Masih seputar kuliner dan masih di Sumatera Barat. Sekarang di Bukittinggi. Selain berbagai pilihan Nasi kapau di sepuataran pasar atas dan pasar bawah di dekat jam gadang. Ada baiknya kita cari menu lainnya yuuk. Hmm mau makan bebek?? oh tak ada bebek di Bukittinggi, yang ada itik eh itiak hahaha.
Bebek yang dimasak dengan bumbu cabai hijau yang khas ini biasa disebut Gulai Itiak Lado Mudo. Mungkin karena bumbunya adalah cabai hijau, sehingga disebut sebagai cabai muda. Menu Itiak Lado Mudo atau Itiak Lado Hijau banyak ditemukan di sepanjang jalan di daerah Ngarai Sianok.
Kemarin sepulang dari Payakumbuh kami menyempatkan berpoto di Jam Gadang lalu turun ke Ngarai Sianok. Tak sempat naik ke batu berjenjang yang biasa disebut sebagai Great wallnya Sianok karena sudah sore kami cukup menikmati indahnya pemandangan ngarai dari restoran tempat kami menyantap Gulai Itiak Lado Mudo.
Sore itu sayangnya tak terlalu banyak pilihan karena sudah banyak rumah makan yang tutup. Beruntung kami mendapati satu yang masih buka dengan pemandangan ke arah Ngarai yang pas. Waah sambil sekedar melepas lelah karena perjalanan panjang Padang - Payakumbuh - Bukittinggi, ditemani sepoi angin, alhamdulillah rasanya luar biasa menikmati Gulai bebek cabai hijau yang maknyuus dengan bonus pemandangan Ngarai yang menyejukkan mata.
Bumbu cabai hijau yang pekat meresap ke dalam daging bebek yang tetap lembut meski berukuran besar. Tersedia juga menu ala rumah makan minang lainnya. Tapi mengingat tujuan utamanya adalah gulai itiak maka saya konsisten saja menikmati yang satu ini. Selain dada atau paha, tersedia juga bagian tubuh bebek lainnya. Ada hati dan rempela atau kepala dan leher. Sama nikmatnya, saya memilih bagian pahanya yang berserat namun tetap lembut. yummy
Yang juga menggembirakan karena ternyata gulai bebek tersebut ternyata bisa dibawa pulang ke Jakarta sebagai oleh-oleh. Dibungkus dan dikemas rapih, bisa tahan beberapa hari tanpa masuk kulkas. Namun jika masuk kulkas bisa tahan sampai 15 hari. Wuih....untuk yang tak suka bebek atau itik tersedia juga gulai ayam dengan bumbu sejenis.
Note:
Photos Credit: Laksmi Harundani, maklum obyek yang sama di kamera hp raib bersama raibnya hp
warnany coklat pekattt, gurihhh bnget ni kayaknyaa
ReplyDeletewarnanya coklat kehijauan tuh mak, enak sih
Deleteduh penasaran sama rasanya, penasaran juga sama tempatnya, belum pernah ke Sumatera Barat..
ReplyDeletesmoga bisa ke sana yaa... amiin
DeleteTurut berduka atas hilangnya hpnya Mba :(
ReplyDeleteEh aku seneng banget nih liat fotonya, Ngarai sekarang sudah bersih lagi ya, tahun lalu saya masih tinggal di Bukittinggi :D
hiks makasih mba...
Deleteowh sekarang di mana mba..kemarin sih lumayan bersih tuh ngarai. emang dulu gak bersih ya??
Bebek....mau di apa2in teteup enyaaak. Salah satu makanan favoritku.. :))
ReplyDeletehahaha iya ya, saya juga lumayan favorit nih sm bebek...
DeleteAku pwngen banget ke ngarai aianok mbak terus incip2 ini si itik inihh...
ReplyDeleteHiks... banyak banget yg dipengenin
amiin, smoga bisa ya kapan2 tour de sumatera n sumatera barat
DeleteSiang" mampir kesini, jadi lapeeeer mak -,-
ReplyDeleteSelamat kulineran ^^
hahaha ayo mamam... makasih mak.
Deletemantap pastinya :) rasanya pedas y mba?
ReplyDeletemantap banget, eh tapi pedesnya gak setajam yang saya bayangkan ternyata. lumayan buat lidah sy yg gak teralu ramah pedas2
DeleteSepertinya pedaaas ya mbak, bebeknya berlumur sambal hijau enaakk
ReplyDeleteNah pedasnya gak terlalu tuh mak, mungkin karen ladanya muda kali yaa. tapi enak dan cucok buat sy yg suka sm level pedas yang sedang2...
Deletebebek.. kelihatan enak.. aaahh.. jadi pingin makan lagi..
ReplyDeleteayo mamam, bebek selalu enak yaa. ini empuk dan legit gitu sih
Deletepedes nikmat bebeknya ya mak ;)
ReplyDeletebeneeer, pedes-pedes dan enak hahaha, bikin kita pingin nambah
Deletedua kali ke Bukittinggi, itu kedai itiak lado mudo cuma bisa lihat pintunya doang, udah tutuup.. masih ngiler
ReplyDeletewaah berarti aku beruntung kmrn yaa, padahal sudah sore tuh kmrn.
DeleteItik/bebek berbumbu gulai mbak? Mantap pula rasanyo tuh. Seringnya gulai daging kambingyg saya cicipi
ReplyDeleteYup.. Gulai cabai hijau. Beda dgn gulai kambing kok bumbunya
Deletenyesel pas ke bukittinggi ga nyobain menu iniii -__-... pedes ga sih mba? aku suka bgt kalo pedes soalnya
ReplyDeletekemrain sih pedesnya pas buat akuuh, tpai kata temen yg sudah mencoba sebelumnya dia pernah makan gulai sejenis di warung makan yang berbeda dan jauh lebih hot...
Deletewarnannya menggoda banget tuh haha jadi laper -_-
ReplyDeletehttp://sastraananta.blogspot.com/2015/08/peluang-keuntungan-bernama-investasi.html
apalagi rasa dan aromanya maknyus
DeleteKelihatannya mantap bangeet nih, aku pengen banget ke Payakumbuh katanya durennya murah-murah hahahaha... Tapi kalo banyak kuliner juga kayak gini, jadi kudu 'wajib' dimasukin rencana liburan berkunjung ke Sumbar :)
ReplyDeletesetuju...wajib dikunjungi deh, jelajah Sumbar selalu seruuu
Delete