Dalam kesempatan tugas ke Palembang beberapa waktu lalu, selain menyempatkan diri menyebrang ke Pulo Kemaro, saya sempatkan icip-icip kuliner Palembang. Iya lah, Palembang terkenal dengan berbagai wisata kulinernya. Tentu saja yang sudah pasti adalah pempek dan teman-temannya, banyak pilihan yang bisa kita coba. Ada pempek Beringin, Vico, Pak Raden, Noni, dan lain-lain.
Pindang Ikan Bawung
Selain itu ada berbagai Pindang yang melegenda di Rumah Makan Sri Melayu. Rumah Makan Sri Melayu yang terletak di Jalan Demang Lebar Daun Palembang , dekat Griya Agung (Istana Gubernur Sumsel). Tempatnya luas, nyaman, bersih, dan teduh di tengah kota Palembang yang panas. Di rumah makan ini tersedia beragam jenis pindang dan hidangan khas Palembang, antara lain Pindang Patin, Pindang Bawung, Pindang Ikan Salai, Pindang Udang, Pindang Tulang, Brengkes Patin, Ikan Saluang Goreng, Pentol / Bedug, aneka sambal dan lalapan. Nah karena Pindang Patin sudah banyak di Jakarta, saya ingin mencoba menu khas yang lain dari rumah makan ini, pelayan merekomendasikan Pindang Ikan Bawung.
Pindang Ikan Bawung yang jika saya tidak salah merupakan ikan gabus (kalau di Jawa) disajikan dalam tempat khusus yang dilengkapi kompor spritus untuk menjaga agar Pindang tetap panas. dilengkapi dengan irisan nanas, tomat, potongan cabai, dan daun kemangi. Rasa segar dengan paduan asam manis dan sedikit pedas.
Martabak HAR
Meskipu Martabak HAR yang merupakan singkatan dari pemiliknya Haji Abdul Rozak ini bahkan sudah bisa kita temui di Jakarta. Namun belum lengkap rasanya kalau tidak menyantapnya di tempat asalnya. Haji Abdul Rozak merupakan saudagar keturunan India ini sudah meninggal tahun 2001, namun Rumah Makan Martabak HAR masih tetap eksis di berbagai penjuru kota termasuk beberapa kota lain. Kabarnya anak-anaknya lah yang melanjutkan bisnis ini, meskipun yang mengelola orang lain.
Martabak ini berisikan telur (ayam / bebek) dan berkuah kari dengan campuran kentang, dilengkapi dengan kuah cuka dan irisan cabai rawit. Ukuran satu porsi nya cukup besar. Untuk yang belum makan bisa cukup mengenyangkan. Untuk yang sudah makan dan hanya ingin tambahan, satu porsi bisa untuk berdua.
Mie Celor
Mie berukuran besar berkuah santan kental dengan potongan telur rebus dan tauge, disajikan dengan taburan udang dan bawang goreng. Masyarakat Palembang biasa menikmati Mie Celor ini di pagi hari. Namun kami punya waktu sore menjelang malam untuk menikmati Mie Celor. Kuahnya yang gurih saya duga bukan santan tapi susu. Tapi umumnya memang disebutkan sebagai santan kental.
Es Kacang Merah
Selain icip-icip berbagai pempek, saya sengaja ingin mencoba es kacang merah. Es kacang merah yang juga terkenal sebagai minuman khas Menado juga cukup banyak penggemarnya di Palembang. Tepatnya di restaurant Pempek Vico. Kacang merahnya yang lembut dilumuri manisnya gula yang pas, plus susu coklat. Saya minta esnya tidak terlalu banyak. Cucoknya dinikmati siang hari di teriknya kota Palembang.
Mie Rebus
Ini sebetulnya mungkin bukan makanan khas Palembang. Namun para pedagang mie rebus yang bertebaran di pinggir sungai Musi dengan latar belakang kerlap kerlip lampu dari Jembatan Ampera di Seberang Benteng Kuto Besak menggoda kami untuk mencoba mie rebus tersebut.
Pedagang menyiapkan kursi-kursi kecil (dingklik) dari plastik. Hilir mudik orang yang menikmati malam sekaligus berbagai mainan anak-anak semacam becak lampu di alun-alun keraton Yogya.
Ya namanya mie rebus, dimanapun kurang lebih sama yaa. Suasana malamnya yang membuat kami betah mengobrol sambil menikmati mie rubus yang bedanya kali ini ditemani krupuk kemplang yang dipanggang.
Masih banyak kuliner Palembang yang belum diicip, lain kali harus mencoba dan menjelajah rasa lagi di sana.
Selain pempek palembang, ternyata ada banyak pilihan kuliner yang enak. TFS, mak!
ReplyDeleteIya mas... bahkan masih banyak lg yg unik2 tp blm bs sy eksplor hahaha
DeleteKalo mie instan itu mungkin udah biasa, yang bikin beda itu suasananya... Huehehe
DeleteWha martabaknya enak. Eh itu es kacang merahnya juga kayaknya enak. Wah, mie rebusnya juga enak tuh.
ReplyDeleteLho enak semua...
Nyam nyam... enak2 mang mak
DeletePalembang tmpt manjain rasa... kulinernya top
Kalo bintang sukanya martabak manis, ayahnya martabak asin, kayaknya martabak har enak... bagi dong mak....
ReplyDeleteHarus dicoba martabak har ini di...beda sm martabak telor biasa..
DeleteAgak2 indihe gt
Duh jadi ngiler gini -___-
ReplyDeleteHahaha...
DeleteLempar tisu
Martabak Har emang enak tuh. Wah penasaran Pindang Ikan Bawung-nya, sepertinya enyaaak.. Salam kenal mak.
ReplyDeleteSalam kenal juga mak. Makasih sdh mampir iya HAR martabaknya khas. Pindang ikan bawungnya juga khas mak... kudu dicoba
DeleteWah sip sip. Makasih mak infonya. Jadi laper ni menjelang buka,hahaha.
DeleteSelama ini cuma makan pempek nya aja hehe. Sekarang jadi penasaran deh sama martabak HAR :3
ReplyDeleteHarus dicoba Martabak HARnya... khas banget...indihee
DeleteEs kacang merahnya keliatan enak, mba. :D Kalo pempek palembang itu rasanya beda ya kalo diicip di kota asalnya.
ReplyDeleteIya top deh es kacang merahnya.
DeleteGak tahu perasaan kok beda yaa... hahaha sugesti aja kali ya xixixixi
Gara-gara es kacang merah ga tahan nyamber ni mak. Tapi emang es kacang merah di sana bedaaa.. Kacang merahnya enak, pulen, gendut2, hahaha. *glek
Deletedisini juga ada mie rebus mbak... :D
ReplyDeleterasanya emang enak beli daripada bikin sendiri tapi *balada g bisa masak
Iya mak echa... mie rebus mah ada di mana2 hahaha.
DeleteMungkin suasanya yang bikin kita pingin nyoba
hmmm enaak banget mba , pengen nyobain kuliner di Pelembang :D
ReplyDeleteAyoo cobain...maknyosss
DeleteMak Ophi.. ikang baung sama ikan gabus beda deh.. ikan baung ada dua macam, baung laut sama sungai.. saya sempet 6 tahun di daerah palembang, setau saya sih begitu :D
ReplyDeleteoooh beda ya mak... bentuknya dan rasanya mirip yah...
Deletekalau gabus pastinya ikan sungai yaa. klo bawung ada yg dr laut berarti mungkin beda. pantesan wong palembangnya ditanya apakah gabus, mrk kekeuh bilang baung...klo di jawa apa??mrk bilang gak tahu haahaha.
thanks infonya mak Nian
Ngiler lihat mie celor mba... mirip2 bakmi jawa ya
ReplyDeleteiya mirip tp agak beda rasanya mba
Delete