Hanya dua malam tugas di Solo. Rapat padat merayap. Malam terakhir menyempatkan diri putar-putar Kota Solo mencoba kuliner malam kota Solo. Hari terakhir sebelum kembali ke Jakarta. Rapat diselesaikan satu jam sebelum waktunya. Pliiis, saya pengen juga dung cari batik dan makan sate buntel sebelum pulang. Sate buntel, ini yang paling direkomendasikan untuk mencoba kuliner khas Solo, selain nasi liwet tentunya. Akhirnya, jam makan siang melajulah kami ke daerah Loji Wetan, masih di Kota Solo.
Udara cukup terik. Namun rasa lapar yang menyergap membuat kami tetap semangat ketika mobil yang membawa kami berhenti di sebuah rumah makan. Asap mengepul dari arang yang membakar irisan daging kambing. Aromanya segera menyergap hidung begitu saya keluar dari mobil. Sate Kambing Bu Hj Bejo, Loji Wetan Solo. Demikian kurang lebih banner nama rumah makan yang kami datangi untuk santap Sate Buntel Khas Solo.
Asap berasal dari arang pembakaran sate yang terletak di bagian depan. Selain dandang besar yang rupanya tempat daging dipanaskan. Di bagian tengah, sate-sate tengah dibakar dan dikipasi. Dandang besar dibakar di atas tungku kayu, memberikan aroma khas pada masakan. Rupanya bukan hanya Sate Kambing, ada beberapa menu serba kambing lainnya. Sambil menunggu dan menikmati hidangan, kita akan dihibur oleh seorang sinden yang menyanyikan lagu jawa ditemani seorang lelaki yang memainkan alat musiknya. Menambah kental suasana Solo.
Sate Buntel
Yang saya bayangkan adalah daging yang dibuntel (dibungkus) lalu ditusuk dengan tusukan sate. Memang sate buntel merupakan sate yang dibentuk dari daging kambing giling yang sudah dibumbui, dibentuk bulat lalu kemudian dibakar layaknya sate. Namun saat disajikan, sudah tidak berbentuk sate. Daging kambing giling bakar sudah dibuka dan dipotong di atas piring. Layaknya sate ada bumbu kecap, irisan bawang dan cabai, tomat segar, serta irisan kol sebagai pelengkap. Hmm jadi ini toh kuliner Solo yang legendaris itu? Serbuuu...
Sate Campur
Selain Sate Buntel, ada juga Sate Campur. Sate Campur sesuai namanya merupakan campuran beragam sate kambing. Ada irisan daging kambing, hati kambing, lemak/gajih, dan beberapa bagian tubuh kambing lainnya. Yang ini juga sudah tidak berbentuk tusukan sate. Untuk memudahkan yang makan, sudah dipreteli dan ditata dalam piring. Pelengkap yang sama juga disajikan.
Tongseng
Olahan daging kambing berikutnya adalah Tongseng. Daging kambing yang dimasak dengan kuah kecoklatan. Rasanya yang khas, manis, pedas, segar. Ada irisan kol dan tomat dalam kuah Tongseng. Menu yang satu ini memang sudah menasional. Kita bisa menemukannya di berbagai kota lain, termasuk Jakarta. Daging dengan potongan cukup besar tetap empuk saat digigit. Saya icip sedikit saja menghilangkan rasa penasaran.
Tengkleng
Naah untuk olahan kambing yang satu ini, jujur saya belum pernah mencoba di tempat lain. Tengkleng memang khas Solo. Konon kabarnya, Tengkleng ini dulunya masakan untuk rakyat jelata yang tidak bisa menikmati olahan daging kambing seperti gulai dan tongseng. Iyess, Tengkleng bukan terdiri dari daging kambing, tapi dari berbagai bagian tubuh kambing terutama tulang, kaki, jeroan, dan bagian kepala serta kuping kambing.
Meski sejarahnya merupakan makanan masyarakat jelata, sekarang Tengkleng menjadi salah satu kuliner favorit di semua kalangan. Bumbu Tengkleng lebih light dan kekuningan, tidak seberat gulai kambing dan berbeda dengan Tongseng. Sensasi makan Tengkleng terletak pada seni menggerogoti daging-daging yang menempel di tulang-tulang kambing tersebut. Banyak juga yang memfavoritkan bagian kepala dan tulang muda, seperti telinga, serta kikil/kaki kambing.
Sah sudah sayang mengunjungi Solo, sudah mencoba Sate Buntel dan Tengkleng. Siap-siap kembali ke Jakarta sebelumnya mencari batik dulu untuk oleh-oleh. Mudah-mudahan lain waktu bisa menikmati Solo lebih lama, bukan kerja tapi beneran jalan-jalan :).
Suka banget sate buntelnya. Kalau tengkleng itu ada yg terkenal & cepet habis, namanya lupa tapii. Tetanggaku smp bela2in ngimpor dari situ waktu halbil. Enak memang.
ReplyDeleteIya ada tengkleng yg terkenal itu di pasar klewer mba. Mbah puji apa siapa gt namanya. Pdhal di emperan pasar tp ngehits bgt katanya
DeleteIya ada tengkleng yg terkenal itu di pasar klewer mba. Mbah puji apa siapa gt namanya. Pdhal di emperan pasar tp ngehits bgt katanya
Deletewaaaa jadi laper mbak ophieeee hehehe ngilerr abis dah.....
ReplyDeleteAyoo kii makan hahaha
DeleteAku suka tongseng sama satee. Tapi sayang sate kambing kan mahal yaah jadi seringnya beli sate ayam >.<
ReplyDeleteHahaha sensasinya beda katanya mba sate ayam sm kambing.
DeleteTongseng jg ada kok yg dr ayam. Tongseng ayam
Yg sate buntel belum pernah icip2...
ReplyDeleteAyooo icip icip klo ke Solo
DeleteAyooo icip icip klo ke Solo
Deletetongseng kambing is the best.. sukaaa bangeett
ReplyDeleteHarus cobain yg di sini mba. Dagingya tebel dan empuk
Deletesaya pikir sate buntel kaya di tivi,di buntel dengan lemak kambing yang tipis.
ReplyDeleteWaktu dibakar sblm disajikan di piring memang dibuntel dg lemak tipis mba
Deleteenak banget keliatanya :D
ReplyDeletewaduh enaknya ...
ReplyDeletekapan2 tak main ke solo ah , jogja solo kan dekat hehe
Main ke solo dan nikmati yg serba kambing mas
Deletesaya belum pernah cobain sate buntel sama sate campur, tapi suka sama menu daging kambing. Biasanya kalau makan diresto ada menu daging kambing, memilih menu itu :)
ReplyDeleteAda khsnya mba yg buntel krn sdh dibumbuin sblm di bakar. Yg campur juga gurih...cocok utk penyuka menu kambing
DeleteMenurutku makanan apapun yang dijual di Solo itu enak semua huehehe, bahkan soto yang cuma 5000 semangkok di pinggir jalan aja enak kok ^_^
ReplyDeleteWaah iya kaah. Kudu dicoba tuh yang 5000 semangkok mak icoel
DeleteWah, satenya menggoda euy..pastinya enak tuh
ReplyDeleteEnak mbaaa
DeleteMalah bikin ngiler euy,.. itu tongseng kayaknya enak banget
ReplyDeleteHahaha iya...tengkelngnya juga seruuu
Deletetampak enak.. walo saya gak suka daging kambing :) tongseng sama gule apa bedanya ya? beda di kol aja kali ya?
ReplyDeletebeda bumbunya mbak..tongseng lebih manis, gulai lebih gurih.
DeleteWah tengkleng baru denger tuh... kayanya enak, nyicip dah kalo ke solo nanti...
ReplyDeleteenyaaaak
Delete