Mom of Trio's World

Hidup...sebagian besarnya merupakan misteri. Ketentuan mengenai Rezeki, jodoh dan kematian bagian dari misteri hidup yang tak pernah bisa dihindari atau ditawar setiap orang. Telah dipersiapkan sebuah skenario lengkap tentang kisah hidup seorang anak adam sejak ditiupkan ruhnya ke dalam janin saat ia dikandung sang bunda di usia 4 bulan. Apakah kemudian karenanya kita hanya cukup mengikuti alur dari skenario yang telah ditentukan? Aihhh apakah setiap dari kita punya hak untuk merasa tahu akan skenario itu, padahal lagi-lagi itu adalah misteri dan rahasiaNya. Ketentuannya memang telah dipastikan, apa yang kita sebut sebagai takdir. Namun siapa yang paling tahu akan takdir itu sampai ia benar-benar terjadi. Lalu bagaimana mensikapi misteri hidup? Berpangku tangan menunggu kejadian demi kejadian terpentas dalam alur kehidupan kita? Membiarkan apa yang kita sebut sebagai nasib menelikung gerak langkah kita? Lalu untuk apa Sang kuasa menganugrahkan dua kekuatan besar dalam hidup kita...

Perjalanan selanjutnya ke arah Belitung Timur. Sebelum sampai ke sana, ada beberapa obyek wisata yang kita lewati. Karena keterbatasan waktu kami sepakat memilih salah satu saja, yakni ke kawasan wisata Batu Mentas. Terletak di kawasan hutan lindung di Dusun Kelekak Datuk, Kecamatan Badau, sekitar 30km dari kota Tanjungpandan. Setelah melewati jalan raya yang berkelok-kelok yang dipagari perkebunan sawit akhirnya kami sampai ke jalan keci menuju lokasi yang kondisinya tidak sebagus jalan raya tadi. Menempuh sekitar 7 km jalanan yang rusak, berbatu di samping kanan kiri tampak perkebunan rakyat, terutama perkebunan lada, Sampailah kami ke Batu Mentas. Kegiatan wisata yang dilakukan di wilayah ini adalah wisata sungai dengan kano atau ada juga river tubing. sayangnya saat itu debit air sungai sangat kecil, sudah beberapa bulan kemarau di sana dan lama tak turun hujan. Kita juga bisa hiking atau flying fox... disediakan juga tempat menginap berupa indosafaritent dan beberapa ...

Naah ini dia pantai terfavorit versi saya dari family trip kami ke Belitung. Karena memang kami baru bisa mengeksplore tiga kawasan pantai saja kemarin, yakni Pantai Tanjung Pendam , Pantai Tanjung Kelayang , dan Pantai Tanjung Tinggi ini. Hmm hanya tiga pantai itu saja yang bisa dinikmati di Belitung??? tentu tidak, sebagai kawasan kepulauan yang tentu saja memiliki garis pantai yang panjang, Belitung punya banyak titik pantai yang cantik dan eksotis. Ketiga pantai yang saya sebutkan itu berada di wilayah barat- utara pulau Belitung, di wilayah barat - selatan, di kecamatan Membalong misalnya ada Pantai Penyabong yang juga cantik namun dengan ombak yang jauh lebih menantang dan lebih ekslusif. Belum lagi pulau-pulau kecil yang juga menyimpan pesona luar biasa, sebutlah Pulau Lengkuas, Pulau Burung dan Pulau Kepayang yang bisa dinikmati dalam paket Islands Hopping. Hmm tapi yuk ah, kita lihat Pantai Tanjung Tinggi ini ya. Pantai ini bisa ditempuh sekitar...

Aihhh saya mau agak lebay dikit aaah...alhamdulilah niih secara hepi bingits begitu. Bukan soal hadiahnya semata, tapi bisa memenangi lomba blog sebagai juara pertama itu sesuatu banget buat sayah. Meski bukan sekali ini (alhamdulillah) saya memenangi lomba blog atau giveaway, namun ini kali pertama jadi juara pertama. *harap maklum kalo norak* Penilaiannya utama dilihat dari sisi menariknya tulisannya atau dari panitianya sejak awal menyebutkan bahwa pemenang pertama merupakan tulisan yang paling menarik. Hihiyyyy alhamdulillah.

Sepenggal cerita unik dari perjalanan keluarga kecil kami ke Belitung kemarin adalah saya menemukan daun yang unik khas Belitung yang ternyata menggantikan fungsi daun pisang di Jawa. Daun yang tinggi pohonnya tidak lebih dari dua sampai tiga meter ini sebetulnya ada di hotel tempat saya menginap. Hotel Billiton, salah satunya di pojok dekat kolam renang menuju tempat makan. Saya belum memberi perhatian khusus pada tanaman yang didominasi oleh dedauan yang tampak kuat dan lebar itu sampai akhirnya....

Tanjung Kelayang merupakan salah satu pantai di belitung yang juga wajib dikunjungi, terlebih jika kita ingin melakukan Islands Hopping. Untuk bisa mengunjungi pulau-pulau kecil di sekitar pulau Belitung seperti Pulau Lengkuas atau Pulau Burung, kita berangkat melalui pantai Tanjung Kelayang ini. Di pantai ini kita bisa melihat puluhan kapal nelayan baik yang memang digunakan untuk berlayar mencari ikan maupun kapal kayu dengan mesin yang disewakan untuk kegiatan explore pulau-pulau kecil. Menjadi wajib karena kita bisa berpoto di depan tulisan "Welcome to Belitong" yang menjadi ikon Pantai Tanjung Kelayang ini. Pantai ini terletak di Kecamatan Sijuk, dari pusat kota Tanjungpandan berjarak sekitar 27 km. pasir di pantai ini juga berwarna putih bersih dan lembuut. Mengingat pantai ini ramai sebagai tempat lalu lalang orang yang hendak menjelajah pulau-pulau kecil, mungkin tak terlalu nyaman untuk bermain air. Jika ingin bermain air kita harus berjalan agak jauh ...

Pantai Tanjung Pendam terletak di Kota Tanjungpandan, tak jauh dari Hotel kami menginap, Hotel Billiton. Kalau kata driver sih posisinya di belakang hotel kami. Pantai dengan luas sekitar 22 hektar ini, paling pas dikunjungi saat sunset karena kita akan dapat pemandangan yang luar biasa cantik saat sang mentari beranjak menuju peraduannya meninggalkan siang hari menuju malam nan kelam. Jadi kalau mau mengejar sunset di Pulau Belitung, ya di Pantai Tanjung Pendam ini. Tapi kawasan pantai yang paling dekat dengan pusat kota Tanjungpandan ini bukan hanya sekedar menyajikan sunset lhoo, karena kawasan ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas taman rekreasi, panggung hiburan, restoran, pasar seni, toko souvenir, arena olahraga, arena bermain anak, shelter dan fasilitas lainnya. Jadi jangan heran kalau sore hari terutama malam kamis dan malam minggu, pantai ini sangat ramai dikunjungi bahkan oleh warga setempat. Karena pusat hiburan terdekat yang paling terjangkau ya di kawasan i...

Saya yang sejak dua puluhan tahun lalu menjadi bagian dari warga ibu kota dan sekitarnya, memang tinggal di kawasan selatan Jakarta atau sekarang menjadi Tangerang Selatan. Dua puluh tahun lalu, salah satu pengembang yang sudah sangat punya nama dengan perumahan di kawasan selatan Jakarta ini bahkan sudah mengembangkan hunian yang menjadi idaman setiap warga untuk tinggal; sarana dan fasilitas penunjang yang lengkap; mengedepankan konsep ramah lingkungan; posisi yang strategis bahkan bagi mereka yang punya aktifitas harian di pusat kota.

Jumat petang itu saya memang sudah di rumah saat Ka Alinga dan Ka Zaha pulang sekolah. “ Ibuuu coba tebak di kelas science club tadi aku bikin apa?” dengan penuh antusias dibukanya tas sekolah dan keluarlah benda bulat-bulat warna warni beragam ukuran dengan tusuk gigi di tengahnya. “ Gasing kak???”  “Iya tadi aku belajar bikin gasing sendiri, ini hasilnya... aku bikin banyak sekali.” Hmm awalnya saya meragukan akankah gasing-gasing buatan Ka Alinga bisa berputar cantik layaknya gasing yang sebenarnya. Bentuknya terlihat sangat sederhana dengan bahan yang juga sederhana. Lalu saya memilih gasing dengan garis-garis warna warni ukuran sedang. Ups... pertama saya gagal memutarnya, Ahh ternyata kali kedua gasing ini memutar sesuai yang saya inginkan, lalu terbentuklah pola pelangi warna warni dari putaran gasing yang semula bergambar garis-garis lurus. Cantik dan seru. Kami kemudian mencoba semua gasing untuk melihat hasilnya saat diputar. Setiap gasing diberi po...