Ini sebetulnya materi teranyar di Sekolah Bengkel Diri. Materinya gak kalah keren dari yang sebelum-sebelumnya yang belum sempat saya resume dan posting di Blog. Materinya tentang "The Art of Public Speaking", Bagaimana Berbicara Sistematis dan Berpengaruh. Pemateri kali ini Ibu Annisa Widayati, TV Prsenter, Jurnalis, MC, dan Trainer Communication Skill.
Public speaking memiliki peran penting dalam semua profesi. Saat memiliki ilmu kita wajib mengamalkan dan menyebarkannya. Dakwah merupakan kewajiban kita sebagai muslim. Publik speaking yang terbaik adalah berdakwah. Dakwah adalah pekerjaan para nabi, dan juga amal sholih.
Baca: Hidayah dan Dhalalah
Dakwah merupakan amal yang terbaik karena meneruskan tugas mulia para nabi dan rasul dalam menyebarkan agama Allah. Sayyid Quthb rahimahullah berkata dalam Fi Zhilal Al-Quran:
“Sesungguhnya kalimat dakwah adalah kalimat terbaik yang diucapkan di bumi ini, ia naik ke langit di depan kalimat-kalimat baik lainnya. Akan tetapi ia harus disertai dengan amal shalih yang membenarkannya, dan disertai penyerahan diri kepada Allah sehingga tidak ada penonjolan diri di dalamnya.
ÙˆَÙ…َÙ†ْ اَØْسَÙ†ُ Ù‚َÙˆْÙ„ًا Ù…ِّÙ…َّÙ†ْ دَعَآ اِÙ„َÙ‰ اللّٰÙ‡ِ ÙˆَعَÙ…ِÙ„َ صَالِØًا ÙˆَّÙ‚َالَ اِÙ†َّÙ†ِÙŠْ Ù…ِÙ†َ الْÙ…ُسْÙ„ِÙ…ِÙŠْÙ†َ
Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, “Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?”QS Fushshilat: 33
Akan ada imlaban luar biasanya bagi orang yang berdakwah. Sebagaimana sabda Rasul:
“Siapa yang mencontohkan perbuatan baik dalam Islam, lalu perbuatan itu setelahnya dicontoh (orang lain), maka akan dicatat untuknya pahala seperti pahala orang yang mencontohnya tanpa dikurangi sedikitpun pahala mereka yang mencontohnya. Dan barangsiapa mencontohkan perbuatan buruk, lalu perbuatan itu dilakukan oleh orang lain, maka akan ditulis baginya dosa seperti dosa orang yang menirunya tanpa mengurangi mereka yang menirunya. (HR. Muslim dari Jarir bin Abdillah ra).
Dari anas Ibnu Malik berkata : Rasulullah bersabda : sesungguhnya orang yang menunjukan kepada kebaikan, maka baginya (pahala) seperti orang yang melakukan (kebaikan itu). “ ( HR. At-Tirmizi, hadist Hasan Shahih )
Apa bedanya berbicara dengan public speaking?
Public speaking tentu berbeda dengan berbicara sehari-hari. Berbicara dilakukan setiap hari sampai 18.000 kata, dengan spontan, berupa obrolan yang mengalir begitu saja, untuk kepentingan sendiri, dan tanpa persiapan.Sedangkan public speaking sebaliknya. Kegiatan public speaking waktunya ditentukan. Misalnya diundang sebagai pembicara paa satu kegiatan yang sudah ada jadwalnya. Dalam public speaking kita perlu belajar mengendalikan dan meningkjatkan kualitas kata. Kegiatan public speaking biasanya dilakukan untuk tujuan tertentu yang sudah ditentukan sebelumnya.
Karenanya kegiatan ini membutuhkan persiapan secara baik/terorganisir dengan menyampaikan ide/gagasan/topik, dan menggunakan kata-kata/kalimat/bahasa dan menggunakan bahasa tubuh. Yang paling penting tentu saja dalam public speaking ada yang mendengarkan/audiensi serta terkadang menggunakan alat bantu.
Baca Juga: The Best Version of You
Penyakit Utama: Nervous
Hal yang sering menjadi momok dalam public speaking bai mereka yang baru akan belajar atau memang tak terbiasa adalah nervous atau grogi. Beberapa tandanya adalah detak jantung berdebar kencang, lutut gemetar, berkeringat, suara bergetar, pusing, sering buang air, kejang atau mual. Hal ini normal adanya karena kita belum terbiasa, bukan karena tidak mampu. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan jam terbang. Terus meneur berbicara di depan umum akan sangat membantu mengurangi nervous.
Mengatasi Kecemasan
Lalu bagaimana mengatasinya? Ada beberapa tips yang bisa dicoba:- melakukan latihan: buat satu nteks, diulang-ulang di depan cermin, perhatikan gestrure, pemilihan kata dan seterusnya.
- mencari pengalaman: jika ada kesempatan berbicara di depan umum ambillah, di kantor memimpin rapat, menjadi MC. Kita hanya dapat merasakan suasana real dari pengalaman langsung bagaimanapun kerasnya kita berlatih.
- melakukan kegiatan fisik: ada banyak presenter yang melakukan lari pagi dan aktivitas fisik sebelum on stage.
- menganggap demam panggung hal wajar: penting untuk memasang mind set bahwa demam panggung hal yang wajar
- yakin terhadap materi yang disampaikan: keyakinan akan makinmkuat jika kita tahu dan memahami materi yang akan kita sampaikan.
- tidak membebani diri: jangan memasang target-target yang kemudian akan membebani diri, melakukan kesalahan merupakan proses belajar juga, berusaha untuk meminta maaf dan menghindari kesalahan yang sama.
- mempersiapkan mental dan materi
Public speaking yang baik, sistematis, dan berpengaruh
Sangat penting melakukan persiapan secara matang terkait dengan materi dan mental diri kita untuk bisa melakukan public speaking yang baik dan berpengaruh. Karena public speaking yang baik adalah yang dilakukan secara sistematis dan memiliki pengaruh (langsung atau tidak langsung) terhadap audience.
Before Time
Datang jauh sebelum waktu yang ditentukan pada venue di mana kegiatan public speaking akan sangat membantu kesiapan mental dan penguasaan audiens. Jika diperlukan bisa juga dilakukan semacam gladi resik. Selain untuk beradaptasi, bisa juga membantu kita mengenali audience dan mengecek alat bantu misalnya. Kita juga bisa melihat situasi yang akan juga membantu rasa nyaman kita berbicara di hadapan audiens.Kenali Audience
Agar apa yang kita sampaikan tepat sasaran, kita perlu mengenali audience. Siapa mereka, apa latar belakang mereka, bagaimana cara mereka menyelesaikan masalah, cara mereka berpikir, dan seterusnya. Dengan mengetahui hal tersebut akan membantu kita menentukan bagaimana cara kita menyampaikan materi dan gaya bahasa yang digunakan. Antara audiens orang tua, ibu-ibu muda, dan anak-anak muda tentu cara penyampaian akan diseusaikan. Mengetahui kesukaan audiens juga membantu kita membuat gimmick atau menarik perhatian mereka.
Baca Juga: Time Management Skill
Saat kita sedang menjadi pembicara kita harus memperhatikan waktu yang diberikan kepada kita. Karenanya kita perlu memperhatikan sistematika dan alokasi waktu sebagai berikut
- Opening 10% terdiri dari salam, kata sapaan, dan menyampaikan tujuan awal kegiatan atau materi yang akan kita sampaikan. Kita menciptakan opening yang menarik dengan tersenyum dan melempar pertanyaan. Jangan menyampaikan pengalama di awal karena akan menghabiskan waktu
- Isi 80% diperkuat dengan data, fakta, contoh, analogi,kisah, dalil, pengalaman, joke untuk membuat isi makin menarik
- Closing 10%, jangan bertele-tele. Jangan membuat kesimpulan terlalu panjang.
First Impresion
Kita harus pahami bahwa pada awal-awal sesi, audiens akan menghakimi kita secara ekstrim. Apa yang anada lakukan dalam 30 detik pertama akan mempengaruhi reaksi mereka selanjutnya selama public speaking berlangsung. Jangan lupa untuk selalu tersenyum, dan kalau bisa pegang barang seperti pulpen, tisu, atau pointer yang menjadi "pelarian atau peralihan" kita dari rasa grogi.
- Eye contact harus tetap dijaga meskipun untuk pemula kita bisa memilih tatap mata dengan audiens yang positif saja. Namun jika sudah lebih nyaman harus bisa menyapa semua tatapan mata.
- Body Language: usahakan untuk tegak. Menunjukkan rasa percaya diri.
- Create Some fun: Kita bisa buatkan kuis dengan hadiah kecil atau tebak-tebakan untuk mencairkan suasana dan pendengar merasa senang dan nyaman
Great Slide
Salah satu yang penting dalam public speaking dan akan sangat membantu penyampaian materi ada slide presentasi yang bagus dan menarik. Lay Out yang menarik dengan warna yang mencuri perhatian. Text yang tidak bertele-tele dan to the point. dan dilengkapi denganImage atau gambar yang sesuai dengan topik yang disampaikan.Non Verbal Communication
Salah satu pendukung kesuksesan public speaking adalah bagaimana kita menata komunikasi non verbal yang meliputi:- Facial Expression: ekspresi wajah kita harus tepat. Jika informasi kegembiraan, wajah kita juga harus gembira
- Eye Contact: Tatapan mata dapat menunjukan kita mengausai audiens jika kita bisa menyapu pandangan semua audiens. Untuk eye to eye contact juga penting
- Posture yang tegak.
- Touch: juga dapat digunakan dengan catatan sesama jenis.
- Gesture: tangan yang terbuka dan gesture yang terbuka menunjukkan kepercayaan diri.
Handling Question & Answer
Sesi Q and A, biasanya ada di akhir sesi public speaking yang bisa kita lakukan:- Relax and smile: Jawab setiap pertanyaan dengan sikap tenang dan selalu coba untuk tetap tersenyum
- Verifying: Ulangi kembali pertanyaan yang akan diajukan untuk memastikan anda mendengar dengan baik dan mengerti apa yang ditanyakan, selain itu hal ini membantu kita mengulur waktu untuk berpikir terkait jawaban.
- Think before answering: Pikirkan kata-kata yang tepat sebelum anda menjawab, jika perlu libatkan dulu audines lain untuk menjawabnya, lalu anda buat kesimpulannya. Juga bermanfaat menghidupkan suasana, memancing keaktifan audiens.
Baca juga: melejitkan potensi diri
Dress to Impress
Sebagai pembicara kita harus tampak fit, sehat, dan bersemangat, rapi, dan serasi agar tidak membuat sakit mata audiens dan mengganggu fokus mereka. Kita juga eprlu menggunakan out fit menyesuaikan dengan teempat kegiatan.Great Closing
Last bu not least adalah menciptakan great closing atau penutup yang mengesankan. Kita bisa lakukan dengan:- Sebutkan beberapa key point yang paling penting, tanpa bertele-tele.
- Ciptakan ide-ide yang menggetarkan atau ilustrasi yang dramatis sebagai motivasi
- Akhiri dengan sentuhan humor, sehingga kita berpisah dengan mereka dengan perasaan senang.
No comments
Terimakasih sudah silaturahim, silahkan meninggalkan jejak di sini. Comment yang masuk saya moderasi terlebih dahulu ya. Mohon tidak meninggalkan link hidup.