"Dua hari satu malam? Bisa gitu menikmati Karimun Jawa?"
"Bisa Ibu, kami sudah siapkan itinerary-nya. Memang bakalan full nih dua harinya bu."
Naah tapi kalau lebih dari dua hari malah saya harus urus izin atau cuti sih. Nambah deh repotnya. Selalu ada hikmah di balik setiap kejadian.
"Saya bakalan sama siapa nih? selain pemenang satunya?"
"Oh iya, nanti selain tim dari Dinas Pariwisata juga bakal ada beberapa wartawan lokal."
"Mbak, kalau suami saya mau ikut boleh gak? Hmm pastinya ngambil paket yang sama dengan hadiah buat saya."
Saya mah isteri sholehah yang baik hati. Mau jalan-jalan, gak mau nyusahin suami. Alhamdulillah dapet hadiah berkah ngeblog nih. Malah ngajakin dan bayarin beliaunya. Tuuh jarang-jarang lhoo, isteri kayak saya. Halaaah gubrak!!
"Boleh bu..."
Gak disangka pengumuman pemenang dan pelaksanaan tour sebagai hadiah pemenang ternyata cukup cepat. Proses komunikasi dengan Mba Ratri dari Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah juga terhitung lancar dan cepat.
Baca Juga: Menikmati Hening dan Bening di Pantai Pink
Karena satu dan lain hal, saya yang kemudian pergi dengan ayahnya krucils memilih berangkat ke Semarang dengan kereta api. Hmm alasan utamanya karena waktu yang sudah mepet, saat hunting tiket pesawat ternyata harganya bikin mules-mules nih hahaha. Ya sudah tidak ada salahnya mencoba menikmati berkereta api.
Sudah lama juga kami tidak menggunakan moda transportasi ini. Toh kami berdua saja, tanpa anak-anak. Jadi beneran berasa kayak backpacker gitu deh. Kami hanya membawa ransel tanpa koper untuk perjalanan 3 malam 2 hari dari wisata 2 hari 1 malam ke Karimun Jawa yang disiapkan oleh panitia. 2 malam untuk perjalanan pulang pergi dengan kereta dari Jakarta - Semarang, Semarang - Jakarta.
Hmm anggap saja waktu berkereta api sebagai quality time -baca pacaran lagi- tanpa diganggu Trio Krucils kan? Nah karena lama tak menggunakan kereta, kami jadi agak kudet kalau ternyata sekarang pembelian tiket kereta dilakukan secara online. Iya semua serba mudah ya sekarang. Karena kesibukan pekerjaan, beli tiket secara online membantu banget pastinya. Selain itu kita jadi bisa hunting tiket kereta murah juga seperti cari tiket pesawat. Lebih hemat waktu, gak repot dan aman. Belanja di toko online aman kok! Mereka kan udah memiliki fitur pengaman yang keren.
Nah, tiket kereta pulang pergi Jakarta-Semarang dan sebaliknya sudah di tangan. Seusai jam kerja di Jumat malam kami langsung cuss ke stasiun karena semua perlengkapan dan kebutuhan sudah disiapkan dan dibawa ke kantor. Rencananya, pulangnya juga kami bakal langsung ke kantor pada Senin pagi karena kereta dari Semarang bakal sampai Jakarta dini hari. Sholat subuh di stasiun trus langsung ke kantor.
Alhamdulillah perjalanan dengan kereta cukup lancar meski kaki agak pegal. Sesampainya di stasiun kami sempat bersih-bersih dan sholat shubuh. Kami kemudian dijemput rombongan yang berangkat dari kantor Dinas Pariwisata Jawa Tengah. Dua mobil beriringan melaju menyibak pagi yang dingin menuju Jepara. Kami memang akan menyeberang ke Karimun Jawa dari Pelabuhan di Jepara.
Alhamdulillah selain mendapat teman dan saudara baru, sesama peserta trip yang selain saya ada juga mba Kasih blogger Cilacap, lalu ada 3 wartawan media lokal Jawa Tengah dan beberapa orang dari Dinas Pariwisata. Selain baik-baik, mereka semuanya seru. Teman perjalanan yang menyenangkan. Sebelum sampai ke Jepara, kami sempat berhenti untuk sarapan pagi di salah satu warteg yang makanannya khas daerah setempat. Waah menunya maknyuss!
(Bukan) Bulan Madu ke Karimun Jawa
Sesampai di Pelabuhan kami menunggu kapal yang akan menyeberangkan kami ke Karimun Jawa. Sebetulnya ada beberapa pilihan penyeberangan ke Karimun Jawa dari Pelabuhan Kartini Jepara ini. Pelabuhan ini jaraknya cukup dekat dengan pusat Kota Jepara dan Terminal Jepara. Dari pelabuhan Kartini ini, perjalanan laut dengan kapal ke Karimunjawa dapat ditempuh selama 2 jam jika memakai kapal cepat Express Bahari, atau sekitar 5 jam perjalanan jika menggunakan kapal ferry KMP Siginjai.
Alhamdulillah kami datang sebelum jam keberangkatan, sehingga ada waktu sejenak untuk meluruskan kaki. Tidak lupa membeli topi untuk mengurangi paparan sinar matahari yang pasti bakal sangat menyengat selama hopping island di sana. Hmm udara di pelabuhan Jepara saja sudah terasa terik di pagi hari, apalagi di Karimun Jawa ya. Untungnya angin laut cukup membantu dengan hembusannya yang tidak berhenti.
Ukuran kapal cepatnya ternyata sangat besar. Cukup nyaman dan dua jam perjalanan menjadi tidak terasa, karena rasanya kami baru saja mengobrol, ber haha-hihi meski baru pertama kali bertemu dan berkenalan. Alhamdulillah safely touch down to Karimun Jawa Island.
Keluar dari kapal udara panas langsung menyambut kami. Setelah kapal merapat dan terasa bergoyang-goyang lebih kencang dari saat kapal merapat di Pelabuhan Kartini Jepara. Kami keluar dan menuju penjemputan di area pelabuhan langsung menuju penginapan. Karena weekend dan cukup ramai, kami kemudian dibagi mejadi dua kelompok. Kelompok 1 menginap di Puri Karimun Homestay dan kelompok lainnya di Karimun Inn, homestay milik Dinas Pariwisata Jawa Tengah.
Baca Juga: Doha City Tour
Kami makan siang, sholat dan langsung siap-siap untuk trip hari pertama. Yuhuuuuu, jangan kasih kendor yaa :)
Hari Pertama, Tour Laut
Untuk hari pertama ini jadwalnya basah-basahan yaa. Iya, Tour laut nih kita. Ada tiga spot yang bakal diexplore untuk siang hingga sore hari ini. Hmm pada juga ya ternyata.Tujuan kami adalah ke Pulau Menjangan Besar, di sana kami bakal main-main dengan ikan hiu dan teman-temannya. Kemudian lanjut ke Menjangan Kecil, ada spot snorkeling di dekat Pulau Menjangan Kecil. Lalu tour akan ditutup dengan menikmati sunset yang syahdu di Pantai Tanjung Gelam.
Geser aja ya IG-nya untuk melihat keseruan tour laut hari pertama
Meski sempat ragu-ragu, saya nekat tetap mau ikutan nyemplung dan main air dung. Sudah jauh-jauh ke Karimun Jawa masa melewatkan keseruan yang satu ini. Kami melaju ke Menjangan Besar dengan menggunakan kapal kayu dengan mesin motor ditemani oleh dua orang yang juga bertindak sebagai guide.
Tidak lama sampailah kami di Mejangan Besar. Hanya sekitar 10 menit saja dari pelabuhan rakyat di pulau utama Karimun Jawa. Pulau Menjangan Besar ini memang dikenal sebagai tempat penangkaran hiu. Hmm tapi berenang dengan hiu? saya belum kebayang seperti apa sampai akhirnya kami sampai dan melihat kolam-kolam besar dengan air sebening kaca dan melihat hiu lalu lalang di dalamnya. Owh, jadi rupanya kita bakal masuk ke dalam kolam yang berisi hiu-hiu tersebut. Waww, ngeri-ngeri sedap juga yaa.
Selain menikmati sensasi berenang bersama hiu, tentu saja sambil diphoto. Di sini kita juga bisa berphoto bersama hewan lau lainnya seperti bintang laut, teripang, dan penyu. Selain penangkaran hiu pulau ini juga merupakan tempat pengembangbiakan penyu yang dilakukan oleh Balai Taman Nasional Karimun Jawa. Jika beruntung ada telur yang menetas kita bisa melihat langsung dan ikut melepasnya ke laut.
Sayangnya kami tidak ke tempat penangkaran penyu. Namun berenang dan bermain dengan hiu sudah cukup menegangkan sekaligus memicu adrenalin. Meski sudah dijelaskan bahwa hiu-hiu tersebut merupakan hiu yang jinak namun kami tetap merasa tegang dan tak urung ada insiden-insiden lucu dan tegang karena ketakutan kami.
Yang kocak dan bikin seru, saat kami harus bersabar dengan pose tertentu sambil menunggu hiu-hiu mendekat ke arah kami. Untuk bisa mendapat photo yang "keren" tentunya. Hiu-hiu ini akan dipancing dengan cumi atau ikan kecil agar mau mendekat dan berenang di seputar kami. Tentu saja, saat hewan buas berdarah dingin tersebut mendekat tak urung rasanya dag dig dug, jantung rasa-rasanya mau copot. Kami hanya diminta agar menaikkan tangan saat mereka mendekat. Iya takutnya hiu-hiu ini tertukar antara cumi dan tangan kami yaa. Hiiiiy serem ah!
Baca Juga: Family Trip To Malang 2016
Lanjut ke Menjangan Kecil. Well, kita gak ke pulaunya sih, tapi ke spot snorkeling di sekitar pulau ini. Popular disebut spot Maer oleh warga setempat, spot berenang dan snorkeling ini dipenuhi oleh terumbu karang yang tergolong cantik Kapal kemudian berhenti di salah satu titik. Satu persatu kami turun ke laut setelah mengenakan perlengkapan. Secara saya tidak jago renang, tentu semua kelengkapan snorkeling dipakai dung. Pelampung harus banget....
Untuk menggoda ikan-ikan syantik mendekat, kami memberi mereka remahan roti. Lalu mereka berdatangan dan kita bisa sentuh-sentuh dan photo di sekitar mereka. Guide juga menawarkan photo di dalam air, di dekat spot terumbu karang tanpa pelampung atau alat lainnya. tentu saja dibantu supaya hasilnya oke.
Sayangnya kali ini menurut saya tidak terlalu maksimal menikmati makhluk-makhluk cantik tersebut karena gelombang cukup besar membuat kita agak sulit berada di antara ikan-ikan syantik dan mendapat photo yang kece. Selain gelombang mengganggu kita menikmati pemandangan bawah laut. Hmm perasaan saya kok, airnya tidak sejernih seperti di Menjangan Besar tadi ya.
Hmm kaki saya sempat dua kali kram saat snorkeling. Wal hasil buru-buru naik ke kapal dan luruskan kaki. Selain tidak melakukan pemanasan, mungkin si kaki lelah dari kemarin digantung di kereta, mobil, hingga kapal saat menyebrang tadi pagi. Hmm kasian kamu lelah ya, jadi protes dengan kram hihi. Untungnya saya sudah sempat berphoto sejenak juga sih.
Tanpa terasa hari makin senja, lanjut ke destinasi terakhir hari ini. Pantai Tanjung Gelam. Pantai ini sebetulnya berada di salah satu sisi dari pulau utama Karimun Jawa. Iya, basically kita balik ke pulau Karimun Jawa nih, hanya memutar ke sisi yang berbeda dengan pelabuhan rakyat tempat kita berangkat tadi siang.
Alhamdulillah akhirnya sampai. Suasana terhitung ramai. Banyak kapal kayu yang juga sudah bersandar di pantai. Pasir putih menyambut jejak kami. Baju basah yang melekat di tubuh sudah agak mengering karena angin dan matahari yang terik. Saya dan suami memilih untuk menikmati air kelapa muda dulu sebelum keliling pantai mencari spot sunset.
Air kelapa asli sangat baik untuk membantu vitalitas tubuh. Mengembalikan cairan tubuh yang hilang. Saya yang sempat merasa agak pusing juga terbantu dengan minum air kelapa. Hmm alhamdulillah segar lagi. Hmm yang tak kalah menggoda harumnya bakwan dan pisang goreng yang tampaknya masih panas. Duduk-duduk dulu kita yuuk.
Setelah selesai urusan logistik :D, waktunya hunting spot photo sunset nih. Menjelang matahari terbenam. Pengunjung sudah siap di berbagai titik dan ingin mengabadikan momen cantik di mana langit menjadi jingga keemasan, lalu sang mentari yang bulat berjalan pelan menuju peraduannya di garis antara laut dan langit nun jauh di ujung barat. Ahhh penikmat senja pasti betah deh.
Malam menjelang waktunya kembali ke penginapan...
Setelah mandi, bersih-bersih dan sholat. Waktunya makan malam lanjut jalan-jalan ke alun-alun. Alun-alun selain tempat para penjual oleh-oleh dan souvenir khas Karimun Jawa juga dipenuhi oleh para penjaja makanan. Mulai dari bakar-bakar seafood, es kelapa dan banyak lagi. Setelah membeli oleh-oleh untuk krucils dan orang rumah, kami menyempatkan diri mencoba seafood. Dari sekian banyak pilihan, akhirnya jatuh ke kerang, plus kelapa muda tentunya. Duduk-duduk lesehan, suasana makin malam makin ramai.
Hari kedua,Menikmati Karimun Jawa dari Ketinggian.
Pagi-pagi kami segera bangun meski rasanya lelah belum terbayar. Setelah sarapan cuss langsung berangkat. Agenda hari ini, tepatnya setengah hari karena siang kami harus ke pelabuhan untuk kembali ke Jepara, kami bakal explore dua tempat lainnya di Karimun Jawa. Kalau kemarin temanya basah-basahan, hari ini kita menikmati Karimun Jawa dari ketinggian.
Satu hal yang saya bisa simpulkan. Puncak Gunung Cinta atau biasa disebut sebagai Bukit Love dan Bukit Joko Tuwo merupakan lokasi yang sangat Instagram-able. Jadi siapkan kameranya dan pose terbaikmu!
Tapi bener deh spot-spot di Bukit Love, menggoda banget buat kita mengambil gambar dan berpose di sana. Tapi kalau datang pas lagi penuh pengunjung, siap-siap aja staminanya ya buat ngantri hahaha. Pagi itu kami datang terhitung agak telat. Selain susah mencari parkir kendaraan juga harus mengantri untuk berphoto di spot-spot yang super instagramable.
Wisata di ketinggian memang lagi super ngehits ya, jika biasanya pemandangan yang melatarbelakanginya adalah rimbunan pohon, maka di sini diberi bonus pemandangan laut sekaligus. Hmm syantik deh!
Nah selanjutnya, last but not least kita ke Bukit Joko Tuwo nih. Sama dengan di Bukit Love, di Bukit ini juga dibuat beberapa spot berphoto dengan latar belakang pantai dan laut yang super biru dan cantik. Bedanya di Bukit Joko Tuwo ini ada kerangka tulang ikan raksasa yang dipajang di sana.
Bukit ini dinamai Bukit Joko Tuwo atau Joko Tuo karena di bukit ini terdapat kerangka tulang belulang Ikan Joko Tuwo. Kabarnya, kerangka ikan raksasa berukuran panjang sekitar 3 meter ini merupakan jenis ikan langka yang terdampar di Pulau Karimunjawa. Joko Tuwo sendiri artinya Perjaka Tua. Kerangka ikan ini ditemukan oleh seorang nelayan. Warga kemudian memutuskan untuk mengawetkan kerangka-kerangka ikan tersebut dan menyusunnya.
Nah kalau ini hari kedua, yuuk digeser gambar di IGnya, pemandangannya super keceh
Setelah puas mengambil gambar di beberapa spot yang instagram-able tadi kami harus kembali ke penginapan, packing dan segera ke pelabuhan kembali ke Jepara. Dua hari yang padat dan menyenangkan.
Sayangnya ada insiden pada saat menaiki kapal Express Bahari kembali ke Jepara. Sempat terjadi kerusuhan dan keributan antar penumpang. Akar masalahnya karena ada (banyak) penumpang yang memegang tiket tanpa tempat duduk yang sudah menduduki kursi yang seharusnya menjadi hak dari penumpang dengan tiket yang mendapat nomor kursi. Para penumpang dengan tiket tanpa kursi ini sudah duduk manis saat para penumpang dengan tiket berkursi datang, termasuk rombongan kami. Mereka tidak mau beranjak dan kekeuh menduduki kursi-kursi tersebut.
Suasana panas, gerah luar biasa, kapal yang bergoyang-goyang dan suasan ricuh membuat saya pusing dan serasa mabuk laut. Duuh plis deh, mau marah juga gimana yaa. Kebanyakan mereka yang berkarcis tanpa kursi ini membawa anak-anak pula. Anak-anak menangis saat terjadi pertengkaran antar penumpang. Petugas datang meleraipun agak sulit dijelaskan karena sebagian penumpang justru kemudian menyalahkan petugas. Iya sih, memang dimungkinkan menjual karcis di luar kuota kursi atau tanpa kursi dengan proporsi tertentu.Tapi ya itu, resikonya gak bisa berharap dapat duduk dung...
Setelah kerusuhan yang sengit dan cukup lama akhirnya sebagian penumpang dengan karcis tanpa kursi mau mengalah dan mencari tempat di luar. Kok nekat banget yaa, pantesan suka ada kecelakan laut karena over kapasitas. Serem ih!
Akhirnya setelah perjalanan yang kali ini cukup memabukkan. Akhirnya sampailah kami kembali ke Pelabuhan Kartini Jepara. Makan siang dan sholat lalu kembali ke Semarang. Sampai di Semarang saya sempat meet up dengan travel blogger manis Muna Sungkar dan keluarganya, makan malam, beli oleh-oleh dan alhamdulillah diantar ke stasiun. Makasih Muna :)
Saatnya kembali ke Jakarta, dan hecticnya Senin Pagi Jakarta sudah menunggu. Karimun Jawa, (bukan) Bulan Madu :D tapi kalau mau bulan madu seru kayaknya tuuh.
Aku kangeeeen snorkeling :))... ya Tuhan, jadi pengen pulang hehehe. Btw mba, itu tulisan LOVE nya kayak di NYC hehehehe..beda warna doang 🙈
ReplyDeleteKerennya ke KArimun Jawa :)
ReplyDeleteMba, paket ke Karimun Jawa berapa, mba?
Aku juga biasanya tripnya juga singkat aja. Pas ke Belitung awal bulan lalu 3D2N. Pengen ah kapan2 ke Karimun Jawa :)
haduh itu ngeri banget ya berfoto sama ikan hiu..aku ga akan berani kayaknya, ahahah....
ReplyDeleteAih senangnya menang lomba dan bisa jalan2 gratis dg suami. Walau judulnya buka honeymoon, tapi kan rasanya gitu. Soalnya para krucil gak ngikut, hihi. Ah pengen!
ReplyDeleteSelamat ya mbak...
Kapan yaa...aku bisa menang lomba blog yang hadiahnya jalan jalan gitu..
ReplyDeleteboleh juga tuh mbak idenya, ngajakin suami ... jadi sama sama senang ya...