Sudah besar ya anak Ibu yang cantik ini. Selalu jadi anak manis ya sayang. Jujur kadang Ibu bingung saat menghadapi Ka Al mudah menangis karena hal-hal kecil. Sungguh Ibu berusaha keras untuk menghindari kata cengeng, walaupun terkadang sulit bukan main saat drama semacam itu terpentas. Kamu terhitung sangat sensitif dan entah kenapa itu selalu mengingatkan Ibu saat mengandungmu. Sepanjang kehamilanmu Ibu memang amat sensitif. Hmm Ibu biasanya selalu membuat excuse, "namanya juga hamil pertama."
Tapi memang dibandingkan saat kehamilan Dek Zaha
dan Dek Paksi, Kondisinya jauh berbeda, selain bahwa mengandungmu
adalah kehamilan pertama Ibu. Situasi dan kondisinya jauh berbeda.
Pengalaman pertama yang luar biasa untuk Ibu.
Ibu teringat dengan selorohan Practitioner di Klinik Kampus yang
menanyakan apakah Ibu serius untuk melanjutkan kehamilan sambil
menjalani perkuliahan yang begitu demanding? Ibu memang tidak
"merencanakan" kehamilanmu, sebagaimana kehamilan adik-adikmu. Iya
semuanya terjadi secara natural saja.
Untuk kasusmu, memang Ibupun tidak merencanakan untuk menundanya, dengan
sadar tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun. Jadi saat kemudian
ayah menyusul Ibu ke Melbourne, tentunya Ibu amat sangat senang. Iyaa,
kami baru saja menikah 1,5 bulan sebelum akhirnya Ibu berangkat ke
Melbourne. Memang keputusan pernikahan terhitung cepat. Ayah harus
segera mengambil keputusan. Membiarkan Ibu pergi ke Melbourne dengan
satu ikatan pernikahan atau tidak? Masing-masing ada konsekuensinya.
Dalam kondisi senang karena akhirnya kami bisa berkumpul lagi, kami tak
begitu "aware" bahwa sebagai suami isteri yang "sexually active", maka
kehamilan merupakan salah satu konsekuensi logisnya. Setidaknya kami tak
menyangka kalau Ibu akhirnya positif hamil, secepat itu.
Ibu ingat saat itu sepulang dari "ngebolang" ke Sydney untuk melewati
tahun baru. Ibu mendapati flek atau pendarahan ringan. Ibu pikir mungkin
menjelang menstruasi, tapi kemudian Ibu teringat bahwa sudah lebih dari
sebulan Ibu tak datang bulan. Padahal biasanya siklusnya maju atau
lebih cepat sekitar 5 hari dari bulan sebelumnya. Lalu Ibu dan ayah
terpikir untuk mencoba memakai "test pack" dan hasilnya positive. Ibu
masih menyimpan rapih "test pack" itu Kak. Hmm pengalaman pertama memang
selalu mengesankan.
Saat kemudian diperiksakan ke dokter, dokter tak berani berspekulasi
terlebih ada kasus pendarahan ringan. Untuk kebaikan Ibu, Ibu diminta
melakukan USG. Di klinik kampus tidak ada fasilitas USG, sehingga Ibu
diberi rujukan ke tempat lain. Oh iya ternyata USG yang ini tidak
ditanggung oleh asuransi yang Ibu terima dari beasiswa Ibu. Biayanya
lumayan mahal untuk kantong mahasiswa dengan beasiswa seperti Ibu. Waah
senangnya hati Ibu saat hasilnya positive dan kamupun baik-baik saja.
Rupanya kamu sudah berusia 5 minggu nak. Ternyata kamu anak yang kuat
sayang. Selama nge-backpack di Syndey, Ibu banyak jalan kaki, bahkan
lari-lari mengejar train karena takut ketinggalan. Bahkan Ibu sempat
ikut mendaki gunung lho kak, iya di Blue Mountain, karena ingin melihat
pemandangan "the three sisters" yang terkenal itu. Kamu malah baik-baik
saja saat itu, alhamdulillah. Rupanya puncaknya saat kembali ke
Melbourne, kamu akhirnya memberi ibu signal supaya ibu lebih "aware"
bahwa Ibu sudah punya kamu, anak pintar!
Selain bahwa selama kehamilanmu Ibu amat perasa terutama pada ayah :)
ada beberapa kejadian yang membuat Ibu takkan bisa melupakannya.
Lagi-lagi karena itu pengalaman pertama.
Selama kehamilanmu Ibu mengalami "morning sickness" yang faktanya tidak
ibu alami hanya di pagi hari saja. Bahkan kadang tengah malam, rasa mual
dan ingin muntah itu bisa datang mendera. Ibu sulit makan karenanya.
Kondisi ini bahkan sampai usia 7-8 bulan kehamilanmu. Ibu juga "malas"
minum susu, padahal biasanya Ibu masih mau minum susu segar. Alapagi
susu segar di Melbourne mudah didapat dan sangat terjangkau. Ibu baru
agak semangat makan kalau Ibu masak masakan Indonesia. Alhamdulillah
untuk bumbu-bumbu masih bisa kita cari di Asian Market atau Chine's
Store. Tapi kalau sudah mentok, karena cuaca dan lain-lain, andalah Ibu
adalah pisang dan biskuit susu. Hiksss maaf ya nak, Ibu susah sekali
menaikkan nafsu makan Ibu. Untungnya dari dokter Ibu diberi resep
berbagai vitamin dan kalsium. Karena Ibu cerita memang Ibu susah makan.
Berat badan Ibu relatif stabil sampai 8 bulan kehamilanmu. Entah
bagaimana, kemudian sejak 8 bulan itulah secara drastis membengkak
hingga 17 kg smp saat melahirkanmu (usiamu masuk 43 minggu saat
dilahirkan).
Sampai pada usia 7 bulan jelang 8 bulan, kamu ternyata kamu masih di
posisi sungsang. Padahal ibu ingat selain memperlama sujud saat sholat,
Ibu juga mempraktikan beberapa posisi tertentu untuk membantumu segera
berputar ke arah seharusnya. Namun belum berhasil sehingga akhirnya
dokter memutuskan untuk melakukan yang disebut sebagai ECV: Ethernal
Cephalic Version. Jadi dilakukan pemutaran posisi kamu nak, yang
dilakukan oleh dokter yang memang sudah ahli melakukannya. Iya hanya
dalam hitungan detik, sang dokter memutar posisimu sehingga kepalamu
berada di bawah. Alhamdulillah proses ini lancar, meskipun dari berbagai
informasi yang Ibu unduh dari internet ada kemungkinan positif dan
negatif dari proses ini. Karena posisi sungsang bisa menghambat proses
kelahiran normal maka Ibu memilih proses ECV ini. Jujur Ibu tak terpikir
sama sekali untuk melahirkanmu secara caesar. Di keluarga besar Ibu dan
ayah, belum pernah ada sejarah melahirkan secara caesar. Dokter
berharap kamu bisa tetap di posisi aman ini dan alhamdulillah kamu
pintar nak, kamu tetap di posisi tersebut sampai di minggu akhir jelang
kelahiranmu.
Oh iya, proses kehamilanmu termasuk aman-aman saja, tidak ada kasus
serius selain posisi sungsangmu tadi toh itupun sudah berhasil diatasi
dengan ECV. Dari track record itulah, dokter percaya Ibu bisa melahirkan
secara normal, via vaginal birth. Itu pula yang Ibu dan ayah inginkan
tak terpikir alternatif lainnya. Sampai usia 40 minggu saat harus cek ke
RS ternyata belum juga ada pembukaan dan tanda-tanda kamu akan lahir.
Ibu telah mencoba berbagai cara seperti yang Ibu baca dari info-info
yang Ibu googling untuk merangsang kontraksi dan pembukaan.
Kamu perlu tahu selama proses kehamilanmu Ibu tidak lagi ditangani oleh practitioner di Klinik kampus. Ibu dirujuk ke Royal Women Hospital. Dan selama proses kehamilan itu, hanya dua kali Ibu ditangani dokter, yaitu saat cek/periksa ke RS pertama kali dan di minggu 40 tadi. Sisanya Ibu dan kamu hanya ditangani para midwifes, bahkan jika Ibu bisa melahirkanmu secara normal maka yang akan mendampingi Ibu hanya seorang midwife. Tapi dengan sistem administrasi yang rapih dan terkomputerisasi data dan perkembangan kehamilan dapat diakses secara online oleh setiap midwife yang memeriksa Ibu. Iya ada banyak midwife dan setiap cek Ibu selalu dibantu oleh midwife yang berbeda.
Kamu perlu tahu selama proses kehamilanmu Ibu tidak lagi ditangani oleh practitioner di Klinik kampus. Ibu dirujuk ke Royal Women Hospital. Dan selama proses kehamilan itu, hanya dua kali Ibu ditangani dokter, yaitu saat cek/periksa ke RS pertama kali dan di minggu 40 tadi. Sisanya Ibu dan kamu hanya ditangani para midwifes, bahkan jika Ibu bisa melahirkanmu secara normal maka yang akan mendampingi Ibu hanya seorang midwife. Tapi dengan sistem administrasi yang rapih dan terkomputerisasi data dan perkembangan kehamilan dapat diakses secara online oleh setiap midwife yang memeriksa Ibu. Iya ada banyak midwife dan setiap cek Ibu selalu dibantu oleh midwife yang berbeda.
Seharusnya kamu sudah lahir di minggu 40 itu, tapi karena tak ada
tanda-tanda. Dokter memutuskan menunggu sampai 2 minggu lagi, dengan
harapan selama proses menunggu itu akan ada tanda-tanda kelahiranmu.
Jika tak ada tanda-tanda juga maka di minggu ke 42 Ibu harus datang ke
RS untuk proses induksi. So di hari Senin 24 September 2007 itu Ibu
ditemani ayah berangkat pukul 09.00 dengan tram 01 dari Moreland Road
menuju RWH untuk memenuhi janji induksi. Sebelum diinduksi ibu diperiksa
lalu di CTG daaan ternyata dari hasil CTG itu kok rekam jantungmu sudah
tak karuan. Untuk meyakinkan bahkan sang midwife mengulang dua kali...
We have to make it sure, is it just your lil cheeky try to get an
attention or it need to be born shortly.
Dan melalui satu tahapan test,
akhirnya dengan tak ibu dan ayah duga, mereka memutuskan untuk segera
melakukan tindakan operasi untuk menyelamatkanmu. Iya, akhirnya prosedur
emergency ceasarean-lah yang harus ditempuh. Tidak kurang dari 15 menit
setelah proses CTG tadi, Ibu sudah dibawa ke ruang operasi. Sebelumnya
dokter menyampaikan SOP (Standard Operational Procedure) dari proses
sectio tersebut. Ibu dan ayah diminta menandatangi suatu form, bahwa
kami memahami term and conditionnya dan setuju dengan proses ini. Tak
terlintas rasa takut saat masuk ruang operasi yang besar dan dingin itu.
Entahlah yang ada di kepala Ibu hanyalah kamu bisa segera lahir dengan
selamat.
Akhirnya 11.45 waktu Melbourne terlahirlah kamu nak.Kamu
ternyata seorang bayi perempuan yang manis dan mungil. Kami baru tahu
bahwa kamu perempuan karena memang tak ada proses USG untuk memastikan
jenis kelaminmu selama check up rutin ke rumah sakit. Hikks kamu cuma
2.5kg, Ibu agak kaget karena Ibu tak membayangkan kamu semungil itu,
terlebih dibandingkan dengan kenaikan berat badan Ibu. Hanya sebentar
kamu dibiarkan dipeluk di dada Ibu. Tubuh mungilmu menimbulkan rasa
khawatir sehingga kamu langsung diselimuti dan dihangatkan. Di luar itu
rasa syukur Ibu membuncah, akhirnya bisa memelukmu dalam kondisi selama
setelah penantian yang cukup lama.
Saat yang paling berat adalah
saat pemulihan. Saat tubuh Ibu menggigil kedinginan antara sadar dan tak
sadar, iya semacam "sakaw" kah itu? Tentu ini karena pengaruh obat bius
yang disuntikkan sebelum proses sectio. Perlu Kakak tahu, pada tahap
inilah selalu Ibu merasa "ketakutan" karena saat harus melewati proses
pemulihan dan netralisasi dari pengaruh obat bius inilah Ibu seperti
dihadapkan oleh sesuatu yang sangat dekat dengan ketiadaan. Iya selalu
seperti itu dari 3 kali proses yang harus Ibu alami mendapatkan Kaka,
dek Zaha dan dek Paksi.
Rasa khawatir dan takut berikutnya adalah saat Ibu sudah dizinkan pulang
ke rumah. Ibu tak yakin, Ibu bisa merawatmu terlebih PR Ibu cukup
banyak yang paling utama adalah menaikkan berat badanmu. Ibu hanya
berdua dengan ayah, dan guru Ibu hanya buku dan informasi dari internet.
Belum lagi kebingungan Ibu dengan luka operasi caesar yang tak terpikir
akan Ibu alami sebelumnya. Oh iya kulitmu tampak mengelupas karena kamu
terlalu lama di perut Ibu sedangkan air ketuban Ibu sudah tidak bagus
kondisinya. Meski terasa berat dan menimbulkan tekanan yang sangat
berat, Ibu percaya bahwa kita (Ibu, ayah dan kamu) akan bisa melewatinya
bersama.
Hmm saat itu Ibu juga masih punya PR satu research paper untuk mata
kuliah terakhir yang Ibu ambil. Mungkin itu juga yang membuat Ibu makin
tertekan, iya hari demi hari deadline penyerahan a ten thousands words
research paper semakin dekat. Sungguh sejujurnya Ibu tak percaya bahwa
akhirnya kita bisa melaluinya nak. Meskipun Ibu harus mengajukan
extention atas penyerahan paper tersebut, namun akhirnya selesailah
semua tugas belajar Ibu di Melbourne University dengan hadiah paling
indah sesosok bayi mungil yang cantik. Matahari Kebahagiaan Ibu, Alinga
Nasywa.
Selain ayah, sistem pelayanan kesehatan di Australia sangat
membantu Ibu bisa melewati semua masa-masa awal menjadi Ibu yang sangat
mendebarkan itu nak. Sehari saja sejak Ibu pulang ke flat. Seorang
midwife dari posyandu terdekat berkunjung ke rumah, melihat kondisi Ibu
dan kamu serta memastikan Ibu bisa menghandelmu dengan baik. Di sana ada
pula posyandu, di mana para Ibu baru berkumpul dan diberi berbagai
materi-materi dasar merawat bayi tentu saja selain pemeriksaan kesehatan
dan kondisi bayi dan Ibu secara keseluruhan. Di forum ini Ibu-Ibu dan
(ayah) baru bisa sharing dan saling belajar.
Tapi sampai beberapa hari,
berat badanmu tak meningkat signifikan, padahal ASI ibu sangat
berlimpah. Yang terjadi ibu mengalami nipple rush, yang saat itu Ibu
pikir hal yang wajar karena ini pertama kalinya Ibu menyusui. Ternyata
setelah diberi treatment masih berlangsung kesulitan menyusu dan luka di
nipple Ibu, sang midwifes menyarankan Ibu untuk membawa Kakak ke salah
satu unit counselling di Royal Women Hospital yang menangani berbagai
permasalahan bagi new born babies. Setelah dilakukan pengamatan selama
beberapa jam sekaligus tanya jawab dengan ayah dan Ibu. Mereka akhirnya
berkesimpulan, luka di payudara Ibu dan sulitnya kamu menyusui
dikarenakan "tounge tie".
Akhirnya disarankan agar sesegera mungkin
untuk me-release "tounge tie" itu. Awalnya tentu agak ngeri, namun
mereka meyakinkan itu tidak menyakitkan sama sekali. Selain akan membuat
proses menyusui menjadi jauh lebih baik dan akhirnya bisa membuatmu
tumbuh kembang dengan baik. Dengan menggunting tounge tie ini,
menghindari kamu dari "cadel" kak. Finally we say yes, dan alhamdulillah
hanya sesaat setelah digunting ikatan di bawah lidahmu, kamu menangis
namun langsung Ibu susui. Setelah itu kamu langsung tenang.
Alhamdulillah Ibu dan ayah telah memutuskan hal yang seharusnya.
Ah Kakak, banyak lagi yang ingin Ibu tuliskan di sini, sebagiannya sudah
pernah Kakak dengar langsung dari Ibu, hmmm apa yaa, butuh waktu 12
hari untuk puput tali pusarmu, haduuh lama nian kak. Ibu sampai
khawatir, am I doing right?? Si mungil nan exotic, begitulah para
Ibu-Ibu dengan bayi bule-nya itu memanggilmu. "Your baby has such
beautiful skin" begitu mereka mengomentari kulit coklatmu yang manis
layaknya madu :). SubhanaAllah Kak, tak terniali pengalaman yang Ibu
(dan ayah) dapatkan dari memilikimu, mengandungmu hingga menghadirkanmu
ke dunia. Yang paling berkesan adalah pengalaman ini membuat Ibu belajar
mandiri menjalani kehamilan dan pasca melahirkan. Tak akan terganti
oleh apapun, indah nian untuk dikenang dan karenanya Ibu banyak
belajar... banyak sekali. Sungguh penuh dada Ibu akan rasa syukur
mengalami semua keindahan itu Kak.
Hari ini 24 September 2014, tepat tujuh tahun usiamu sayang. Be my lil smart, beautiful and lovely girl as always. Jangan lupa be strong...jangan mudah menangis dan ngambek lagi, dulu sebelum ada adik-adikmu kamu sangat ceria dan periang. Bahkan saat kamu terjatuh karena berlari-lari, kamu akan bangkit sendiri dan bilang: "ndak papa, ndak papa...ndak akiit". Lalu memberikan senyuman termanis di wajah mataharimu. Semoga kamu jauh lebih kuat seiring usiamu, memahami bahwa cara pandang positif sangat penting dalam memandang hidup ini kelak sayang.
Hidup akan menjadi berat saat kau tak memasangkan kaca mata positif, tapi hal yang sebaliknya sangat mungkin terjadi segalanya menjadi lebih indah dengan cara memandang positif, dengan senyum manismu. Jangan mudah marah dan ngambek ya sayang... Ibu sayang padamu sejak hari Ibu tahu kamu akan jadi bagian hidup Ibu, sampai kapanpun. Sikap tegas dan "keras" Ibu dan mungkin menuntutmu lebih karena kamu memiliki dua adik yang menjadikanmu panutan. Maafkan Ibu jika hari-hari lalu dan mungkin yang akan datang, Ibu tak selalu seperti yang engkau mau... whatever semoga segala kebaikan menjadi bagian dari hidupmu ke depan. Semoga kasih sayang Allah akan selalui menaungimu...
saya diawal pernikahan pun sama, banyak yang memandang negatif dan tidak jarang cibiran datang, bahkan itu dari keluarga sendiri, "masih kuliah kok dah bikin anak, pasti berantakan nanti rumah tangga sama kuliahnya...!!!". Tapi Alhamdulillah kita hanya berkewajiban merencanakan dan berusaha sekuat tenaga, masalah hasil biarlah Allah yang menentukan, dan suara2 itu sudah tidak terdengar lagi.
ReplyDelete====================
cara ternak kelinci pedaging buat pemula
alhamdulillah salam buat keluarganya pak
Deleteselamat ulang tahun kakak, pasti besarnya akan sehebat mama :-)
ReplyDeletemakasih tante...smoga lebih baik dlm segala hal dari ibuknya...amiin
DeleteHebatnya dirimu mbak melalui semua maaa kehaliman n menyusui saat kuliah S2 diluar negeri lg.. aku jg ngalamin hal yg sama mbak..bedanya aku kuliah di UGM aja... stres krn beban kuliah anakku lhir di bln kedelapan beratnya jg 2,5kg n u know what anakku jg sensiii n gampang nangis bgt :(
ReplyDeleteAnyway happy birthday kak Alinga... semoga jd anak shalihah..amiinn ;)
makasih tante muna... hahaha jangan2 efek demanding kuliah ya mak...mrk jd super sensi...
DeleteSelamat ulang tahun mbak untuk anaknya, semoga semakin pintar :)
ReplyDeletemakasih mak..amiiin
Deleteaamiin :) *terharuu
ReplyDeleteamiin...makasih mak rodame
DeleteSelamat ulangtahun ya Kakak.. hamil pertama ternyata banyak sekali kesannya :'(
ReplyDeletemakasih tante... iyaaa penuh kesannn
DeleteSelamat ulang tahun kak al, wah saya juga sedang hamil mbak, bedanya saat ini saya sedang jauh dari suami. Karena hamil, saya tidak bs menyusul suami yang sdg studi di luar. Alhamdulillah sampai sekarang belum ada kendala walau kadang rada2 sensitif juga
ReplyDeletemakasih tante. Waah smoga lancar yaa sampai hari H..tetep sehat, semangat dan positif thingking
Deletesemoga menjadi anak yg soleha :) amin
ReplyDeleteTerdampar di postingan iniiii. Semoga menjadi matahari Ayah dan Ibu ya Alinga, matahari di dunia dan akhirat. Amin :)
ReplyDelete