Judul: 30 Paspor di Kelas Sang Professor: Kisah Anak-anak Muda Kesasar di Empat Benua (buku 1)
Penulis: Jombang Santani Khairen
Halaman: 328 halaman
Penyunting: Richanadia dan Dyota L
Penerbit: Noura Books (PT Mizan Publika)
Cetakan ke-2, November 2014
Kategori: Filsafat Kehidupan
Buku ini sudah lama dibeli dan dibaca, akhirnya tergerak juga tangan ini menulisakn kesan dari isi buku yang membuat saya sempat menyesal telah melewatkan masa muda saya dan memulai keberanian mencoba nyasar di benua lain di usia yang jauh tetaut dengan anak-anak muda yang diceritakan dalam buku ini. Saya kemudian merasa perlu untuk memotivasi anak-anak saya kelak bahkan keponakan-keponakan saya sekarang untuk merasakan bagaimana serunya nyasar di negeri nun jauh di sana.
Buku ini bukan sepenuhnya tentang bagaimana anak-anak muda kesasar. Ini memang menceritakan tentang kisah traveling 30 anak muda, lebih tepatnya mahasiswa di kelas pemasaran internasional yang diajar oleh Prof Rhenald Kasali. 30 Mahasiswa ini bukan sekedar nyasar atau traveling. Mereka melakukan perjalanan ke luar negeri sebagai tugas dari mata kuliah pemasaran internasional. Tugas yang disampaikan pada pertemuan pertama kelas tersebut. " Paling lambat 1,5 bulan ke depan, kalian semua harus sudah berangkat."
Negara tujuan ditentukan saat itu juga dan dengan syarat bukan negara dengan bahasa tidak berbahasa serumpun dengan Indonesia. Jadi negara manapun asalkan tak berbahasa melayu. Bukan ke Malaysia, Singapura, Timor Leste atau Brunei Darussalam. Break Your Limit: Going Abroad Lonely. Wuihhh!
Meski menimbulkan kegaduhan, pertentangan bahkan oleh orang tua mahasiswa dan sebagian guru. Tugas inilah yang sesungguhnya ingin dijadikan sebagai ajang "belajar terbang" bagi calon rajawali oleh sang Professor.
Mengembara, tersasar, sendirian tanpa orang yang dikenal sebelumnya lalu mengahdapi masalah dan menyeleasikannya "sendiri", diharapkan akan menimbulkan mental self driving, sehingga mereka menjadi pribadi bebas, mandiri dan bertanggung jawab.
Memindahkan ilmu bukan dari buku ke kertas melainkan ke seluruh tubuh dan karakter manusia agar kelak memiliki kualitas yang lebih hebat dari guru-gurunya sendiri (hlm xi), demikian salah satu kalimat dalam pengantar yang disampaikan Prof Rhenald dalam buku ini.
Sebuah mata kuliah dengan tugas yang sangat seru dan menantang. Hmm seandainya saya masih muda dan saya salah satu dari mereka, saya tak akan melewatkannya begitu saja.
Dibuka dengan pengantar dari Prof Rhenald dan dari Asisten Dosen yang mengajar di mata kuliah dimaksud buku ini kemudian menceritakan bagaimana kisah 16 calon rajawali muda ini berkelana ke negara sesuai dengan pilihannya masing-masing dengan kisahnya masing-masing. Tak ada mahasiswa dalam tugas ini yang mengunjungi negara yang sama dalam waktu yang sama. Jadi mereka harus siap sendiri dan mandiri. Mulai dari merencanakan hingga menjalaninya.
Ice Land (Islandia), Laos, Turkey, German, Jepang, Taiwan, Burma, Philippine, Belanda, Nepal, China, Bangladesh, Amerika, Korea Selatan, dan Hongkong. Keseruan beraga, cerita para mahasiswa ini mulai dari persiapan seperti mengurus paspor dan visa, urusan tiket dan itinerary, hingga hari h mereka harus terbang ke negara pilihan, bagiamana kesan dan pengalaman pertama mereka menjejakkan kaki di negara asing tersebut sendirian, bagaimana mereka menyelesaikan berbagai permasalahan yang ditemukan sepanjang perjalanan sungguh membuat saya tidak ingin mengehentikan membacanya hingga selesai setiap bagian.
Ragil yang menceritakan ketegangan demi ketegangan berada di negeri penuh es, Islandia yang akhirnya berakhir bahagia dengan kehadiran Aurora. Aurora Borealis yang menutup petualangannya di Islandia. Proses pembuktian dan pembelajaran berharga yang dialami Diana dalam petualangannya di negeri dispilin semacam Jepang. Menikmati keseruan color festival di Nepal yang dialami Femi sekaligus menemukan "kaca mata" baru dalam emmandang hidup. Daan cerita seru lainnya.
Ragil yang menceritakan ketegangan demi ketegangan berada di negeri penuh es, Islandia yang akhirnya berakhir bahagia dengan kehadiran Aurora. Aurora Borealis yang menutup petualangannya di Islandia. Proses pembuktian dan pembelajaran berharga yang dialami Diana dalam petualangannya di negeri dispilin semacam Jepang. Menikmati keseruan color festival di Nepal yang dialami Femi sekaligus menemukan "kaca mata" baru dalam emmandang hidup. Daan cerita seru lainnya.
Pengalaman dan kejadian yang seru, unik, konyol, lucu, menegangkan bahkan menyedihkan menjadi bagian dari kisah mereka menjelajah dunia baru. Sebuah paspor dengan cap imigrasi di dalamnya telah memberi perspektif baru bagi mereka. Mereka yang wajahnya ndeso sekalipun, yang orang tuanya belum tentu mampu membelikan tiket untuk mereka kini mampu membawa cerita yang penuh makna tentang negeri di luar sana. Perjalanan ini membuat mereka lebih mandiri, memiliki daya inovasi dan inisiatif yang tinggi dan tentu saja membangkitkan percaya diri mereka.
What inspiring story... What inspiring lecturer...what inspiring travel. Pantaslah jika buku tentang traveling anak-anak muda ini masuk dalam kategori filsafat kehidupan. :)
Ih seru sekali ya Mbak, mulai dari ide si dosen (Prof. Rhenald Kasali) sampai cerita2 para mahasiswa itu sendiri. Wah, asyik banget kayaknya buku ini :)
ReplyDeleteasiiik mba..bikin kita pingin muda lagi n nyasar2an gt
Deletedarikesasar malah jadi cerita keren ya mba
ReplyDeletehaha iya mba
Deleteseru ya, mak. aku juga kalau udah klik sama cerita di buku, ga mau berhenti bacanya sampai selesai
ReplyDeletehihi iya mba...bikin mupeng pingin nyasar2 hahaha
DeleteSeandainya dulu aku punya dosen sekeren ini. Sekarangpun aku berharap bisa jd dosen sekeren beliau tp klo anak2ku disuruh nyasar keluar negeri udh pada ngomel aja. Seandainya mereka tahu pelajaran apa yg bisa mereka dptkan sr perjalanan itu
ReplyDeletebu dosen bikin project kek gini juga duung
Deletewah seru ya. Mbak Ophi pingin anak-anak bisa melanglangbuana. aku juga suka berpergian tapi suamiku itu orang rumahan banget dan nurun sama anak lelakiku
ReplyDeleteiya aku pingin mereka suka travelling mah..dan yg besar udah "teracuni" katanya cita2nya travel keliling dunia
DeleteSuamiku penggemar berat Rhenald Kasali, dia selalu menceritakan buku-buku yang dibaca, salah satunya adalah tentang para mahasiswanya yang diminta untuk pergi ke luar negeri, dengan usaha sendiri, mulai dari mengurus apapun sampai uangnya. Seru ya, aku muda pasti tertantang nich,
ReplyDeletehahaha iya ini buku ini berarti mbak..ada jilid 2 nya.
Deletedosen gini bikin mahasiswa makin okeh
beneran pengen baca buku ini deh jadinya. Cari ah ntar... makasih reviewnya ya mbaaa...
ReplyDeleteseru mbaa. yook dicari ada jilid 2nya juga
DeleteSuka baca tulisan Rhenald Kasali, dan buku ini jadi pengen baca.
ReplyDeleteprof rhenald kasali memang ide2nya mencerahkan
DeleteAku mengoloksi beberapa buku pak Rhenald Kasali. Tapi buku yang ini belum aku miliki. Udah pernah baca sekilas tulisannya tentang pasport tapi buku ini belum punya. Makasih infonya ya mba
ReplyDeletemasama mba..ini buakn buku beliau sih, bukunya yg nulis "murid bimbingannya" tp memang tentang kelas yg beliau ajar
Deletegilaaaa keren dosennya ^o^.. haduuuh kenapa aku ga nemu dosen begini pas kuliah dulu..dgn senang hati aku bakal jalanin travelingnya
ReplyDeleteanakku sedari kecil jg udh aku 'racunin' dgn asyiknya traveling mbak.. aku trmsuk yg terlambat dlm hal jalan2, kalah jauh ama suami yg udh mulai dr umurnya 3 bulan :D. Makanya anakku udh aku bisikin trs2an ttg asiknya jalan ke negara A, negara B dll.. malah kdg2 sih aku sngaja juga agak ngebrainwash mereka supaya nanti milih kerja yg bisa traveling a lot ;p. hihihi...
hahaha anakku juga ku racuni mba..
Deleteyg besar aja udah state klo cita2nya keliling dunia katanya. amiin
Rasanya aku pengen deh mengalami pengalaman seperti ini. Seandainyaaaa...aku bisa terbang *eh lagunya gak nyambung ya ;p
ReplyDeletehahaha... klo udah tugas kan mau gak mau terbang ya mba
Deletengebaca buku semacam kisah perjalanan membuatku pengen menjejakkan kaki ke negara lain, supaya tahu ada beragam adat dan budaya lain n tentunya membuka mata hati dan pikiran hihi
ReplyDeleteakupun tertantang untuk terus menjelajah negeri lain mbul...ayo dirimu semangat mumpung masih mudaa
Delete