Memang ada anggota DPR yang berkinerja baik??? Waah ada dung pastinya?? Berapa Banyak? Saya tak tahu persisnya mungkin masih lebih banyak yang sebaliknya. Tapi soal kinerja dan kepribadian juga tak selalu selaras ya.. satu lagi untuk mengukur kinerja itu indikatornya apa?? kehadiran, kontribusi, tanggungjawab, disiplin.
Tapi ya sudahlah sayapun tak bermaksud membahas hal itu lebih jauh. Saya cuma mau menceritakan yang saya tahu, saya rasakan dan saya alami langsung. Bahwa ada anggota DPR yang secara kinerja dan kepribadian saya acungi jempol. Saya kagum luar biasa pada bapak satu ini, kalau ada fans club-nya, saya daftar deh pertama... iya sampai hari ini beliau masih jadi the most favorite MP for me.
Dr. (H.C) Ir. Siswono Yudo Husodo, Pak Sis begitu kami memanggilnya. Sebelum menjadi anggota DPR periode 2009-2014 dari fraksi Golkar, beliau pernah menjabat Menteri. Menteri Negara Perumahan Rakyat pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993)
dan Menteri Transmigrasi pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998).
Beliau juga pernah menajdi anggota MPR dari utusan golongan dan daerah para era orde baru. Politikus dengan latar belakang pergerakan yang cukup panjang ini bahkan pernah menyalonkan diri pada Pemilu 2004 sebagai Cawapres dari Amin Rais, di putaran pertama saya memilih pasangan ini lhoo. Tapi waktu itu saya belum se-ngefans- ini sama Bapak. Saya belum kenal beliau lebih jauh.
Sayapun bukan termasuk orang yang kenal dekat atau sejenisnya dengan beliau. Tugas saya sebagai legislative drafter mensupport kewenangan legislative para anggota DPR dalam penyusunan dan pembahasan suatu rancangan undang-undang (RUU) yang kemudian membuat saya berinterkasi banyak dengan beliau.
Saya terlibat dalam beberapa tim pembentukan rancangan undang-undang yang beliau mengambil peran yang sangat aktif di dalamnya. Beliau bukan pimpinan komisi, bukan pimpinan fraksi tapi peran dan kehadirannya dalam setiap pembahasan dan perumusan RUU bisa saya sebut sangat signifikan. Kalau kami, "tim di belakang", sering menyebut sebagai tiada kesan tanpa kehadiran Pak Sis.
Beliau selalu penuh komitmen dalam setiap rapat-rapat pembahasan, mengikuti dengan cermat, selain masukannya yang selalu bernas, beliau berkontribusi sangat besar dan sering menjadi penengah saat suasana mulai rusuh dan kusut. Satu hal yang sangat saya kagumi, sebagai seorang politikus beliau sangat positive thingking. Semua tutur kata yang diucapkannya dalam setiap rapat, hampir dipastikan "berisi".
Bukan hanya karena beliau menguasai materi dan mengikuti proses pembahasan dengan serius dan konsisten, tapi karena cara beliau membawakan diri. Bahkan menghadapi dead lock dan isu-isu sensitive atau suasana rapat yang memanas karena perang kepentingan, beliau selalu bisa membawa diri dengan "positive thingking".
SubhanaAllah. Karena kemampuan dan pribadinya tersebut, meskipun beliau tak memegang "jabatan" strategis di komisi atau (mungkin) di partai, namun tampak sekali beliau sangat dikagumi dan disegani baik oleh sesama anggota DPR, Pemerintah bahkan mungkin "mereka yang bersebrangan" dengan beliau. Tak salah jika di akhir masa jabatannya beliau masuk keanggotaan Badan Kehormatan DPR, alat kelengakapan DPR yang menangani kode etik.
Usianya tidak muda, hari ini 4 Juli Bapak berulang tahun yang ke 71. Hihi maklum fans, jadi harus tahu dung hari lahirnya :). Iya 4 Juli 1943 beliau lahir. Selamat ualng tahun Bapak, semoga sehat selalu dan tetap berkarya untuk negeri ini. Di usia yang sudah tidak muda, Bapak menunjukkan kualitas padi, semakin berisi semakin menunduk. Bapak, satu diantara sedikit anggota DPR yang sangat santun dalam berbicara, menghadapi siapapun, bahkan menghadapi kami, "orang yang hanya di belakang layar".
Saya ingat sekali saat selesai pengesahan suatu RUU yang lahir dengan cukup alot karena banyak kepentingan terselubung dari berbagai pihak, yang sekian tahun diulur-ulur, dijegal dan ditentang...dan menghabiskan banyak energi dan pengorbanan "bathin" bagi kami tim pendamping. Bapak menyalami kami, "Selamat ya, ini untuk kalian tanpa kalian RUU ini tidak akan jadi...terimakasih yaa...." (dan pujian tulus lainnya yang tak perlu saya sampaikan di sini). Saya terharu, karena saya merasa mendampingi RUU ini merupakan proses pendampingan yang sangat melelahkan.
Sekedar ucapan selamat dan terimakasih seperti membayar rasa lelah itu. Saya (dan kami) yang tak punya kepentingan apapun terhadap RUU tersebut bahkan sudah sempat putus asa dan berpikir tak perlu dilanjut lagi, bayangkan kami menghabiskan 7 masa sidang dari jatah 2 masa sidang dan 1 kali perpanjangan.
Tapi kadang saya merasa galau karena kalau gagal disahkan banyak sekali pihak yang bersorak sorai, dan orang-orang yang berkomitmen dan konsisten ingin menyelesaikan RUU ini untuk kemaslahatan bangsa seperti Pak Sis akan sia-sia usahanya selama ini... dengan segala kekurangan dan kelebihannya, perjuangan Pak Sis dan teman-temannya sampai juga di garis finish. Semoga bermanfaat bagi umat, seperti niat dan tujuan awal mereka.
Bapak satu di antara sedikit anggota DPR yang memiliki catatan yang rapih pada draft RUU yang sedang dibahas. Tidak menyusahkan sekretariat dengan menitipkan dan meminta bahan setiap kali rapat. Selain kami sebagai tim pendamping, mungkin Bapaklah yang punya dokumentasi paling lengkap "versi bapak".
Setiap progres pembahasan beliau ingat karena tercatat dengan baik, di rapat berikutnya beliau masih ingat kesepakatan dan pembahasan sebelumnya. Beliau hampir selalu datang tepat waktu dan menyelesaikan rapat sesuai waktu. Berapa banyak dari Bapak dan Ibu yang terhormat yang seperti bapak?? "Tanyakan saja pada cicak di dinding ruang rapat komisi hihihi..."
Sayang seribu kali sayang, beliau tidak maju lagi di pemilu legislative kemarin. Hikksss saya langsung patah hati mendengar kabar dari orang yang jauh lebih intens berinteraksi dengan beliau. Memang kenapa Bapak gak maju lagi??? "Katanya, beliau takut tergelincir phi..." Hmm dan makin patah hati lah saya...
Hampir semua anggota DPR dicap arogan, cap ini sangat tidak tepat
diberikan pada beliau. Beliau sangat humble... respect kepada siapapun,
bicara selalu dengan bahasa yang sopan, berisi, dan selalu positive
thingking. How come I do not admire him??? Saya akan sangat merindukan
sosok beliau di periode mendatang. DPR sangat merugi kehilangan satu
permatanya. Tapi apa mau di kata...Beliau memang tidak akan bersama kami
lagi periode depan.
Terakhir kemarin saya dan tim mendampingi Pimpinan komisi dan beberapa anggota termasuk beliau, menyampaikan presentasi RUU tentang Konservasi Tanah dan Air di forum Badan Legislasi. Mendampingi orang seperti beliau sangat menyenangkan, jika ada materi yang beliau butuh support dari kami, maka kami tak perlu menjelaskan atau menuliskannya panjang lebar, cukup dengan catatan kecil dan penjelasan singkat. Beliau akan elaborasi sendiri. Pun di luar substansi teknik perancangan undang-undang, beliau sangat menguasai materi.
Saya di belakang Bapak saat presentasi di Bleg dalam rangka harmonisasi RUU KTA |
Bukan karena beliau tahu segalanya, tapi karena beliau mau belajar. Saat ada rapat dengan pendapat umum dengan mengundang pakar atau stakholders terkait serta kunjungan kerja ke berbagai universitas guna mendapat masukan terkait suatu RUU. Beliau hampir selalu mengikuti dengan penuh perhatian, mencatat dan keluar hanya sampai acara selesai. Bukan yang hanya datang duduk, atau datang komentar lalu keluar. Menurut saya, dengan kecakapan beliau sekalipun, beliau masih mau dan semangat menggali informasi dan pengetahuan dari berbagai pihak. Sungguh pribadi yang luar biasa.
Ahh karena selama bekerja dengan bapak di beberapa RUU saya tak punya photo dengan beliau, kesempatan kemarin saya beranikan diri meminta berphoto. "Dengan senang hati " kata beliau. "Iya bapak kan sudah gak di sini lagi periode depan" Saya sempat mengungkapkan kesedihan saya. "Ohh iyaa, ayook ayook sini kita berphoto dulu". Ahhh saya berharap ada Pak Sis-Pak Sis lain di periode yang akan datang. Semogaaa.
Saya selalu bangga dan termotivasi ketika bertemu dengan beliau yang sudah sepuh tapi tetap profesional dengan pekerjaannya. Sangat inspiratif Mbak.
ReplyDeleteYang muda jangan sampai mau kalah :)
bener mak.. termotivasi banget...yang kyk bapak mmg bener2 menginspirasi... malu klo kita gak bs mengimbangi keprofesionalan beliau
DeleteSubhanallah... jadi ikut terpinspirasi baca tulisan ini. Asli keren ya. Siapa lagi tokoh lainnya? Pingin tahu aku.
ReplyDeleteiya mak... beliau mmg inspiring banget buat kami... mudah2an lain waktu bs mengupas tokoh lainnya yaa
DeleteSiapa yg gk bakal kangen dengan sosok seperti pak sis mbak.
ReplyDeleteMeskipun beliau sdh lansia tp tetap profesional dlm menjalankan tugasnya. Suka.
Mau titip slm, sayangnya beliau uh nggak di situ y mbak ophi...
Sekarang sudah enggak mak, makanya saya terhitung sedih juga orang sebaik dia dan sebagus dia kan jarang banget di sini hiksss
Deletebener2 saya kehilangan...