Sepotong Kenangan pada seruas jalan yang kabarnya jika ditarik garis lurus dan diikuti arahnya akan menyambung dengan jalan ke Kota Sydney, itulah mengapa dinamai Sydney Road. Ruas khusus yang saya maksudkan yang terletak di Brunswick. Hmm tak terlalu jauh dari kotanya Melbourne, atau biasa disebut The City. Dari pusat kota, bisa ditempuh hanya dengan satu kali naik tram. Ada apa di Sydney Road, Brunswick??
Bukan karena selama dua kali pindah "rumah" selalu punya akses yang sangat mudah dengan jalan ini, tapi memang untuk saya, Sydney Road itu sesuatu banget. Rasanya kalau sekedar ingin mencuci mata, melupakan research paper, dengan mudah bisa dilakukan dengan jalan kaki sepanjang area pertokoannya yang khas, dan mewakili beragam etnis yang ada di Melbourne, mulai dari Turkhish, Libanese, Italian, Chinese, Greece, Indian... ah lengkap deh.
Sambil sesekali masuk ke toko-toko dan melihat barang-barang yang dijual tapi jarang belanja kecuali dengan tanda "sale"..hihhihi atau masuk ke salah satu unit pertokoan yang merupakan semacam tempat para penjual kebutuhan pokok harian seperti sayur mayur, buah-buahan, daging, ayam, susu, dan sejenisnya yang semua butcher di komplek pertokoan ini adalah halal butcher... rasanya lega deh, memilih buah-buah dan sayuran serta daging segar yang harganya murah. Bener lhoo lebih murah dibandingkan di Indonesia... *dasar emak-emak, kalau nemu sayuran segar dan murah, pikirannya langsung plong... *
Selain itu sepanjang Sydney Road ini banyak sekali halal restuarant yang bisa kita temukan. Mulai dari yang harganya nyaman di kantong sampai yang agak lebih berkelas. Yang paling saya ingat dan jadi andalan saya (dan suami) saat lagi malas memasak adalah Big Sam Pizza, Resto Pizza halal. Lalu ada Resaturan India Selatan yang juga halal Bismi Restaurant, pernah beberapa kali juga makan rame-rame dengan teman-teman saat ada yang ulang tahun. Sesekali saya juga memesan nasi biryani dan chiken tandoori untuk dibawa ke flat. Ada juga Resaturant Italia yang halal, tak jauh dari Sydey Road (belok dan masuk sedikit, lupa yaa nama jalannya apa). Saya baru satu kali makan di sana, saat sedang besar-besarnya perut saya hihihi (hamil besar, ngidam). Lalu ada Mc Donald halal juga dekat Sydney Road ini tepatnya sih di Brunswick East. Ada juga Tandoori Restaurant, Libanese's Resaturant... dan banyak lagi sepanjang Sydey Road dari Brunswick sampai Coburg.
Tak kalah seru adalah di Sydney Road ini sering diadakan acara semacam festival tahunan yang dilaksanakan di sepanjang jalan Sydey Road ini. Saya beruntung karena di 2007, saya sempat menikmati festival seru ini. Festival ini tidak hanya menyajikan bazaar di sepanjang jalannya, namun ada art, music dan dance festival yang umumnya mewakili berbagai etnis yang multikultur di kota ini. Yang paling ditunggu adalah performance "belly dance" . Daaan jangan dipikir yang akan tampil hanya cewek-cewek molek yaa, Belly dancer cowok juga tak kalah jempol. Hmm malah penonton lebih histeris saat male dancer ini perform. Tak ada kesan gemulai, tetap terlihat macho kok.
Entahlah masih banyak yang tersisa dalam kenangan dan mengendap di bilik hati suasana khas Sydney road. Jalan yang membuat saya tak pernah bisa mengingkari rasa ingin menyusurinya kembali. Menapaki jalan yang pernah seya lewati 7-8 tahun lalu. Menggoda saya untuk mencoba kembali peruntungan hidup menjalani masa-masa menjadi mahasiswa dengan beasiswa. *uhuuuk*
Eh itu payungnya lucu2 mak hehe ......
ReplyDeleteMungkin sekarang saatnya hunting beasiswa s3 mak ;)
kepikiran sih mak, tp inget trio krucils...agak surut langkah. krn mengurus keberangkatan mrk tidak gampang apalagi klo ayahnya ga bisa ikutan hiksss *semoga diberi jalan terbaik*
DeleteHaiyaa..asiknay mbak dirimu jalan2 keluar negeri,. Melbourne ini salh satu tempat yang saya inginkn tuk dikunjungi.. ;)
ReplyDeleteWaktu itu sekolah di sana say..makanya pingin lg sekolah jd bisa jalan2 gratis.
DeleteSemangat mak..hebat...tetap cari ilmu meski sdh ada anak :)
ReplyDeleteSemangat n mimpinya masih ada mak. Tp blm punya kekuatan untuk negosiasi soal krucils nih. Dilematis
DeletePayungnya cantiiiik banget. Seru kayaknya jalan-jalan di sana ya, mak.
ReplyDeleteKayak payung tasik yaa...ini kayaknya payungnya orang chinesse deh. Di melbourne kan multiculture..
DeleteSmua etnis ada dan cinta damai hehe
Naaaah iya bener, kayak payung Tasik. :)
DeleteKeren abis mak.
ReplyDeleteAmin moga bisa lanjut sekolah lg mak plus dapet beasiswa :)
Amiin... makasih sayany
DeleteMoga bisa kesana lagi ya Bu
ReplyDeleteAmiin makasih sayang
DeleteAmiin makasih sayang...semoga
DeleteSuami dan anak anak dibawa aja semua mbak
ReplyDeleteItu yang agak dilematis mas. Suami kerja n punya karir serta tanggungan lain selain saya. Anak2 mgkn bs dipaksain nyusul tp ngurus 3 krucils sendiri smbl sekolah kayaknya agak berat. Yaa hidup pilihan.
DeleteSmoga ada jalan terbaik...*nangis di pojokan*
wahh, di sydney ada budaya2 india kayak gitu ya.
ReplyDeleteyang saya tau cuma adelide paling kalau di australia. soalnya itu kota raditya dika kuliah..
ini sydney raod di Melbourne ya mas...tp memang jalan ini kalo ditarik lurus smpnya ke sydney juga.
Deletetp Sydney jg lumayan multiculture kok...setahu aku...