Skip to main content

Resep Sederhana: Botok Tempe Bungkus Pare

Bahan:
2 buah pare/paria ukuran sedang, bersihkan, buah bijinya, potong sesuai selera dan cuci dengan air garam. Sisihkan
Tempe 1 papan (boleh diganti oncom)
Daun kemangi, ambil daun saja sisihkan.

Bumbu:
5 siung Bawang merah
4 Siung Bawang putih
2 bh Cabai merah
1 Batang serai/sereh diiris tipis
Garam

Cara membuat
Haluskan bawang merah, bawang putih, cabai merah, serai/sereh dan garam.
Setelah halus atau kalau saya lebih suka agak kasar masukkan tempe (atau oncom) hancurkan agak kasar dengan bumbu ulek.
Aduk daun kemangi.
Siapkan potongan pare/paria. Masukkan adonan isian tempe.
Susun dalam panci kukus.
Kukus sampai warna pare agak hijau tua.
Sajikan hangat.

Comments

  1. Wiih, enak ini mbak ^^
    Makasih resepnya ya

    ReplyDelete
  2. Replies
    1. Hmm aslinya pahit...tp klo dicuci pake air garam berkurang pahitnya. Apalagi dimaemnya sama si tempenya yg uenak plus cocolin sambel tomat

      Delete
  3. Wah..jadi pengen nyobain resepnya. Saya suka juga dengan pare, pahit dikit gak masalah. Apalagi ini ditambah tempe di dalamnya..yummy... :)

    ReplyDelete
  4. Praktis..ngga perlu daun ya mak..biasa botok kan pake daun

    ReplyDelete
  5. ya Allah malam-malam kesini liat postingan makanan...sayahhh lapaarrr
    enak kayaknya mbak

    ReplyDelete
  6. Pahitnya ilang ga mak?aku males pare ty pahitnya ntu lo... abang suka sebeneenya tapi karena aku ga bisa ngolahnya jd ga pernah masakin menu pare hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. klo menurut aku sih jd gak pahit yaa...tp klo yg tak terlalu selera sm pare kayak ayahnya krucil sih katanya msh ada pahitnya dikit. tp dia lumayan mau tuh. biasanya sih angkat tangan dia hihi

      Delete
  7. Maak kalo tetanggaan, saya mau lho nenangga di rumahmu pas jam makan siang
    *dilempar botok tempe sama Mak Ophi hihi*

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha... dilempar botok di dunia maya aja ya mak...
      hmm jauh aja ya ciputat makasar hihi

      Delete
  8. Kalau di kampung halaman daku namanya prie mak ophi. Nih mah kesukaan daku mak. Nambah resep lageee. Asegaseg. Makasih ya ophi

    ReplyDelete
    Replies
    1. kampung halaman mak Inda di mana ya??iya klo penyuka pare ini bisa jadi alternatif menu niih...jangan lupa cocolin sambel tomat deh makin maknyuss

      Delete
  9. wiiiiihhh, aslii bikin lapaaaaaaaaar

    ReplyDelete
  10. Pengganti daun pisang ya mbak...
    Nyobak ah..secara eikeh suka pare

    ReplyDelete
    Replies
    1. klo daun pisang ga bs dimakan. ini bungkusnya bisa di makan dan enyaaak

      Delete

Post a Comment

Terimakasih sudah silaturahim, silahkan meninggalkan jejak di sini. Comment yang masuk saya moderasi terlebih dahulu ya. Mohon tidak meninggalkan link hidup.

Popular posts from this blog

Melangitkan Sebuah Rindu Tuk Jadi Tamu di RumahMu

Duh semoga judulnya gak berasa lebay yaa. Tapi mengunjungi Baitullah merupakan satu rindu yang tidak hanya jadi mimpi di kala tidur buat saya. Mendengar orang bercerita tentangnya sering membuat hati saya bergemuruh. Melihatnya di televisi, di timeline medsos, di broadcast wa, atau bahkan jika tanpa sengaja melihatnya sekalipun sering membuat mata saya berkaca, tak jarang lalu ada yang mengalir di sudutnya. Pun ada yang menyentak-nyentak di balik dada. Saya merasakannya sebagai sebuah rindu.

Waspada Bahaya Racun Tomcat! Kenali dan Atasi Dengan Tepat!

Tomcat, keren sebutannya namun sayangnya efek dari racun yang berasal dari cairan tubuhnya baik melalui gigitan atau keluar dari tubuhnya karena dipencet atau terpencet ternyata sangat berbahaya bagi kulit. Sebuah sumber menyebutnya racun cairan Tomcat lima kali lebih kuat dari pada bisa Kobra. Bukan efek mematikan karena masuk dalam peredaran darah tetapi efeknya jika terkena kulit. Memang racun tomcat hanya menyerang kulit. Racun tersebut tidak mematikan walaupun sangat menyakitkan karena zat yang terkandung dalam cairan tomcat  yaitu paederin apabila terkena kulit kita akan menimbulkan gatal atau efek terbakar. 

FOCA Sachima: Cemilan Praktis untuk Keluarga di Segala Suasana

Morning Hectic Kehebohan rutin setiap pagi, -kecuali weekend -, rasanya hampir serupa untuk working mom tanpa asisten yang stay di rumah kayak aku. Apalagi kalau bukan seputar menyiapkan bekal untuk sarapan dan makan siang anak-anak,  plus bekal untuk aku dan suami karena kami juga berangkat kerja. Sesekali aku memang membawa bekal untuk makan siang di kantor.  Yang paling wajib adalah menyiapkan bekal untuk sarapan dan makan siang Ka Alin dan Ka Zaha. Sejak SMP, Dek Paksi menyempatkan sarapan di rumah lalu dibekali makanan ringan saja. Jadilah pagi hari harus jadi waktu yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan tugas negara tersebut. Jujur lumayan PR memikirkan bekal dan menu apa yang harus disiapkan setiap paginya.  Bukan apa-apa karena bekal untuk Ka Alin dan Ka Zaha tuh wajib lengkap sih isinya. Secara mereka berdua berangkat pagi dan tidak sempat sarapan pagi di rumah, artinya sarapannya juga disiapkan di paket bekal yang mereka bawa. Mereka juga pulang petang, ...