Skip to main content

Bermain Untuk Tumbuh Kembang Anak

Bemain dan dunia anak, dua hal yang tidak terpisahkan. Banyak riset yang menunjukkan bagaimana pentingnya bermain bagi tumbuh kembang anak dari aspek fisik maupun psikologis. Bermain artinya melakukan sesuatu untuk bersenang-senang. Dalam kehidupan anak-anak, bermain merupakan hal penting karena menjadi sarana pendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan mental. Dalam konteks “mengasuh-mendidik”, perlu dirancang agar aktivitas bermain secara prinsip mendukung gerak otot besar dan kecil, serta merangsang aspek fisik dan emosi, baik secara mandiri maupun berkelompok. Bermain dalam kegiatan kelompok lebih efektif karena secara langsung melibatkan gerak semua otot dan tetap ada kesempatan untuk beraktivitas mandiri.



Melihat bagaimana sudut pandang anak memandang berbagai kejadian dengan mata kanak-kanak mereka dalam KIDS TODAY PROJECT, seperti tengah berada dalam tubuh mungil itu dan turut memaknai setiap peristiwa dengan kejujuran, kepolosan , kebahagiaan dan sekaligus pengharapan. Sudut pandang yang mungkin telah begitu lama hilang dari diri kita. Hilang karena kita terlanjur memaknai segala hal dengan egoisme kedewasaan kita. Lalu saya teringat pada tiga buah hati saya, Alinga (6,5 tahun), Zaha (5 tahun), dan Paksi (2,5 tahun).


Semoga saya akan tetap memberikan ruang yang cukup dan seluas-luasnya bagi mereka untuk menikmati dunia mereka, dunia bermain. Meskipun di sisi lain saya harus tetap menjaga ritme keseharian mereka dengan nilai-nilai yang tak kalah penting untuk tetap bisa menyiapkan mereka menjadi pribadi tangguh di masa depan. Semoga dalam kegiatan sehari-hari mereka, saya tidak merebut keindahan dunia bermain dari mereka, justru menjadikan bermain sebagai cara yang menyenangkan untuk menanamkan nilai-nilai tersebut.

Sesungguhnya saya merasa beruntung dengan usia yang berdekatan, membuat mereka bisa melakukan aktivitas bermain secara bersama-sama/berkelompok, yang selain berpengaruh terhadap perkembangan motorik juga terhadap pembentukan sikap sosial. Bermain harus menjadi bagian besar dari keseharian anak-anak di luar rutinitas sekolah yang juga masih bernuansa bermain. Bermain di dalam rumah dan di luar rumah. Bermain dengan teman-teman mereka di luar, maupun bermain bersama bertiga.


Saya sangat terbiasa, menemukan mereka dengan lecet kaki atau tangannya, entah karena terjatuh atau hal-hal kecil akibat keaktifan mereka bermain di luar. Saya tak bisa membatasi dan menahan mereka untuk mengekspresikan diri. Selama masih dalam batas kewajaran resiko jatuh, lecet, terluka ringan dan sejenisnya seolah sudah menjadi menu harian dari tiga bocah kecil nan aktif tersebut. Belum lagi masalah baju yang kotor, keringat, kaki, tangan dan badan yang kotor karena bermain di luar. Ahh bukankah itu bagian dari keindahan bermain, biarkan saja. Banyak solusi yang sangat sederhana untuk mengatasi hal tersebut. Tersedia deterjen pencuci pakaian yang tidak hanya menghilangkan noda bahkan membunuh bakteri, serta sabun cuci tangan dan badan yang juga tak kalah canggih.

Saya selalu teringat masa kecil saya sebagai anak kampung yang menikmati masa bermain dan aneka permainan yang jauh lebih beragam dan lebih seru dari anak-anak saya sekarang. Saya menjadi lebih permisif jika mengingat bagaimana masa-masa bermain begitu berkesan bagi saya. Saya tak jarang melibatkan diri menjadi bagian dari aktivitas bermain mereka dan rasanya tak kalah membahagiakan ternyata, coba dan buktikan saja . Lebih dari semua itu, pancaran kebahagiaan di mata mereka, ekspresi, gelak tawa mereka sungguh kebahagiaan tak terkira bagi saya, what such priceless moment


Comments

  1. Bermain memang seru. Apalagi buat anak-anak yang sedang dalam masa tumbuh-kembang. Gak cuma sehat untuk fisiknya tapi juga mentalnya. TFS, Mak. ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul mak, bermain kan dunianya mereka... makasih sdh mampir mak

      Delete
  2. wahhh... kalo dah ngomongin anak pastinya setiap ibu speachless ... haru...

    ReplyDelete
  3. Mudah2an kita smua slalu diberi ksehatan fisik dan mental agar bisa menemani anak kita bermain ya mak dan melihat se nyum mereka..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiin Ya Rabb.. doa yang sama yang selalu saya panjatkan mak. Apalah yg bisa kita citakan selain tetap diberi waktu dan kesehatan melihat mereka tersenyum ...

      Delete
  4. Senangnya anak2 kalau dibiarkan main di tempat terbuka ya MAk
    Ini lomba ya?
    Moga menang ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mak, bebas berekpresi dan berlarian. Iya ini lombanya Rinso KIDS TODAY PROJECT Mak, ayoo ikutan mak :)

      Delete

Post a Comment

Terimakasih sudah silaturahim, silahkan meninggalkan jejak di sini. Comment yang masuk saya moderasi terlebih dahulu ya. Mohon tidak meninggalkan link hidup.

Popular posts from this blog

Melangitkan Sebuah Rindu Tuk Jadi Tamu di RumahMu

Duh semoga judulnya gak berasa lebay yaa. Tapi mengunjungi Baitullah merupakan satu rindu yang tidak hanya jadi mimpi di kala tidur buat saya. Mendengar orang bercerita tentangnya sering membuat hati saya bergemuruh. Melihatnya di televisi, di timeline medsos, di broadcast wa, atau bahkan jika tanpa sengaja melihatnya sekalipun sering membuat mata saya berkaca, tak jarang lalu ada yang mengalir di sudutnya. Pun ada yang menyentak-nyentak di balik dada. Saya merasakannya sebagai sebuah rindu.

Waspada Bahaya Racun Tomcat! Kenali dan Atasi Dengan Tepat!

Tomcat, keren sebutannya namun sayangnya efek dari racun yang berasal dari cairan tubuhnya baik melalui gigitan atau keluar dari tubuhnya karena dipencet atau terpencet ternyata sangat berbahaya bagi kulit. Sebuah sumber menyebutnya racun cairan Tomcat lima kali lebih kuat dari pada bisa Kobra. Bukan efek mematikan karena masuk dalam peredaran darah tetapi efeknya jika terkena kulit. Memang racun tomcat hanya menyerang kulit. Racun tersebut tidak mematikan walaupun sangat menyakitkan karena zat yang terkandung dalam cairan tomcat  yaitu paederin apabila terkena kulit kita akan menimbulkan gatal atau efek terbakar. 

FOCA Sachima: Cemilan Praktis untuk Keluarga di Segala Suasana

Morning Hectic Kehebohan rutin setiap pagi, -kecuali weekend -, rasanya hampir serupa untuk working mom tanpa asisten yang stay di rumah kayak aku. Apalagi kalau bukan seputar menyiapkan bekal untuk sarapan dan makan siang anak-anak,  plus bekal untuk aku dan suami karena kami juga berangkat kerja. Sesekali aku memang membawa bekal untuk makan siang di kantor.  Yang paling wajib adalah menyiapkan bekal untuk sarapan dan makan siang Ka Alin dan Ka Zaha. Sejak SMP, Dek Paksi menyempatkan sarapan di rumah lalu dibekali makanan ringan saja. Jadilah pagi hari harus jadi waktu yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan tugas negara tersebut. Jujur lumayan PR memikirkan bekal dan menu apa yang harus disiapkan setiap paginya.  Bukan apa-apa karena bekal untuk Ka Alin dan Ka Zaha tuh wajib lengkap sih isinya. Secara mereka berdua berangkat pagi dan tidak sempat sarapan pagi di rumah, artinya sarapannya juga disiapkan di paket bekal yang mereka bawa. Mereka juga pulang petang, ...