Saya termasuk orang yang suka mencoba dan excited dengan kuliner lokal saat mengunjungi suatu tempat. Sepanjang tidak mengandung bahan pangan yang diharamkan terlebih sudah jelas ada sertfikasi halal dari otoritas setempat, menikmati makanan lokal di negeri orang merupakan hal yang wajib dilakoni. Gak sah kalau belum nyoba kan?
Again, meskipun menikmati makanan khas Jepang sudah sering dilakukan di Tanah Air namun tidak mengurangi excitement saya untuk kepo dan mencoba makanan khas Jepang. Sejak mendarat di Bandara (Narita) lalu melewati toko makanan dan resto, saya sudah mulai cuci mata dan berjanji mau mencoba langsung beragam makanan yang dipajang cantik di etalase toko yang kami lewati. Saya hanya transit di Narita karena tujuan akhir kami adalah Bandara Kansai di Osaka.
Dari berbagai kuliner yang kami coba, saya mau cerita pengalaman menikmati kuliner khas Jepang satu ini. Siang menjelang, setelah dari pagi kami menikmati suasana khas pedesaan dengan latar pegunungan yang khas dengan rumah tradisionalnya di Miyama. Paling pas menikmati Miyama dan rumah tradisionalnya adalah saat suasana desa dilingkupi salju putih di temaramnya malam. Meski tak sesempurna impian, kami sudah senang bisa melihat sisa-sisa salju di sana.
Baca: Kimono Show Kyoto
Waktunya kembali ke Kyoto. Sebelum menikmati pagelaran Kimono di Nishijin Textile Center Kyoto, kami makan siang di salah satu Halal Ramen. Waah ternyata yang punya orang Yogya lho. Saya jadi makin penasaran. Nyeruput kuah ramen di tengah cuaca dingin gini, rasanya pas banget nih.
Mobil kami berhenti di depan jalan raya besar, lalu kami berjalan memasuki gang dan suasana seperti inilah yang membuat traveling lebih terasa. Berjalan menyusuri gang di belantara Kyoto. rumah-rumah khas Jepang yang cukup padat di kanan kiri gang. Sejujurnya saya tidak langsung hafal kalau diminta kembali ke jalan depang gang tadi. Rumah-rumah yang berjajar di sepanjang lane/gang ini tampak serupa meski tak sama.
Kami berhenti di depan sebuah plang dengan gambar beragam menu ramen. "Halal Ramen", tulisan ini yang membuat kami langsung yakin bahwa kami sudah sampai. Yayy, waktunya makan. Udara dingin Miyama rasanya belum hilang, hangatnya kuah ramen semoga bisa menggantikan hawa dingin di tubuh.
Saya awalnya tidak pasti apakah nama restonya memang Halal Ramen, Ayam Ya Karasuma, Kyoto Ayam-YA, atau Japanese Ramen Noodles Kyoto Ayam-YA. Bahasa Kanji dan Bahasa Inggris yang mendominasi standing banner maupun pamflet resto ini tidak membuat saya yakin yang mana namanya. Eh ternyata namanya memang Ayam YA Karasuma. Klik aja di situ ya, saya sudah tautkan facebooknya. Waah ada photo rombongan kami juga ternyata di facebook mereka. Coba tebak yang mana? Saya yang masih pegang sendok padahal yang lain udah kelar. Masih mau nyeruput kuahna nih.
Baca Juga: Mengajukan Visa Jepang dengan Paspor Biasa
Restoran ini tidak berada tepat di sisi jalan/gang yang kami lalui. Kami harus belok kiri masuk sekitar 3 meter ke dalam lorong kecil di sebelah standing banner di depan. Kami datang pas di jam makan siang. Business Hours resto tersebut adalah pukul 11:30-15:00 (untuk lunch time), dan pukul 18:00 - 22:00 (untuk dinner time). Resto ini tutup di hari Rabu. Noted ya, jangan ke sana hari Rabu kalau tidak ingin kecewa.
Untuk yang menggunakan public transportation, resto ini bisa ditempuh dengan jalan kaki dari Shijo Station (Subway) dan Karasuma Station (Hankyu line). Nah rupanya kenapa ini namanya "Ayam Ya Karasuma". Oh iya, selain free wifi, di sini tersedia musholla. Well, tempat sholatnya tidak di resto ini sih. Rupanya musholla ada di rumah pemilik resto yang terletak di deretan rumah bagian depan gang yang kami lewati tadi.
Restonya memang tidak terlalu besar. Rombongan kami duduk terpisah namun untungnya semua dapat kursi. Suasana hangat menyeruak sehangat kuah ramen yang aromanya tercium saat kami mulai masuk ke dalam resto. Rupanya kami datang tepat waktu sehingga kami masih bisa mendapat tempat. Hmm atau guide kami sudah memesan tempat sebelumnya. Resto langsung penuh saat kami duduk.
Sambil menunggu saya mengambil gambar tempat bumbu dan peralatan makan yang ada di meja, as usual sesederhana inipun jadi bagian unik untuk diabadikan. Naluri emak-emak deh ini sih.
Oh iya, sesuai dengan namanya Halal Ramen, Resto ini memang telah mendapat sertifikasi halal dari Japan Halal Standard. Untuk menu ada beberapa pilihan dengan harga yang kurang lebih sama nih (harga Tahun 2017 ya gais, saya belum update untuk tahun ini):
- Noodles with rich chicken broth (soy sauce) 780 Yen
- Noodles with extra rich chicken broth (soy sauce) 890 Yen
- Noodles with chicken potage 890 Yen
- Spicy miso noodles with rich chicken broth 890 Yen
- Cold noodles accompanied by a bowl of soup for dipping 890 Yen
- JKT style soup-less noodles 890 Yen
- Chicken cover rise 790 Yen.
Saya pilih ramen kuah ayam yang agak pedas karena berharap bisa mengurangi rasa dingin. Beberapa teman yang mungkin rindu nasi, memilih nasi dengan ayam. Resto yang tidak terlalu besar itu langsung penuh saat rombongan kami datang. Makanan juga datang bergantian dan tidak sekaligus. Pesanana Nasi dengan ayam datang terlebih dahulu. Untuk yang pesan ramen harus lebih sabar.
Baca juga; Ramen Halal dengan Toping Real Meat
Well, worth to wait sih. Enak banget itu ramennya. Segar dan lembut. Yum... plus sruput kuahnya sampai tandas. Saya memang sudah terserang lapar, sehingga saat ramen datang tak sabar segera menyantapnya. Tak lupa diphoto terlebih dahulu. Itadakimaas...
Alhamdulillah bisa mencicipi ramen halal di Jepang. Puas banget pastinya.
ReplyDeletePenasaran juga orang Jogja bisa sampe punya ramen halal gimana ceritanya ya? Pangsa pasar makanan halal lumayan gede kan, skrg banyak turis Muslim main ke Jepang
Restorannya cozy Mba dan unik ya.
ReplyDeleteSelalu suka dengan ramen yang mie nya itu sangat legit!
Setelah makan menu-menu ini masih gampang lapar gak Mba? 😁
ini menu serupa kalau di Indo ada belum ya, maklum lah blm bisa ke jepang sapa tau bisa makan juga di sini mb
ReplyDeleteRamen tuh selalu di hati, apalagi kalo lg suasana / cuaca dingin, nyeruput kuah ramen tuh hmmmmmmhhh gak bisa berkata2 lg deh rasanya hehe. Semoga bisa segera ke Jepang juga ;)
ReplyDeleteKalau udara dingin memang enaknya menyantap yang hangat. Semangkok ramen pun pasti nikmat banget, deh. Bersyukur ada yang halal ya, Mbak. Jadi bisa menikmati makanan lokal tanpa khawatir
ReplyDeleteFavorite ku banget RAMEN!! aaa jadi pengen bgt makan ramen di negeri asalnya, Jepang. harusnya bulan depan aku ke tokyo nih tapi apalah daya pandemi jadi pending dulu
ReplyDeleteAku salfok sama daun bawangnya hehe berarti disana juga ada daun bawangnya Mbak.
ReplyDeleteLagi dingin, di negara orang pula, disajikan makanan panas yg rata rata disukai macam bakso (ada kuahnya) kalau di kampung sendiri, pasti enak dan habis. Hak mungkin gak enak karena memang sedang lapar kan hehehe...
ReplyDeleteEmang sedih banget kalo di Jepang, sulit nyari makanan halal
ReplyDeleteAnakku yang sedang kuliah di Jepang akhirnya masak sendiri
Tapi harus coba juga kuliner Jepang ya?
Ramen salah satu kuliner dari Jepang yang aku Suka, meskipun belum ada kesempatan untuk bertandang langsung dinegeri asalnya.
ReplyDeleteDan tempatbyang dinukas mba Ophi ini cukup menarik bisa menjadi refrensi terlebih bagi traveler muslim apalagi pemiliknya dari Indonesia. Wahh.. padahal bukan perkara mudah untuk bisa menemukan tempat makanan halal di negeri sana ya
Mbaak tos dulu dong, aku penyuka Mie Ramen loh serius!
ReplyDeleteSama banget belum ke Jepang hehe. Aku suka banget liat kedai ramenya, asik banget gitu buat nongkrong hehe. Ramennya pun kayaknya enak bangeeeet~
Baru nyobain ramen ramen yang ada di Indonesia , mudah-mudahan bisa secepatnya nyobain ramen di Jepang yang halal tentunya , kebayang enaknya dingin-dingin makan ramen dengan kuah yang pedas .
ReplyDeleteDari foto aja terlihat enak ya Teh, penasaran jadinya pengen icip langsung juga, hihi Amiiiin. Sering dikirimi foto2 Adik kalau sedang makan di Jepang, dan memang semenggoda itu menu-menunya.
ReplyDeleteAih, sampai tempat bumbunya yang sederhana pun difoto.
ReplyDeleteDuh kangen makan Ramen jadinya. Seru banget cerita makan ramennya Mba. Saya jadi penasaran lebih mendalam nih sama pemilik Ayam YA Karasuma yang katanya orang Jogja ini.
Ngeliat ramennya aku jadi ikutan pengen. Btw, sekarang emang ga terlalu sulit ya kak nyari makanan halal di sana.
ReplyDeleteYa ampun selalu mupeng sama orang-orang yang pernah ke Jepang.
ReplyDeleteDari dulu pengen banget ke sana tapi ga pernah kesampean huhu.
Seru ih bisa makan ramen langsung dari negara asalnya,
Jadi penasaran gimana rasanya.
Pasti bakal beda banget gak kaya ramen yang biasa aku makan di jalan Padjajaran Bogor haha.