifik.
Yuuk temukan personal brand-mu, dan kembangkan!
Yuuk temukan personal brand-mu, dan kembangkan!
emang beneran ngaruh ya sidik jari dengan karakter kita?
ReplyDeleteKayaknya ada sih pengaruhnya mak..sejauh apa itu yang aku blom pasti.
Deletejd kayak semacam type2 sidik jari cenderung memiliki sifat tertentu.
anak2ku pernah ikutan nih test finger print tapi gak di follow up serius euy
wah aku pernah nyoba nih pake sidik jari waktu itu bayar 200rb dan kayaknya emang bagus gitu potensi kita ketemu apa
ReplyDeleteWaah asik dung, berarti tinggal diarahkan niih..spy bisa ketemu personal brandnya dan tinggal dikembangkan
Deletesaya senang baca buku pengembamgan diri. ga ada istilah telat ya mbak utk urusan spt ini.masalahnya masih banyak rahasia diri yg belum terungkap. cieee...
ReplyDeletetp utk finger print saya masih ga percaya. hehe..soalnya jadi kayak ga bisa diubah gitu.
klo menurut aku sih bukan gak bisa diubah..justru setelah tahu type- dan potensinya kan bisa dikembangkan dan diarahkan ke yang pas...gt
Deleteanak2ku pernah ikutan niih cuma gak di follow up hiks..*ibu macam apa akuu
wahhhh jadi penasaran finger print saya punya rahasia apa ya..
ReplyDeletecobaiiin test...
DeleteTerimakasih mba Opie review booknya..
ReplyDeleteWah buat tmn2 disini sy pingin undang sharing boleh yah.. ak pratek di Klinik De Health Solution Integrated Clinic di Kuningan jakarta.. nah nanti bila wktunya luang boleh banget.. bs cek sample sidik jari dan ad expert yg akan jelaskan juga :)
Info 0878.8676.1092
Waah nah teman2 silahkan niih yang minat dna teratirk...mb Dya Loretta membukakan pintu...hubungi bliau langsung
DeleteFokus .. itu yg susah hehehhe....
ReplyDeletehahaha yang paling penting dan yang paling susah yakss
DeleteSeumur ini masih suka bingung juga soal personal brand, kayaknya mesti baca buku ini :)
ReplyDeleteWaah mba Evi kayaknya sudah punya sih personal brand, salah satu potensi uniknya kan penulis wanita kembar heheh *sok menganalisa
DeleteWah bukunya menarik ya.. emang lintas kata biasanya menerbitkan buku2 piskologi , keren pula
ReplyDeleteoh saya malah baru tahu klo lintas kata mengkhususkan diri di buku2 psikologi...
DeleteAsyik nih kayaknya bukunya. *buru2lihatcapjempol
ReplyDeleteayoo liat2 sidik jari jempol kirimu mbak
DeleteAku dulu pernah kerja di finger print test...Mencari anak-anak yang mau test sidik jari. Aku juga pernah tes sidik jari mbak Ophie.
ReplyDeleteWaah gimana hasilnya mba? anak2ku jg pernah tp gak ku follow up
Delete