Saya sering terpesona dan dibuat terkagum-kagum oleh mereka para penulis terutama di genre fiksi. Bagaimana mereka bisa menemukan kata-kata lalu merangkaikannya menjadi sebuah alur yang menarik perhatian pembaca. Membuat alur menjadi hidup. Menenggelamkan pembaca di dalamnya. Dalam sebuah kisah yang tidak pernah nyata. Iya kisah karangan, fiktif, tapi dirangkai sedemikian hingga tampak nyata dan hidup.
Saya yang merasa suka menulis, sering menulis, lebih tepatnya menuangkan curahan rasa dan hati sering merasa kesulitan menemukan dan mendapatkan kata-kata untuk mewakili perasaan saya. Bagaimana mereka para penulis fiksi ini bisa mendapatkan kata-kata untuk merangkai peristiwa imaginatif ya? lagi-lagi saya sering terpesona sambil ngiri sama mereka. Bukan tidak pernah saya "berani-berani" an menulis cerita fiksi. Pernah dan berhasil beberapa (dalam hitungan jari tangan). Soal kualitasnya? Hahayyyy... ala-ala lah yaa.
Belum lama ini saya "berkenalan" dengan salah satu penulis wanita yang kebetulan juga blogger. Banyak sih penulis wanita di genre fiksi yang juga seorang blogger, dan seperti saya mengagumi mereka, saya juga mengagumi wanita yang satu ini. Yang belum lama saya kenal. Hmm mungkin baru satu bulan ini. Kenalannya di dunia maya. Di komunitas Blogger Perempuan. Mengunjungi blognya yang terkesan simpel saya kemudian keasikan ketika mulai mengulik-ulik beberapa karya fiksi yang beliau update melalui blognya. Mostly karya yang sudah diterbitkan.
Blog Momaliza membuat saya merasa dejavu membaca cerpen-cerpen di beberapa majalah remaja dan wanita atau bahkan di tabloid dan koran. Sejujurnya saya dulu hobby sekali membaca cerpen-cerpen. Kesukaan saya menulis termasuk ngeblog berawal dari kesukaan saya membaca cerita-cerita pendek di berbagai media cetak tersebut. Saya membacanya dari mana saja, tidak harus membelinya. Zaman sekolah dulu, membaca majalah yang bekas. Zaman kuliah, ya pinjam teman, hahaha.
Selain tulisan berupa cerpen di beberapa media terkemuka, Mbak Liza P Arjanto pemilik Blog Momaliza ini juga sudah menerbitkan beberapa buku. Penasaran? Coba liat cover FB atau Twitternya. Bakal terpampang cover beberapa buku dan karyanya yang sudah terbit dan dimuat. Keren yaa? Eh tapi karya Mbak Liza gak semuanya bergenre fiksi lho...ada yang non fiksi juag termasuk kisah-kisah inspiratif. Bahasanya yang dalam menggugah saya saat membacanya.
Yang membuat saya makin terkesan, selain menulis dan ngeblog beliau ini Ibu dari 6 orang anak. Uhyyy saya aja alhamdulillah dikaruniai trio krucil, rasanya luar biasssah! apalagi doubling gitu yaa. Repot, saya yang working mom dengan 3 orang anak saja merasakan kerepotan tersebut. Pastilah ya! tapi bagaimana bisa memanagae kerepotan mengasuh 6 orang anak dan tetap produktif ngeblog dan menulis itu yang saya rasa tidak semua wanita punya energi sedemikian luar biasa.
Tapi rupanya membaca dan menulis sudah jadi semacam pilihan jiwa mbak Liza. Coba simak yang diungkapkanya di profilenya di blog berikut ini:
"Membaca dan menulis merupakan bagian tak terpisahkan yang membuat kehidupan ini menjadi lebih bermakna dan dimengerti.
Membaca peristiwa terjadi dalam keseharian, membaca tingkah laku anak-anak, membaca segala hal yang disentuh dan didengar, memiliki sisi-sisi menakjubkan yang tak akan pernah bosan untuk dikaji.
Menulis membuat semua yang terbaca, oleh indera dan terperangkap dalam batin, menjadi abadi."
Hmm apa yang datang dari hati memang akhirnya akan menyentuh hati. Kayaknya sih begitu cara mba Liza menuangkan kata-kata dalam tulisannya. Termasuk cerpen-cerpen dan bukunya. Untuk tulisan dengan tema parenting di dalam blognya, saya juga suka makjlebb deh bacanya. Hmm saya masih harus banyak belajar deh membesarkan dan mendidik anak-anak. Tulisan mbak Liza memberikan solusi-solusi yang tampak sederhana namun sering terlewat dari perhatian kita.
Meski saya selalu bilang sama anak-anak "I am not the best mom dears, but I am trying my best to do so..." ketika eyel-eyelan pingin menegakkan disiplin di rumah misalnya. Kadang membaca tulisan mba Liza saya jadi ngaca dan lalu bilang hmm saya kok lebih childish ya dari anak-anak to some extent hahaha. Bahasa yang lugas dan sederhana serta penuturan yang lembut membuat saya membayangkan Ibu seperti apakah Mbak Liza untuk 6 orang anaknya. Pasti sangat tidak mudah ya.
Jadi mampir ke Blog MomaLiza kompilt dapetnya, dapet cerita-cerita fiksi yang manis, dapet ilmu parenting, plus dapet semangat menjadi Ibu. Salam hangat dari Mom of Trio di Ciputat ya Mbak Liza...Nice to know You!
wihh.. hebat banget mbak Liza, nya...
ReplyDeleteIya mbaa...
DeleteSaluut
ckckckck, enam anak masih bisa ngeblog dan nulis fiksi?? hebat naget euy *jempol*
ReplyDeletemampir ke blog-nya ah :)
Monggo mampir mbaa
DeleteAku jg ketampar banget klo baca tips parentingnya..
ReplyDeleteHahaha...berasa kita msh harus banyak ya belajarnya mba
DeleteMakasih mbak Ophi tuk tulisan insipratifnya.... (y)
ReplyDeleteSama2 mbaa. Jempol buat mb liza
DeleteMakasih mbak Ophi tuk tulisan insipratifnya.... (y)
ReplyDelete6 anak? Dan saya tidak bisa membayangkanbetapa riewuhnya...
ReplyDeleteHahahaha jangan dibayangkan deh.
DeleteTp ternyata bs lhoo...
Makanya jempol bgt nih
Waaaah, keren banget, yaaah, pinter mengatur waktu antara menulis, ngeblog, dan mengurus keluarga
ReplyDeleteBanget mba....inspiratif n nyemangati kita
DeleteWaaaah, keren banget, yaaah, pinter mengatur waktu antara menulis, ngeblog, dan mengurus keluarga
ReplyDeleteSaya masih sedang menulis cerpen tapi nekat membukukannya hehehe
ReplyDeleteMom hebat
Salam hangat dari Jombang
Sukses buat pakdhe...
DeleteYg jempol juga semangat nulisnya
woah, super mom! keren banget bisa membagi waktu antara keluarga dan blogging. :D
ReplyDeleteYup sepakat mas. Super mom mb liza ini
DeleteWah keren ya, manajemen waktunya natara mengasuh enam org anak dengan ngurusin blog. Sukses selalu Mbak Liza dan Mbak Ophi :)
ReplyDeleteMakasih mba april
Deletebetul, saya uga sangat kagum dengan para penulis fiksi yang mampu merangkai kata agar pembacanya dapat merasakan sensasi membaca seperti merasakan sensai realnya.
ReplyDeletemenulis dan membaca memang kunci untuk mempertahankan pasion dan konsistensi dalam menulis. salut deh buat mba liza, walaupun punya anak 6 tapi tetap produktif.
terimaksih sharingnya, di tunggu lagi tulisannya mba ophi..
Makasih sdh mampir
Deleteahhh suka liat poto keluarganya..
ReplyDeleteahh, emang sosok yang menginspirasi banget, keren abis niy Mba Liza.
saluut..luar biasa disamping mengasuh ke enam buah hatinya, masih aja produktif!
bener teh ..inspiring
Deletehaloo kak. Saya baru belajar nulis novel fiksi di http://novel.id nih. Hehe.
ReplyDeleteCoba cek tulisan saya yaa. Mohon koreksinya…
Judulnya Boku no Mirai
http://novel.id/t/bab-1-salju-dan-kenangan/6717
http://novel.id/t/bab-2-video-call-dari-ibu/6760
http://novel.id/t/bab-3-di-masjid-otsuka-aku-melepasmu/6797
http://novel.id/t/bab-4-percakapan-dengan-lelaki-bernama-jordi/6838
http://novel.id/t/bab-5-bernostalgia-di-atas-ketinggian-450-meter/6853
http://novel.id/t/bab-6-teman-sebangku/6908
http://novel.id/t/bab-7-percobaan-ekstrakurikuler/6909
http://novel.id/t/bab-9-curahan-hati/6996
http://novel.id/t/bab-10-feeling-lonely/7356
http://novel.id/t/bab-11-this-is-me/7393
http://novel.id/t/bab-12-perasaan-yang-sama/7432