Pra Remaja dan Remaja
Pra remaja dan remaja adalah sosok yang unik. Mereka bukan lagi kanak-kanak pun bukan sosok matang yang kita sebut orang dewasa. Mereka sosok yang secara fisik tengah mengalami perubahan. Semula anak kecil yang karena fisiknya selalu mendapatkan prioritas dan asistensi lebih. Kini Ia mulai tumbuh, perubahan fisik yang bisa jadi merupakan hal yang tidak langsung dapat dinikmatinya sebagai sebuah proses.
Secara psikologis, kondisi pra remaja dan remaja ini juga tidak kalah unik. Kondisi ini juga membuatnya menjadi lebih menantang bagi kita orang tuanya. Mereka mulai membentuk pola pikir dan sikap yang beranjak mandiri. Mulai melepaskan diri dari bayang-bayang orang tua. Namun belum sepenuhnya memiliki jiwa mandiri yang utuh. Rentan dengan mood swing, mudah stress, galau, dan sejenisnya.
Anak tiga dan semua mulai beranjak memasuki masa pra remaja dan remaja dengan jarak usia yang berdekatan, satu sisi akan sama repotnya seperti dulu saat mereka masih balita. Namun di sisi lain mungkin saya perlu memahami satu ilmu untuk tiga tantangan yang serupa. Iya serupa, karena bagaimanapun mereka tetap 3 sosok dan pribadi yang berbeda. Terlebih remaja mempunyai perkembangan emosi serta kognitif yang berbeda satu sama lain.
Sebagai orang tua, ternyata mendampingi para pra remaja dan remaja ini menjadi challenge tersendiri. Bahkan buat saya, ini menjadi fase yang membutuhkan effort yang jauh lebih banyak dari sebelumnya. Iya karena mereka, para pra remaja dan remaja adalah makhluk yang sangat spesial. Terlebih mereka hadir dan menyandang identitas ini pada generasi zaman now, generasi millennial, generasi Z.
Mengapa Orang Tua Perlu Meng-upgrade Diri?
Para pra remaja dan remaja adalah sosok yang tengah bergerak di masa peralihan. Pada masa inilah pertama kali mereka akan memasuki wilayah kemandirian. Mereka akan mulai belajar mengambil keputusan sendiri. Mereka mulai membuka dan memperluas pergaulannya. Masa-masa awal mereka membangun dan menumbuhkan kebiasaan baik yang kelak akan mereka teruskan selama hidup.
Hmm apalagi di era digitalisasi seperti saat ini. Tantangan berikutnya, mereka adalah generasi Z yang harus mengalami peristiwa besar dalam sejarah peradaban manusia. Hadirnya COVID-19 yang mengubah total tatanan hidup masyarakat termasuk kebiasaan yang juga mengubah daily life mereka sebagai remaja dan pra remaja.
Tugas yang menantang ini harus dijalani dengan penuh kesadaran. Sebagai orang tua saya merasa perlu membekali diri lagi dan lagi agar saya bisa sebaik mungkin mendampingi mereka di masa transisi yang ternyata jauh berbeda dengan apa yang lazim pra remaja dan remaja lain hadapi di masa-masa sebelumnya termasuk masa remaja kami orang tuanya zaman dahulu kala. Hayyyah serasa zaman purba gak sih? zaman vintage kalau kata si kakak.
Apa Saja yang Bisa Dilakukan untuk Upgrade diri?
Setuju banget kalau menjadi orang tua itu gak ada sekolahnya. Gak diajarkan di bangku sekolah manapun. Gelar menjadi orang tua juga bukan diberikan institusi manapun. Gelar pemberian Yang Maha Kuasa. Ilmu parentingpun mungkin tak bisa secara penuh dan komperhensif kita dapatkan dari satu tempat atau satu insititusi pendidikan.
Menjadi orang tua adalah proses belajar itu sendiri. Hari ini kita bukan hanya belajar dari pengalaman menjalani peran diri sebagai orang tua namun juga harus dibarengi dengan berbagai upaya untuk meningkatkan kemampuan diri.
Gali dan cari ilmu parenting. Bagaimana caranya?
1. Bergabung dengan Komunitas Parenting.
Inilah indahnya seni bergaul. Kita bisa bertemu dengan berbagai pengalaman yang memperkaya kita dari komunitas para orang tua atau para praktisi dan pakar yang membidangi ilmu parenting. Sharing dari sesama orang tua maupun insight dari para pakar merupakan cara belajar yang paling tidak "mendikte" bagi kita para orang tua yang kadang merasa "sudah bisa", "serba tahu", dan "gengsi diajari". Kekhasan permasalahan para pra remaja dan remaja juga membutuhkan beragam prespektif dan insight baik berdasarkan pengalaman empirik sesama orang tua maupun dari pakarnya.
2. Ikuti Seminar atau Webinar Parenting.
Untuk kondisi per hari ini di mana kita dibatasi dalam bergerak dan bersosialisasi. Seminar telah digantikan dengan webinar. Mengikuti webinar parenting dan terutama untuk tema-tema terkait remaja akan sangat membantu kita yang mungkin tidak bisa keluar rumah. Materi webinar terkait dengan parenting bagi orang tua dengan pre teen dan teen-pun cukup beragam. Mulai dari mengulas aspek kesehatan remaja, aspek psikologis dan emosional remaja, bagaimana mendampingi agar para remaja tetap bisa berkarya dan berprestasi dalam masa transisi, dan banyak lagi.
3. Baca Buku Seputar Tema Remaja.
Bahkan buku fiksi bergenre remaja juga bisa menginspirasi kita. Well, kita bisa ajak anak-anak membacanya juga lho. Oh iya, buku ringan terkait dengan desain interior untuk remaja juga memberikan kita inspirasi untuk mengantarkan para pra remaja dan remaja kita merasa lebih nyaman di ruang pribadinya.
Cara Aktivasi GoPay di Google Play
- Masuk ke akun Google Play kamu di smartphone
- Klik ikon garis 3 di kiri atas
- Pilih “Payment Method” / “Metode Pembayaran”
- Klik “Add GoPay”
- Klik “Continue” setelah muncul halaman baru
- Pastikan nomor HP yang digunakan untuk GoPay sudah benar lalu Klik “Continue” lagi
- Masukkan PIN GoPay kamu
- Kamu akan menerima konfirmasi “Linking successful”
Aplikasi akan otomatis redirect ke aplikasi Google Play. Yay! sekarang GoPay sudah masuk di metode pembayaran Google Play.
Ih bener bangeet. Jadi ibu tu harus banyak belajar dan terus belajar. Nggak boleh kalah sama jaman dan teknologi juga. Biar bisa dampingin anak. Wah sekarang bisa pakai gopay ya bayarnya? Gampang banget. Dulu apa-apa harus CC, haha. Jadi males bebelian kaya gini kan dulu
ReplyDeleteEnak nih kalo sekarang beli buku yang e-book aja. Bukunya bisa dibaca dengan anak gadisku. Bayarnya pake Gopay langsung ke Google Play. Hidup so simple
ReplyDeletesaya lagi punya anak mau beranjak remaja nih, ya ampun memang harus lebih ektra ya, ekstra sabarnya & betul mba asetuju orang tua harus upgrade diri karena sejatinya jamannya anak kita beda dengan jaman kita, kita harus mendidik anak sesuai dengan jamannya
ReplyDeleteBelum banyak buku parenting praremaja dan remaja begini. Seneng deh, kalau sudah ada tambahan alternatif.
ReplyDeleteDua anakku juga mulai masuk usia pra remaja mbak, dan emang butuh "stok sabar" yang banyak lagi kayak pas mereka masih balita. Jangan-jangan karena saya masih kurang ilmunya.
ReplyDeleteTerima kasih rekomendasi buku-bukunya. Bayarnya bisa pakai Gopay pula, jadi makin mudah deh
Ketika anak memasuki usia pra remaja dan remaja, deg-degannya udah beda lagi, yaa. Whaa, soon saya pun akan mengalaminya. Semoga selalu bisa upgrade diri dengan ilmu parenting agar tetap bisa membimbing anak-anak hingga mereka remaja dan dewasa kelak.
ReplyDeleteSaya sudah aktivasi GoPay juga nih di Google Play.
Dulu saat remaja, aku baca buku sendiri dan gak banyak. Bersyukur sekarang buku gampang dicari kaya e-book juga oke. Jadi bisa nambah pengetahuan deh
ReplyDeleteWah, aktivitas yang menyenangkan selama di rumah aja ya bisa dengan ikutan webinar nih, terutama tema parenting. Apalagi ga jarang di webinar seperti ini ada undian berhadiah juga yak hahaha dasar emak2 wkwkwkwk. Bayarnya juga mudah bisa lewat Gopay. Ceki2 ah :D
ReplyDeleteMenarik juga ada buku parenting tentang remaja. Karena jarang yang menulis sisi ini. Kebanyakan parenting untuk usia bayi dan anak-anak
ReplyDeletetips dan informasi parenting tentang bayi, balita dan anak banyak ya mba, sedangkan buat pra remaja dan remaja yang masih terbatas informasinya, jadi sebagai orangtua harus pintar-pintar cari tau deh. btw makasi buat infonya
ReplyDeleteWah, e-Book yang pas jadi bacaan saya, secara di rumah ada dua anak yang satu remaja, lainnya pra remaja. Sekarang mudah sekali beli e-book ya, enggak perlu ribet pembayarannya. Bisa bebelian di Google Play pakai GoPay.
ReplyDeleteBisa jadi bacaan untukku mempersiapkan diri menghadapi anakku remaja kelak, paling senang soalnya baca tentang tumbuh kembang anak dan bagaimana mengatasi permasalahan setiap anak di usianya.
ReplyDeleteJaman now, memperkaya ilmu saja mudah ya Mbak Ophi, tinggal klik-klik bisa deh beli buku. Bayarnya pakai GoPay. Mudah. 😃
ReplyDeleteAnak2 gak kerasa udah gede aja ya mbak, dr yg tadinya bayi tiba2 dn sekolah, lalu usianya menginjak 10 tahun ke atas.
ReplyDeleteAku pun juga kuu bersiap supaya bisa jd ortu yang gak kudet dan memahami anak2 zaman now tu kyk apa, persiapan anak2 remaja kelak
TFS infonya mbak
Saya sedang di fase ini, menjadi orang tua anak pra remaja dan itu butuh ilmu parenting yang benar sehingga tidak muncul gesekan antar anak dan ortu.
ReplyDeleteIya zaman now gampang ya untuk belajar hal baru termasuk parenting, bahan bacaan, video dll tersedia di internet tinggal kita berusaha mencarinya..termasuk e book tentang parenting ini..
ReplyDeleteMemiliki anak itu seolah seperti sekolah yang tidak pernah berhenti. Harus terus belajar agar tidak meraba-raba saat membimbing anak-anak hingga melewati usia remaja dengan aman
ReplyDeleteAh iya...
ReplyDeleteSekarang aku juga harus mempersiapkan diri untuk pertumbuhan kedua anakku yang beranjak puber niih..
Haturnuhun tipsnya, kak.
Siap belajar (lagi dan lagi...)
Wah penting banget nih mak..secara anak-anakku kan remaja dan pra remaja yak..hehe Coba ah cek di Google ..Lumayan banget daripada jauh-jauh ke Surabaya cari bukunya...
ReplyDeleteCalon orangtua juga perlu banyak upgrade ilmu ya mbak. Apalagi persiapan punya anak nantinya. Aku juga suka ikutan webinar parenting gitu mbak, skalian nambah ilmu dan pengetahuan. Kalau nyobain beli ebook belum pernah sih. Coba deh nanti bisa kucari2 ya mbak. BTW TFS ya mba
ReplyDeleteDengan dukungan dompet digital... transaksi apapun sekarang jadi semakin mudah
ReplyDeleteThanks Mba Sharingnya. Sebagai orang tua dengan anak yang sudah remaja tetap harus mempelajari ilmu-ilmu parenting ya, Mba.
ReplyDeleteAku sendiri juga lagi suka banget sama ebook Mak. Bahkan berencana beli kindle biar bisa baca lebih enak :))
ReplyDelete