Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2014

Ingsun Titip Tajug Lan Fakir Miskin

"Cerbon kuh dudu Sunda dudu Jawa, Cerbon ya Cerbon!" “Cirebon itu bukan sunda, bukan Jawa, Cirebon ya Cirebon”. Sengaja saya mengutip kalimat ini untuk menegaskan bahwa Cirebon baik budaya maupun bahasanya merupakan suatu jenis yang khas, tersendiri, unik dan berbeda dengan Sunda maupun Jawa.  Bahasa Cirebon sebagai sebuah bahasa, dituturkan secara luas baik dalam keseharian maupun aktifitas formal di wilayah Pantai Utara Jawa Barat sampai daerah Losari di Brebes Jawa Tengah. Bahasa Cirebon merupakan sebuah warisan budaya yang telah diakui dan dijaga keberadaannya secara hukum melalui Perda Jawa Barat No. 5 Tahun 2003 di mana Pemerintahan Provinsi Jawa Barat mengakui keberadaan tiga suku asli Jawa Barat yaitu Betawi, Sunda dan Cirebonan serta mengakomodasi dan melestarikan eksistensi dari ketiga suku tersebut, termasuk pengajaran budaya dan bahasanya. Keren kaan??  Salah satu kekhasan Bahasa Cirebon yang sarat akan muatan budaya dan sejarah adalah dikenalnya petata...

The Archipelago Tour : Enjoying Stockholm and Its Islands In Short Time

Namanya memang The Archipelago Tour, Tour Kepulauan. Tour dengan durasi sekitar 2,5 sampai 3 jam ini memang ditujukan bagi pelancong lokal maupun internasional yang ingin mengenal kepulauan di Seputar Stockholm dalam waktu singkat. Yup Stockholm memang terdiri dari banyak pulau-pulau kecil, letaknya berdekatan satu sama lain. Yang uniknya bahkan ada satu pulau kecil yang isinya hanya satu rumah saja dan dihubungkan dengan sebuah jembatan ke pulau lain yang lebih besar. Kadang agak sulit memastikan satu tempat dengan tempat lain ternyata sudah berada di pulau yang berbeda. Itulah kenapa Archipelago Tour merupakan salah satu sarana unggulan untuk mengenal kecantikan kepulauan Stockholm dalam waktu singkat. Tour ini dilakukan dengan menggunakan sebuah kapal cruise ukuran sedang. Ada jadwal pemberangkatan rutin setiap harinya. Biasanya pengunjung banyak melakukan tour ini di hari libur. Saat itu bulan Oktober awal di 2013, bukan musim berlibur sehingga tak terlal...

Gili Trawangan: European Lost in Paradise

Selain perjalanan mencari senja di Kuta, di Lombok saya dan teman-teman menyempatkan diri menyebrang ke salah satu gili (pulau kecil). Pilihannya jatuh ke Gili Trawangan. Setelah mencari informasi akhirnya kami memutuskan untuk pergi dengan public boat yakni kapal kayu yang merupakan transportasi publik dari Lombok ke Tiga Gili. Kami disarankan berangkat pagi sekali, menghindari air laut pasang, dan kembali dari Gili sebelum sore hari. Lain cerita kalau kita ingin stay lebih lama di Gili. Jika ingin puas meng-eksplore Gili Trawangan akan jauh lebih baik menginap beberapa malam di sana. Kami yang memang hanya punya waktu kurang dari satu hari kemudian bersiap sedari gelap dari Hotel di Kota Mataram menuju Pelabuhan Bangsal. Kapal kayu berpenumpang 20-25 orang akhirnya mengantarkan kami menyebrang ke sebrang pulau. Hanya sekitar 45 menit saja...dan alhamdulillah saya tidak mabuk, bagi yang mudah mabuk laut seperti saya, usahakan kondisi badan sedang fit dan bawa persia...

Ayoo Majuuu !!!

Setelah sekian tahun absen, tahun ini akhirnya terlaksana juga perayaan HUT RI ke 69 di komplek perumahan kami yang hanya dihuni oleh 20 KK (Kepala Keluarga), salah satunya acara lomba 17 Agustusan. Selain anak-anak, para bapak diikutkan juga dalam lomba.  Ayooo Majuu!!! jangan biarkan karung-karung menghalangi langkahmu pak, tetap semangat sampai garis finish. Kemenangan bukan mengalahkan yang lain dan menjadi nomor satu. Kemenangan adalah ketika kita tetap bergerak maju meski halang rintang menjegal...Semangat dan Merdeka!!! Gambar diambil di Komplek Perumahan Puri Marisa Ciputat, dalam acara lomba perayaan 17 Agustus 2014. Thanks to para Ibu yang menjadi panitia hingga acara bisa terlaksana. #GolokalPhotoContest1

Sawarna: Eksotisme Pesisir Selatan Banten

Aku Cinta Pantai Indonesia Pantai, sebuah tempat yang sangat saya suka...desau dan semilir angin, debur ombak, hangatnya mentari, aroma laut yang khas dan pasirnya. Akan semakin lengkap jika dipagari merahnya cahaya mentari saat siap memeluk bumi atau saat bersiap meninggalkannya.

Berendam di Banyu Panas Gempol Palimanan Cirebon

Masih tentang liburan mudik kemarin niih. Alhamdulillah salah satu efek tinggal di wilayah perbatasan, yaa punya pilihan jalan-jalan yang lebih variatif. Kampung Mimi saya yang masuk wilayah adminitratif Kabupaten Cirebon ini berbatasan dengan wilayah Kabupaten Kuningan dan Majalengka. Naah selain macet luar biasa karena menjadi salah satu jalur lintas masyarakat yang bergerak di sekitar tiga wilayah itu, setidaknya kita jadi punya banyak pilihan jalan-jalan, maceeet yaaah...itu mah seninya hihihi. Kalau mau wisata gunung dan wisata air bisa ke Kuningan. Banyak pilihan danau, situ atau kolam renang di sepanjang wilayah kaki Gunung Ciremai tersebut yang tak terlalu jauh dari rumah. Untuk ngadem-ngadem, juga lumayan banyak pilihan. Pilihan akan jauh lebih banyak dan beragam jika kita mau sedikit naik ke wilayah Kuningan. Bisa mandi air panas juga di wilayah Sangkan. Naah kalau mau berendam air panas dan tak kena macet, pilihannya berendam di kolam Banyu Panas di daerah Palimanan. Yu...

#LetterstoAubrey from Bi Oph - U are Lucky Girl Indeed, be Thankful :)

Dear Ubii, Hmm Ubii, apa kabar sayang...cewek cantik yang beruntung...Iya tante yakin saat membaca ini kamu sudah tumbuh menjadi seorang anak perempuan yang cantik...bukan berarti kamu sekarang tidak cantik lhooo, buktinya poto-potomu yang cantik dan menggemaskan di setiap tahap pertumbuhanmu selalu menghiasi dunia maya Mami Grace, pretty sure that you are such pretty lil baby . Oh iya, mungkin surat ini satu di antara sekian banyak surat yang Ubii terima dari sahabat-sahabat Mami Ubii. Mungkin bukan yang paling spesial tapi semoga dapat memberi warna di pelangi kehidupan Ubii kelak...semoga yaa. Tiger lagi bacain Letters to Aubrey ke Temen2nya Oh iya tante Prefer kalo Ubii panggil dengan panggilan Bi Oph, karena tante aslinya dari Cirebon, Iya perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, blasteran Sunda dan Jawa gitu deh. Ponakan-ponakan tante biasa memanggil dengan Bibi...disambung dengan nama tante, jadi Bi Oph, dan bahkan ini sudah jadi sebutan yang nempel ke tante, karena sel...

Kuliner Khas Cirebon: Nasi Lengko, Nasi Jamblang dan Empal Gentong

Nasi Lengko Nasi lengko sebenarnya sejenis menu sarapan pagi berisi nasi dan lauk pelengkap yang sederhana. Ibarat nasi uduk di masyarakat betawi, nasi lemak di masyarakat melayu atau nasi kuning di sebagian masyarakat sunda. Nasi lengko masih tetap menjadi menu sarapan pagi sebagian masyarakat Cirebon. Nasi lengko dijual oleh penjual rumahan layaknya nasi uduk atau nasi lemak. Namun menu yang terdiri dari nasi putih dengan topping irisan tempe dan tahu goreng, tauge rebus dan irisan timun, irisan daun kucai (pilihan sesuai selera), irisan bawang goreng, yang kemudian disiram dengan kecap yang khas, tidak lupa sambal kacang yang juga khas, tidak hanya menjadi menu makan pagi.  Bahan dan penyajian yang sederhana membuat siapapun dapat dengan mudah menyajikannya di rumah, kapanpun sesuai selera. Salah satu variasi penyajian Nasi Lengko yang khas bisa kita temukan di warung H Barno di daerah Pasar Pagi Cirebon. H Barno menyajikan nasi lengko dengan sate kambing berbumb...

Rasa Kecukupan, Syukur dan Berserah: Resep Menua dan Bahagia

Menua suatu keniscayaan, menajdi bijak?? harus dipersiapkan Ketika menua dan menjadi bijak bukan satu paket.  Wiih kok agak-agak berat dan dalem gitu yaa? ini tentang apa sih?? tentang menjadi tua? ataukah tentang menjadi bijak? Selayaknya memang semakin bertambah usia semakin bijak cara pandang seseorang terhadap berbagai hal. Harapan ini tentu didasarkan pada suatu hypotesa bahwa dengan usia yang sekian tahun lebih lama dalam menjalani kehidupan tentu semakin banyak pelajaran hidup yang diperoleh seseorang. Tampaknya tak selalu kemudian hal ini berbanding lurus,  menjadi tua tidak otomatis menjadi bijak.