Romo...
Dekat dengan banyak orang
Selalu support banyak orang
Teman diskusi banyak orang
Rajin mengucapkan selamat ulang tahun pada banyak orang
Banyak yang kehilangan Mo...
Ophi salah satu dari sekian banyak yang kehilangan...
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ.
اللّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِلْمَاءِ وَالشَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْاَبْيَضُ مِنَ الدَّ نَسِ وَاَبْدِلْهُ دَارً اخَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَادْخِلْهُ الجَنَّةَ وَاعِذْهُ مِنْ عَدَابِ الْقَبرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ
Mengenal Romo (Prof. Ujianto Singgih Prayetno) sejak 2003 masuk ke DPR, tapi justru banyak berinteraksi terlebih dahulu dengan Ibu Yayuk isteri Romo di awal-awal masuk DPR. Ibu Yayuk yang selalu support kepada kami para Perancang Undang-Undangnya DPR yang saat itu masih merangkak, menjejak jalan di rimba Setjen DPR. Di kepimpinan Ibu Yayuk sebagai eselon II di lingkungan kamilah kemudian satu persatu perjalanan karir kami mengalami pencerahan.
Tahun 2009 diangkat secara resmi sebagai Pejabat Fungsional Perancang Peraturan Perundang-Undangan (Legislative Drafter), kami diberikan fasilitas ruangan dan cubicle yang sangat representatif waktu itu (dibandingkan sebelumnya), disiapkan fasilitas komputer dan laptop secara bertahap. Bersama Ibu Yayuklah kami Pejabat Fungsional LD mulai diperhitungkan dalam kerja-kerja legislatif DPR di berbagai alat kelengkapan. Kami mulai benar-benar terjun penuh sebagai supporting system Legislasi DPR. tentu dengan support, dukungan, dan bimbingan penuh Ibu Yayuk.
Saya jarang bekerja dalam tim yang sama dengan Romo. Mungkin karena kami di bidang keahlian yang beda, saya di bidang Ekkuinbang, Romo di Kesra (saat itu Romo sudah peneliti senior). Saat ditugasi di Komisi IX untuk RUU Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (saat itu judul UU-nya masih itu) sekitar 2009-2010, itulah pertama kali komunikasi intents secara substansi dengan beliau karena satu tim. Sejak itu meski tidak dalam satu tim yang sama. Romolah yang jadi sumber tempat banyak rujukan/referensi akademik yang saya butuhkan dalam berbagai hal. Romo selalu welcome untuk semua pertanyaan saya yang bahkan remeh temeh. Nyatanya bukan cuma saya, beliau juga selalu sharing dengan banyak orang seperti yang saya sampaikan di awal.
Kerja bareng terakhir dengan Romo di Tahun 2021 saat masuk dalam Tim Magang di Rumah Rakyat #MDRR2021, mulai menyusun silabus, wawancara menyaring peserta, hingga kami termasuk yang dipercaya pula sebagai Mentor pada kegiatan tersebut. Qadarullah, Putra Romo dan Bu Yayuk, Ardho masuk dalam salah satu mahasiswa magang di Kelompok saya. Kebetulan memang kuliah di Hukum.
Baca: Mentoring Mahasiswa Magang MDRR 2021
Romo juga yang mengajakku masuk dalam organisasi dan grup periset, meskipun aku bukan peneliti. Romo percaya meskipun secara profesi aku seorang LD namun gaya bekerjaku ala peneliti, kesukaanku menulis, analytical thinking dan sebagainya. Entahlah, mungkin Romo ingin memotivasiku untuk tidak berhenti mengasah diri, belajar terus. Itu pesan yang selalu dan selalu diingatkannya padaku.
Romo seperti juga Ibu Yayuk perhatian dengan anak-anak kami. To be honest, beliau berdua seperti ini kepada rekan-rekan yang lain juga. Hafal, kenal, dan tahu cerita anak-anak dan keluarga rekan-rekannya (kalau saya sih bawahan Ibu dan Junior jauhnya Romo sih). Jadi memang selain urusan kerja Romo dan Ibu juga sangat "family oriented" sehingga selalu melibatkan dan sangat memberi porsi yang besar pada urusan keluarga terutama anak-anak.
Huhuhu, Mo aku gak bisa menahan air mata.
Romolah orang yang paling percaya bahwa aku mampu melanjutkan perjalanan akademikku ke jenjang pendidikan berikutnya. "Saya selalu support perempuan untuk maju dan bisa belajar ke jenjang yang lebih tinggi." Bukan omong kosong sih, saya juga menyaksikan dulu bagaimana support Romo atas kesuksesan pendidikan Doktoral ibu Yayuk. "Ayo Phi, semangat! Kamu bisa, sangat bisa." "Saya yakin...!"
Romo tempat diskusi banyak orang, meski bidang kami berbeda saat bicara tentang sosiologi hukum dan sejenisnya, Romo dengan murah hati membagikan banyak sekali referensi, Plus dengan pesan: "Dibaca ya... dipahami, bermanfaat untuk menajamkan analisa." "Bikin undang-undang jangan hanya normatif dan dangkal harus menyentuh akar empiris, harus berangkat dari fakta sosioligis, dan seterusnya...."
"Mo, nanti siapa temen diskusi dan yang ingetin Ophi soal ini lagi." Hiks...
"Kita memang bekerja di lembaga politik, tapi jangan kehilangan idealisme ya Phi." "Semua harus berangkat dari pemikiran yang netral dan bisa dipertanggungjawabkan secara akademis."
Romo dan Ibu Yayuk juga jadi panutan kami (saya dan suami), mengingat kami sama-sama anggota Ikatan Suami Isteri Satu Kantor.
Saat pembacaan orasi ilmiah dan pengukuhan gelar Professor (Riset)nya, saya kaget karena nama saya termasuk yang dimention beliau dari sekian banyak nama lainnya. "Ya Allah Mo... Padahal aku gak tahu kalo diskusi kita (bolak balik) beberapa waktu sebelumnya tentang pentingnya landasan sosiologis sebagai dasar pemikiran dalam penyusunan Naskah Akademik merupakan bahan penyusunan orasi Romo." Sampai ada yang bilang, "Wah saya baru tahu kalau Mba Ophi adiknya Prof Singgih.." Merasa terhormat Mo dengan rekognisi tersebut padahal apalah aku Mo.
Baca: Perempuan Mewakili Perempuan
Mo, sayangnya sampai Romo pergi, Ophi belum juga bergerak untuk kelanjutan studi. Ophi susuri riwayat chat kita. Banyak sekali referensi yang Romo selalu rutin bagikan. Ophi sampai pada sebuah chat yang membuat Ophi yang tak bisa membendung air mata.
11 September 2021
Romo kirimkan tulisan sepanjang 221 pages tentang The Planning Theory of Law.
Pelajari yang nulis disertasi yaa
Noted, suwun Mo.
Khopiatuziadah, S. Ag., LL.M., Ph.D
Aamiin ya rabb.
Aamiin
Huhuhu 😭 aku terharu, Romo nih ga bosen2 support aku tuk wujudkan "cita" ini.
Sampai pensiunpun akan aku ingatkan terus
🙏😭
Romo, semoga Allah berikan ridhonya agar support Romo tidak sia-sia ya Mo. Semoga Allah mampukan Ophi ya Mo.
Ophi ingat saat Romo tanya kenapa gak segera sih? kesempatan banyak, mumpung masih muda dan seterusnya. Secara bahasa halus, Ophi sampaikan bahwa bisa jadi karena pertimbangan "ekonomi", saat ini kami (saya dan suami) memang masih struggling untuk bahu membahu dalam rumah tangga kami. Saat itu juga, prioritas tabungan saya adalah lebih dahulu menunaikan ibadah haji. Jadi melanjutkan pendidikan yang pastinya akan berpengaruh secara pendapatan bagi keluarga kecil kami masih menjadi daftar kesekian.
Tampaknya Romo memahami bahasa halus saya tersebut, sejak itu Romo rajin mensharing info-info beasiswa. Bahkan sampai tahun lalu. "Phi nih ga ada alasan lagi, kamu harus apply." Romo sharing info beasiswa S3 yang menurut Romo saya eligible dan opportunity-nya sangat besar untuk bisa mendapatkan beasiswa tersebut. Hanya saja waktu itu bidangnya memang bukan hukum. Sedangkan (waktu itu) untuk pertimbangan karir saya, kelanjutkan studi masih mensyaratkan bidang yang linear.
Ophi makin sedih Mo, karena sistem kepegawaian hari ini mungkin tidak lagi mensyaratkan sistem linearitas dan seterusnya, bahkan tidak ada lagi angka kredit untuk pendidikan karena saat ini dan ke depan sistem SKP dan konversi yang berlaku. Hmm kalau ngobrolin ini sama Romo pasti bakal panjang dan seru.
Sedih karena tak bisa melepas kepergianmu yang terakhir karena kami tengah di Cirebon menjenguk Mimi dan Kakak yang juga kurang sehat. Sedih karena pada hari Rabu 12 Juli mendengar kabar Romo masuk ICU dari Mba Sally tapi aku batal jenguk Romo. Waktu itu langsung WA Ardho dan alhamdulillah kata Ardho kondisi Romo membaik. Tetap berniat untuk silaturahim nantinya setelah Romo pulih. Qadarullah 15 Juli kabar duka itu datang.
Selamat jalan Mo... semoga Allah tempatkan Romo di tempat terindah, Allah ampunkan segala khilaf, dan terima amal kebaikan Romo. Sebagaimana banyak yang bersaksi atas kebaikan Romo, Ophi dan Ricko bersaksi Romo orang baik...insyaAllah husnul khatimah. Aamiin ya Rabb...
Untuk Ibu Yayuk, Ardho, dan keluarga semoga diberi ketabahan dan keikhlashan melepaskan Romo kembali pada Ilahi Rabbi. Aamiin ya Rabb...
*Mo, doakan juga dari sana Ophi bisa mewujudkannya ya Mo 😭😭😭
Al Fatihah untuk Prof Singgih Romo, semoga almarhum husnul khotimah. Turut berduka cita ya, Mba Ophi. Ikut mengaminkan harapan dan doa almarhum, semoga cita-cita Mbak Ophi untuk lanjut studi diberikan jalan dan kemudahan.
ReplyDeleteWaah....pantes aja jarang sekali muncul di lingkungan blogger karena ggadengan kesibukan yang membutuhkan konsentrasi luar biasa dalam membuat draft per-undang-undangan. Dan bunda bangga mengenal Ophi yang memiliki figure dan penampilan saderhana. Walaupun kita jarang sekali bertatap wajah tapi bunda bangga lho mengenal sosok yang diperhtungkan dalam perancangan draft perundang-undangan yang pastinya akan berimbas kepada masyarakat. Saluut buat Ophie ya. Do'a bunda untuk Ophie semoga sukses akan menggiring Ophie ke depannya. Aamiin. YRA.
ReplyDeleteTurut berduka atas meninggalnya Prof Singgih Romo. Semoga segala kebaikan dan kontribusi penuh kebaikan bersama Mba Opi diberikan pahala disisiNya. Btw aku baru tahu ada Ikatan Suami Istri Satu Kantor :). Doa terbaik ya mba
ReplyDeleteTurut berduka cita, Mb Ophie..Sampai ditulis sepanjang ini, pasti karena begitu dalam dukacita mb Ophie. Saya tidak mengenal beliau, tetapi membaca tulisan Mb Ophie, terasa sekali kebaikan beliau. Saya turut mengaminkan suoaya harapan beliau pada Mb Ophie bisa terwujud. Btw, dulu saya juga oernah punya dosen yang begitu baik dan tetep kontak hingga saya lulus kuliah (S1). Waktu beliau meninggal, saya nangis tak terbendung. Posisi beda pulau jadi tidak bisa melayat. Itu sudah bertahun2 lalu, tapi beliau masih indah dalam.kenangan saya.
ReplyDeleteInnalillahi wainnailahi roojiun. Semoga beliau diterima di sisi Allah SWT dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi-Nya. Turut berduka cita untuk Mbak Ophi.
ReplyDeleteKehilangan seserang yang kita kagumi dan bahkan bangkan, rasanya seperti kehilangan banyak hal ya Mbak. Ikut mendoakan semoga Profesor Udjioanto mendapat tempat mulia di sisi-Nya. Semoga pahala dan amal kebaikan beliau jadi penggugur segala dosa. Aku membaca pos Mbak Ophi, sepertinya beliau adalah orang baik. Amin
ReplyDeleteDeket bnget ya mba berarti perhatingan banget dengan mahasiswa seneng bisa ketemu dosen rasa teman kayak gini y... Semoga Prof. Ujianto Singgih Prayetno ditempatkan yg terbaik
ReplyDeleteMbak Ophi saya ucapkan turut berduka atas meninggalnya Prof Singgih Romo. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT, diterangi jalan kuburnya dengan segala kebaikan nya. Semoga mbak Ophi diberikan ketabahan yang luas oleh Allah SWT.
ReplyDeleteMbak Ophi luar biasa. Banyak juga blogger-blogger yg ketika menelusuri jejaknya, ternyata orang-orang luar biasa. Turut berduka cita atas meninggalnya Prof. Ujianto Singgih, semoga beliau husnul khotimah.
ReplyDeleteTurut berduka cita ya mba atas meninggalnya Prof Singgih Romo, segala kebaikan beliau semasa di dunia pasti melekat dan bermanfaat untuk banyak orang
ReplyDeleteSejatinya yg hidup pasti akan kembali ada pertemuan pasti ada perpisahan, turut berduka ya mak meski bukan keluarga sedarah tapi kalau kita ditinggal orang yg baik banget rasanya makjleb.
ReplyDeleteTurut berduka cita atas kepergian Prof. Ujianto Singgih Prayetno.
ReplyDeleteSemoga keluarga Romo diberi kemudahan dan kelapangan hati.
Ikut sedih dan semoga doa serta pengharapan Romo untuk kak Ophi bisa segera dimudahkan untuk terwujud ya..
Semangat Mbak. Buktikan kalau kepercayaan Prof Singgih padamu benar adanya. Melangkahlah lebih jauh dan lebih tinggi. Semangat!!
ReplyDeleteBlogger yang kece banget aktif di dunia politik tetap ngeblog, salut deh Mbk! Turut berduka cita wafatnya Prof Singgih Romo.
ReplyDeletekehilangan orang yang baik itu emang gak mudah, apalagi dalam keseharian kita banyak berinteraksi dengannya. Alhamdulillah yah Mbanya pernah dikenlin atau berkenalan dengan orang baik sehingga kebaikan dari dirinya bermanfaat bagi hidup kita
ReplyDeleteTurut berdukacita ya, Mbak
ReplyDeleteDitinggal orang tersayang, yang bisa ngasih motivasi dan dukungan, pasti gak mudah. Semoga keluarga yang ditinggalkan tetap tabah ya
Turut berdukacita ya, Mbak
ReplyDeleteDitinggal orang tersayang, yang bisa ngasih motivasi dan dukungan, pasti gak mudah. Semoga keluarga yang ditinggalkan tetap tabah ya
Turut berduka cita ya, mbak. Meskipun sedih tapi bangga dan salut juga ya karena Romo akan selalu dikenang dengan kebaikan dan ilmu-ilmunya yang luar biasa.
ReplyDeleteSemangat juga buat mbak Ophie. Semoga segala niat baiknya dimudahkan dan dilancarkan, aamiin. Iri banget deh sama orang yang punya sumbangsih untuk orang lain kaya gini aku tu.
Sukses selalu ya, mbaak...
Turut berduka cita atas meninggalnya Romo. Kalau kehilangan soosk inspiratif dalam banget kehilangannya ya Mak. Saya memaami kehilangan Mak. Semoga selalu kuat dan tabah ya Mak.
ReplyDeleteSosok yang inspiratif dan humble, insyaallah mendapatkan termpat terbaik di sisi Allah.
ReplyDeleteterus semangat meneruskan ajaran-ajarannya ya mbak.
btw saya dapat tambahan satu istilah "ikatan suami istri satu kantor" hehehe....