Saya dan suami menjalani umroh akhir tahun 2017, tepatnya akhir Desember 2017 - awal Januari 2018. Alhamdulillah saat itu tengah musim dingin. Saat mempersiapkan proses keberangkatan pada bulan Desember tersebut, saya tidak melakukan banyak hal karena sebetulnya saya sudah menyiapkannya di awal tahun 2017 (bahkan di akhir 2016) karena seharusnya bisa berangkat umroh di Bulan Mei 2017, dengan Travel yang pemiliknya sudah dipidana ituuh hahahaha dan akhirnya memang gagal berangkat.
Perlengkapan umroh yang saya gunakan sejujurnya sama seperti yang sudah saya siapkan untuk kepergian yang gagal tersebut. Hampir tidak ada yang updated. Kecuali beberapa hal terkait perlengkapan ke Turki karena kami melakukan perjalanan ke Turki dulu sebelum ke Madinah.
Cerita bagaimana kisah kepergian saya ke Baitullah pernah saya ceritakan juga di Blog ini. Baca ya tulisan saya tentang "Melangitkan Rindu untuk Menjadi Tamu di RumahMu".
Well, setelah kegagalan itu akhirnya alhamdulillah saya bisa pergi dengan group yang dikenal sebagai group "umroh backpacker" atau UBP "(UBePe)". Menurut saya sih kami sama sekali gak backpakeran karena hampir semua proses dan perjalanannya sama seperti umroh reguler yang membedakan hanyalah kami tidak membawa koper yang sama dan harus mengurus airport handling sendiri. Jadi rasanya lebih pas kalau disebut sebagai Umroh Mandiri sih ya. Karena ada beberapa hal yang biasanya dilakukan oleh biro travel kita lakukan atau persiapkan sendiri bersama group seperti pemesanan ticket, manasik, dan persiapan lainnya.
Selain itu semuanya hampir sama dengan fasilitas dan perjalanan umroh reguler yang dilakukan bersama biro travel pada umumnya. Malah saat di Istanbul kami menginap di Hotel bintang 4. Backpacker macam apa ya, bisa dapet fasilitas bintang 4, alhamdulillah. Saya insyaAllah akan menulis lebih detail soal "umroh backpacker" ini dalam postingan tersendiri karena sampai kemarin masih banyak yang bertanya-tanya soal hal tersebut.
Back to the point, kali ini saya mau sharing tentang persiapan umroh terutama dari sisi perlengkapan yang harus dibawa untuk umroh di musim dingin.
Karena saya tidak mengganti atau menyiapkan ulang perlengkapan umroh maka persiapan yang saya lakukan terkait perlengkapan sama seperti yang sudah saya siapkan untuk pergi di bulan Mei atau Oktober yang notabene saat itu bukan musim dingin seperti bulan Januari. Jadi ada beberapa perlengkapan yang malah saya kurangi dan sebagian tidak terpakai, bisa dibilang agak berlebihan bawa barang terutama baju nih.
Meskipun pada dasarnya perlengkapan yang dibawa relatif sama namun ada beberapa hal yang menjadi pembeda dalam mempersiapkan perlengkapan umroh di musim dingin. Dengan bantuan group, saya mendapat list barang yang harus disiapkan dan tips-tips seputar persiapan perlengkapannya.
Jadi kami saling bantu dalam group terkait persiapan kepergian ini meskipun untuk urusan administrasi tertentu seperti mengurus visa dan LA (land arrangment) tetap mendapat bantuan dari travel yang biasa bekerja sama dengan group kami.
Baca Juga: Ternyata ada Calo Hajar Aswad
Ada beberapa tips yang dishare di grup terkait dengan persiapan keberangkatan kami. Karena waktu itu sebelum umroh, kami melakukan wisata selama 4 hari terlebih dahulu di Turki. Jadi memang persiapannya agak lebih banyak. Musim dingin di Turki dan di Saudi Arabia juga relatif berbeda sehingga perlengkapan musim dingin di Turki tidak otomatis terpakai di tanah suci.
Beberapa Tips yang bisa jadi panduan untuk umroh mandiri di musim dingin (terlebih jika sekaligus wisata ke negeri 4 musim), antara lain:
Bawa Barang Secukupnya, Karena Barang yang Dibawa Menjadi Tanggung Jawab Pribadi
Mengingat ini adalah umroh mandiri, maka airport handling merupakan tanggung jawab masing-masing jamaah. Kami tidak ada fasilitas koper, semua membawa koper masing-masing. Alhamdulillah kan pasti sudah punya juga koper mah yaa. Ini memang salah satu alasan biaya lebih murah. Karena untuk hal-hal yang tidak prinsip, seperti koper kami tidak dikenai biaya karena koper bisa membawa sendiri masing-masing.
Kami waktu itu mendapat cover koper untuk memudahkan mengidentifikasi sehingga saat mengurus koper di airport nanti bisa saling bantu dengan tanda cover yang sama tersebut. Jadi meskipun tanggung jawab pribadi, kerja sama group tetap terasa kok. Satu dan yang lain saling menjaga dan mengingatkan. Well, jadi lebih berasa seperti keluarga.
Untuk memudahkan identitas kami juga membeli satu jilbab warna yang sama untuk jamaah wanita dan satu baju batik yang sama untuk jamaah pria. Pembeliannya juga dilakukan secara koordinasi dalam group.
Tidak Membawa Pakaian Berlebihan
Ini penting banget sih buat diingat. Kadang-kadang kita kalap ya, satu lemari dibawa semua hahaha. Padahal kalau saya pikir selama umroh 9-10 hari 3 pasang pakaian saja sudah cukup. Plus baju tidur. Alat sholat wanita juga cukup dengan baju gamis sejenisnya dengan hijab yang panjang sudah bisa digunakan sholat tanpa harus menggunakan mukena.
Jadi untuk baju ihrom kita bisa gunakan gamis warna hitam atau putih dengan jilbab yang cukup lebar sehingga kita tidak harus menggunakan mukena lagi. Jilbab panjang dan lebar kita bisa perbanyak warna hitam supaya bisa digunakan dengan baju warna apapun. Sajadah tipis serta handuk kecil. Untuk baju tidur cukup membawa 2-3 baju saja. Jacket tipis juga berguna untuk menghangatkan badan selama di tanah suci.
Cukup 1 Koper di Bagasi, 1 Koper kecil/backpack/handbag di Kabin, dan 1 Tambahan hand bag.
Untuk tujuan efisiensi dan mengingat kita harus mengurus sendiri semua barang-barang pribadi maka disarankan untuk tidak membawa tas atau koper berlebihan. Jadi 1 koper, 1 backpack, dan 1 handbag sebetulnya sangat ideal untuk perjalanan ibadah umroh selama 9-10 hari. Jika dirasakan perlu menambah koper karena misalnya ternyata gak bisa menahan diri untuk borong oleh-oleh maka sebetulnya di Makkah dan Madinah banyak dijual koper dengan harga yang terjangkau.
Pastikan untuk membawa dokumen penting seperti Paspor, Buku Menginitis, tiket-tiket ke semua penerbangan sejak berangkat sampai pulang (termasuk visa negara lain yang akan kita kunjungi dalam paket perjalanan tersebut, handphone, dan dompet (dikarenakan setiap saat dilakukan pemeriksaan oleh pihak imigrasi) dalam tas yang selalu kita bawa. Bisa berupa handbag, backpack, atau tas selempang.
Ponsel/handphone yang kita bawa ke dalam pesawat harus dipastikan dalam kondisi mati selama berada di dalam pesawat atau fly mode saat sudah diizinkan oleh kru pesawat. Al Qur'an kecil dan buku doa yang bisa kita jadikan pegangan selama perjalanan, dan dompet yang berisi uang tunai secukupnya untuk keperluan selama perjalanan atau membeli oleh-oleh, atau dana darurat.
Jika membawa kartu ATM atau kartu kredit, pastikan kartu ATM dan kartu kredit yang dibawa telah didaftarkan ke Bank yang bersangkutan untuk dapat dilakukan transaksi luar negeri. Bisa juga dengan mengecek adanya logo Visa dan sejenisnya.
Untuk Al Qur'an dan buku-buku doa. Ada juga yang merasa cukup dengan Al Quran dari aplikasi dalam smartphone, hanya saja tentu terbatas dengan kapasitas batreinya ya. Jadi saya sih sarankan membawa Al Qur'an kecil yang mudah dibawa dan dibaca kapan saja kita mau baik selama di Masjid, dalam perjalanan, atau bahkan di hotel.
Bisa juga kita masukan botol semprotan air untuk spray wajah yang isinya kurang dari 100ml ke dalam tas. Obat-obatan pribadi, masker, tissu kemasan travel pack, sisir, dan barang pribadi lain yang sekiranya harus dibawa dalam perjalanan. Kalau yang biasa membawa buku catatan kecil bisa juga dibawa untuk mencatat nomor telpon penting dan sejenisnya.
Baca Juga: Doha City Tour
Membawa Obat-obatan Pribadi
Ini sih wajib hukumnya untuk kita siapkan sendiri dalam perjalanan kemanapun apalagi perjalanan ibadah. Meskipun ada dokter atau toko obat di tanah suci namun tubuh kita lazimnya terbiasa dengan obat-obat tertentu yang sudah sering kita konsumsi. Intinya "cocok-cocok" kan, jadi sebaiknya kita well-prepared untuk obat-obatan pribadi. Terutama jika memiliki penyakit tertentu. Demikian juga untuk obat ringan seperti obat flu, batuk, masuk angin, maag, sakit kepala, dan sejenisnya.
Persiapan Perlengkapan Yang Dibawa
Mengingat saat itu kami terbang ke Turki terlebih dahulu, maka untuk baju-baju tebal/hangat diletakkan terpisah dengan pakaian di koper yang berisi perlengkapan ibadah umroh. Pakaian untuk musim dingin tidak perlu terlalu banyak yang paling penting malah pakaian dalam yang hangat atau long jhon, kaos kaki hangat, dan sarung tangan.
Untuk jacket tebal atau coat bisa dipakai bergantian dengan sweater atau sejenisnya. Makkah atau Madinah meskipun musim dingin namun tidak sedingin di Turki. Terkadang menggunakan baju muslim biasa saja dengan jacket tipis sudah cukup hangat. Jadi baju dingin hanya terpakai saat di Turki.
Pasmina atau topi rajut yang hangat juga cukup membantu bagi yang tidak terlalu tahan dingin seperti saya. Ke Turki di musim dingin pasti dijadwalkan untuk melihat dan bermain salju di daerah Uludag serta menyebrangi selat Bosphorus. Baju hangat yang lengkap sangat membantu.
Jangan lupa membawa payung lipat kecil atau jas hujan lipat. Musim dingin di Turki dipastikan akan sangat basah. Bisa hujan selama seharian atau bahkan salju. Jadi membawa payung sangat membantu.
Selama di Madinah dan di Makkah juga bisa dimungkinkan terjadi hujan atau sekedar shower selama musim dingin, alangkah baiknya kita sudah siap membawa payung sehingga hujan tidak menghalangi niat kiat untuk beribadah ke Masjid.
Yang paling penting adalah pakaian atau perlengkapan untuk Umroh. Kain ihrom dan ikat pinggang untuk laki-laki dan baju ihrom untuk wanita. Kalau untuk laki-laki tentu ada kekhususan yang tidak bisa digantikan terkait dengan baju ihrom. Alhamdulillah kalau untuk perempuan sebetulnya tetap bisa mengenakan baju apapun sepanjang menutup aurat dan nyaman. Baju ihrom wanita juga tidak harus putih, malah disarankan memakai warna hitam. Selain tidak mudah kotor juga tidak mencolok.
Untuk sepatu atau sandal, kita disarankan menggunakan sepatu atau sandal baik dengan model yang cukup nyaman untuk digunakan saat berangkat ke atau pulang dari Tanah Suci dan selama di tanah suci. Kebanyakan jamaah menggunakan semacam sandal gunung yang mudah dipakai namun tidak mudah lepas. Khusus untuk selama di Turki tentu harus menggunakan sepatu tertutup seperti boots atau sepatu kets namun harus cukup hangat untuk kaki.
Barang-Barang Kecil Namun Penting
Seperti layaknya perjalanan jauh, maka barang-barang kecil yang penting juga harus menjadi perhatian seperti charger, powerbank, colokan multifungsi, tempat minum terutama untuk diisi dengan air zam-zam. Selama di Madinah dan Makkah alangkah nikmatnya sepanjang hari kita minum air zam-zam, jadi jangan lupa membawa botol minum termasuk untuk dibawa ke hotel.
Tempat makanan juga sebaiknya kita bawa satu atau dua. Kita mungkin membutuhkan wadah makanan saat misalnya belum bisa menghabiskan makananan yang disajikan di hotel atau bahkan belum lapar namun terbatas oleh jam makan atau hendak membawa bekal untuk i'tikaf di Masjid.
Jangan lupa bawa spidol dan lakban untuk membungkus dan memandai barang-barang. Hmm meskipun kita bisa juga sih membeli di sana. Namun faktanya saat di bandara dan ada barang-barang teman yang tercecer, kadang kita membutuhkan barang-barang kecil seperti ini untuk menandai dan membungkus barang.
Baca juga: Mengurus Paspor Biasa Anak-anak di Kantor Imigrasi Tangerang
Perlengkapan mandi atau toiletries dalam packaging yang simpel juga perlu dibawa. Pelembab kulit, bibir, dan tumit jangan sampai lupa. Meskipun udara tidak panas, kita tetap membutuhkan pelembab untuk menjaga kenyamanan kulit, bibir, dan tumit kita.
Kaca mata juga sangat penting untuk selalu ada. Selama melakukan ziarah atau wisata di tanah suci baik di Makkah maupun di Madinah terutama saat berada di luar ruangan, sangat penting melindungi mata kita dari silaunya sinar matahari. Nah yang tidak kalah penting adalah masker. Jangan sampai lupa karena masker bisa dibutuhkan bahkan selama kita berada di sana. Kita bertemu dengan banyak orang dan cuaca yang berubah-ubah.
Saya juga membawa ember lipat dan hanger lipat untuk mencuci selama di sana. Itulah kenapa kita tidak perlu membawa baju terlalu banyak karena sangat dimungkinkan untuk mencuci dan juga cepat kering. Ember lipat dan hanger lipat juga tidak makan tempat di koper. Untuk mencari barang-barang seperti ini kita bisa mencarinya di toko-toko online.
Kalau kita tidak sempat hunting kita bisa mencari semua perlengkapan umroh tersebut di Tokopedia. Apalagi bulan Maret ini sedang ada program Maret Mantap Tokopedia. Program ini luar biasa bikin mupeng. Tapi gak masalah sih kalau memang kebetulan kita sedang membutuhkan barang tersebut untuk persiapan keberangkatan Umroh kenapa tidak? Siapa tahu butuh koper yang bagus dan kuat kan ya?
Well kalau keberangkatan kita masih lama, kita bisa cek Kalender Promo Tokopedia untuk mengetahui jadwal promo dan program-program kece lainnya.
Oh iya, selain pernak pernik kecil dan penting tadi, ada juga yang disarankan untuk membawa tambahan makanan penggugah selera seperti sambal, saus, atau lauk kering.
Last but not least siapkan photocopy, paspor dan visa serta tanda pengenal dari biro perjalanan di tempat yang aman. Kalau perlu photocopy juga ticket pulang pergi ya. Kalau umroh mandiri kan ticket kita pesan sendiri atau melalui teman-teman satu group. Sebetulnya kalau pergi dengan biro travelpun kita tetap perlu memiliki copy ticket takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Hmm atau setidaknya kita simpan photonya dalam handphone. Ini sifatnya jaga-jaga ya. Mudah-mudahan sih semua dokumen pribadi aman-aman saja, tapi well prepared untuk menyiapkan dokumen ini penting banget.
Saya pribadi selalu menyiapkan semua photocopy dokumen penting tersebut setiap bepergian.
Tentu saja tips di atas merupakan guidance saja. Hakikatnya kita sendirilah yang paling tahu kebutuhan kita masing-masing.
Ada yang mau menambahkan tips mempersiapkan perlengkapan umroh lain? share yuk di kolom komentar.
Wah betul banget tuh ya tipsnya. Hmm aku pingin banget nih bisa umroh semoga cepat kesampaian amin hehe
ReplyDeleteSubhanallah bisa umroh ke tanah suci ya. Alhamdulillah ya.
ReplyDeleteWah bener banget tuh kak, kalau mau ke mana-mana harus bawa obat-obatan pribadi
ReplyDeleteWah bener banget nih tipsnya. Semoga aku scepet dipanggil ke sana ya Mbak hehe
ReplyDeleteBisa dicoba nih tipsnya. Semoga saja bisa ke tanah suci amin hehe
ReplyDeleteGabung dan ikut komunitas Umroh Backpacker begini memang lebih murah ya Mbak. Aku juga kemarin ikut yang Umroh Mandiri bareng teman-teman. Kami ramai sekitar 120an orang dan setelah umroh lanjut jalan ke Mesir sebagian ke Turki dan sebagian lagi ke Aqso. banyak grup umroh dari travel yang kaget karena nominal biayanya beda jauh.
ReplyDeleteAh siyap ini.. tp serba salah juga sih ya mak, mo umroh pas musim panas panas bngt, pas musim dingin ga konsen ibadahnya. Enak mungkin tengah2 pas peralihan musim, tp badan jd kering hehe
ReplyDeleteBaca ini jadi kangen tanah suci.
ReplyDeleteTapi, siapa sih yang gak kangen tanah suci, mana orangnya?
Pasti gak ada ya, hehehe
Pengalaman aku dulu, saat umroh di usim dingin juga, ada beberapa jamaah di grup kurang telaten pakai losion, sehingga bibir dan kaki jadi pecah-pecah.
Jadi, sekali lagi buat sahabat yang umroh di musim dingin, ini kudu dijadikan perhatian ya.
Makasi mba buat tips perlengkapan umroh mandiri di musim dingin, semoga ada rejeki dan dikasih kesempatan buat umroh juga aamiin
ReplyDeleteGak Ophi, udah kompliiiit ga perlu ditambahkan apa apa lagi. Duit yang lumayan cukup kali ya jadi kalo perlu dan kurang tinggal beli
ReplyDeleteMasyaAllah terima kasih mba Ophi tips umrohnya
ReplyDeletealhamdulillah bisa sampe ke sana ya, semoga aku bisa menyusul kemudian ke tanah suci aamin
jadi alasan umroh mandirinya karena pihak kasusnya bermasalah ya mbak. syukurlah memang sudah rezekinya bisa ke tanah suci, ada saja jalannya ya. persiapan yang oke, saya contoh yaa. semoga saya dan suami lekas ke tanah suci
ReplyDeleteUmrih memang pas saat musim dingin yang enak ya mbaaa.. kami ada pengurusannya ke kemlu yang sangat membantu. Great tips btw, sangat membantu buat mereka yang belum pernah bepergian jau saat winter dan umroh
ReplyDeleteSudah lengkap dan jelas Ophi terimakasih banyak infonya 😍
ReplyDeletenoted, jazakallah tips nya saya share ke saudara yang mau berangkat umroh
ReplyDeleteWah makasik banyak nih tipsnya, Mba Ophi. Jadi kita perbanyak bawa baju dan kerudung hitam ya, itu juga jangan banyak-banyak.
ReplyDeletePenting banget ada list perlengkapan yang harus dibawa seperti ini. Soalnya biasanya sering ada yang terlewat tidak dibawa, jadi ketika di sana jadi kelimpungan. Semoga saya bisa ke tanah suci juga secepatnya.
ReplyDeleteOhh ada ya group umroh backpacker. Group umroh aja aku baru tau, ini umroh versi backpacker aku juga baru tau... Kirain semua biaya umroh sama aja.
ReplyDeleteAku baca postingan ini sambil goleran bareng suami. Langsung komen, kapaaan ya kita bisa menjejakkan kaki di tanah suci? Semoga bisa ke sana pas masih mudah, pas badan masih sehat dan kuat.
ReplyDeleteTerimakasih banget sharingnya ya Mba Ophi, secara nggak langsung menyemangati kami buat lebih giat lagi nabungnya :))
Memang benar sih kak, koper, baku seragam, dan beberapa perlengkapan lainnya itulah yNg bikin umrah reguler lebih mahal ya. Iiih, aku jjadi kepingin umroh backpacker juga
ReplyDeleteKatanya lebih enak umroh musim dingin ya...
ReplyDeleteJadi kepikiran itu uang dikembalikan gak sih..Ama yang dipidana..he2
Btw..walau ada kendala diawal, bersyukur umroh jadi lebih mengasikkan ya..
Tips bermanfaat mba Ophi...lg nabung nih buat umroh sekeluarga...semoga 2 thn udah cukup hehhehe
ReplyDeleteMakasi banyak mba untuk tips perlengkapan umroh mandiri di musim dingin, semoga ada rejeki dan dikasih kesempatan buat umroh juga aamiin
ReplyDeleteLagi nyari perlengkapan umroh musim dingin eh nyasar ke blognya Mbak Ophie. Makasih Mbak
ReplyDeleteMakasih tips nya mba Ophie
ReplyDelete