Rasanya saya baru tahu bahwa Sumatera Barat terutama Payakumbuh selain memiliki lembah Harau yang luar biasa indah juga menyimpan eksotisme gua stalaktit. Gua Ngalau demikian namanya. 2005 saya pernah melakukan semacam Tour of West Sumatera, Tour Sumatera Barat dan dari sekian banyak wisata alam dan sejarah serta budaya Sumatera Barat kami tidak terinfokan tentang gua ini. Menyempatkan menjelajah kembali sebagian Sumatera Barat serasa menapak tilas sebagaian kisah indah 2005 lalu.
Tujuan awalnya sebetulnya ingin membandingkan suasana dan keanggunan Lembah Harau. Setelah memakan waktu sekitar 3 jam dari kota Padang menuju Payakumbuh kami yang menyengaja mendahului tour of the Payakumbuh dengan makan siang di warung makan dengan menu sangat otentik. Ikan bakar segar dan gulai kambing yang kaya rempah di Pongek OR Situjuah. Ternyata sebelum ke Harau, kami disarankan menyempatkan sejenak mengunjungi Gua Ngalau tadi.
Gua yang terletak di lereng bukit atau gunung bebatuan ini memang rasanya tak setenar Halau. Menyisir pinggiran bukit dengan kelokan dan tanjakan yang menampilkan pemandangan sangat luar biasa dari kejauhan akhirnya kami sampai di lokasi. Tak ramai pengunjung hanya beberapa kendaraan parkir di tempat parkir. Tidak dikenakan biaya masuk. Kami langsung menaiki tangga-tangga atau undakan menuju pintu gua. Meski tak terlalu menyengat, aroma khas gua stalaktit dengan aroma sarang walet atau kelelawar langsung menyergap hidung. Gelap dan membuat kami menerka-nerka seberapa besar dan dalam gua ini. Tak lama datang guide sekaligus tukang photo yang kemudian menyalakan lampu yang rupanya sudah terpasang di beberapa titik tertentu di dalam gua.
Untung menjelajah gua ternyata tak memakan waktu lama. Jalan setapak naik turun di dalam gua sudah ditata sedemikian dengan jalan setapak yang telah disemen. Aman meski dalam gelap. Beberapa jalan diberi penghalang kanan kiri sebagai pengaman. Tanjakan maupun turunan diberi undakan yang membuat kaki lebih nyaman menapakinya di tengah remang gua. Bermodalkan lampu senter dari hp dan sesekali cahaya dari kamera SLR sang guide.
Kami berkeliling dan beberapa kali berpoto di titik yang tampaknya jadi favorit pengunjung. Sayangnya kamera hp kami tidak mampu menangkap dan mengabadikan keeksotisan gua. Sehingga kami putuskan menggunakan jasa photo sang guide. Struktur dan bentukan dalam gua sangat luar biasa. Berbagai bentuk yang membangkitkan imaginasi mata yang melihat. Ada yang terlihat seperti gajah, kursi pelaminan, tirai, bahkan ada yang dianggap sebagai bentuk seorang wanita/ibu yang tengah menangis.
Setelah berjalan menyusuri jalan setapak di dalam gua sekitar 200an meter akhirnya kami sampai di pintu keluar gua. Infrastuktur dalam gua sangat membantu kenyamanan dan keamanan pengunjung. Sayangnya ada beberapa bagian dinding gua yang terkena tangan jail vandalisme yang mencoret-coretnya. Satu lagi, pada bagian tertentu misalnya tempat yang terlihat seperti jurang ternyata di penuhi sampah. Sampah plastik minuman botol, air mineral dan bungkus makanan ringan. Ahhh susah yaa orang Indonesia... Di tempat seperti inipun kita masih berani menyebar dan menumpuk sampah sembarangan.
Setelah keluar gua kami kembali menuruni jalanan berkelok yang memagari bukit dengan pemandangan di bawah yang memukau. Jangan lupa welfie dulu yaa dengan latar belakang kota Payakumbuh di bawah sana.
Note: Secara HP kecopetan, maka poto2 di postingan ini sebagaian diambil dari Kamera Dek Laksmi. Makasih ya neng... *muahhh
Wah kynya akhir-akhir ini blogger pada seneng wisata gua. Aku pernah ke gua itu ke gua gudawang di jasinga bogor, gua belanda jepang di THR Bandung, gua parat, gua panggung, gua jepang belanda di pangandaran. Agak serem seru gimana gitu,, main ke gua :)
ReplyDeleteSaya dah bbrp kali mak. Tp posting ke blog baru 3 kali. Gua di daerah sawarna banten n payakumbuh ini
DeleteGua ngalau bikin galau ga mbak hehehe.....
ReplyDeleteHahaha alhamdulilah enggak mba.. Awalnya ragu krn tp trus maju aja ahh...ramean kok masuknya
Deletepengen ke sana eung
ReplyDeleteAyo ayoo
Deletekeren juga neh say abelum pernah wisata gua
ReplyDeletePernah bbrp kali wisata gua...awalmya ragu2 lama2 hayuuk aja deh hahaha
Deletepoto yang terakhir pemandangan nya boleh juga tuh :)
ReplyDeleteAslinya lebih keren lhoo seru beberan pemandangannya
DeletePintu guanya seperti gua lowo di pati. Tapi dalemannya jauh berbeda.
ReplyDeleteYg di pati dlmnya kayak gimana mas?
DeleteAwalnya pas liat posting ini, aku ngebaca judulnya tuh "Gua Ngegalau". Eh pas dibaca lagi ternyata Gua Ngalau.. Wkwkwkwk..
ReplyDeleteHahahah iya namanya agak2 menggalaukan memang...
DeleteSeru ih wisata gua, tapi harus pake kamera yang mumpuni ya kalo mau poto2 mba, soalnya kan gelap. Kaera HPku bisa ngga ya
ReplyDeleteIni dibantu sm kamera SLRnya guide..mostly kamera hp agak sulit memangkap objek di dlm gua
Deletekirain nama guanya gua galau >,<
ReplyDeletesaya belum pernah wisata gua euy.. pengen nih kapankapan..
HHahaha gak galau guanya mak...ngalau ajah xixixi ayo kapan2
Deletebagus banget disana, jadi pengen deh. Kapan-kapan kalo ke sumatra harus kesana :D
ReplyDeleteAyo mampir ke sini...sumbar masih tetap favorit buat dikunjungi
Deletegoanya cantiiiik :)...aku belum pernah ke sini niih mak
ReplyDeleteCantik dan gak terlalu spooky mak...jadi asiik aja menelusurin dalemnya
DeleteAq pikor mba org sumbar.. makanya komen sate danguang2 aku oake bhs minang. Eh ga tau nya tourist toh..hihihi..jd malu ih akunaja org payakumbuhnbelum pernah promoin kampung sendiri. Rumah ku deket dr ngalau lho mba,,, tp aku skrg merantau ke bandung. Senang kenal dan baca tulisan mba,, :)
ReplyDeletehahaha aku ngefans sm sumbar say..punya memori khusus juga *halahhh lebay*. salam kenal juga yaa
Delete