Salah satu fakta unik tentang Portugal atau Portugesse yang baru saya tahu setelah berkunjung langsung ke sana adalah ada sebuah kota yang bernama Fatima. Uniknya di Fatima City ini terdapat situs wisata ziarah penting bagi umat Katolik di dunia. Setiap tahun situs ini ramai dikunjungi oleh peziarah Katolik, ibaratnya seperti Vatikan kedua di Benua Eropa. Di kota ini terdapat The Shrine at Fátima, atau Kapel/kuil Fatima.
Kalau umat muslim seluruh dunia melakukan wisata religi atau ziarah ke beberapa kota suci seperti Mekkah dan Madinah untuk Ibadah Haji dan Umroh. Maka kegiatan serupa bagi umat Katolik dilakukan di Vatikan dan Fatima. Kota Fatima terletak di sebelah utara ibu kota Portugal yaitu Lisbon dan sejak Mei 1917, Fatima menjadi kota Paroki atau kota suci umat Katolik.
Menjadi unik dan secara pribadi menggelitik untuk saya karena nama kota ini identik dengan nama muslimah, khususnya nama putri Rasulullah, Muhammad shallaallahu alaihi wasallam (SAW), Bunda Fatimah Radhiaallahu anha (RA). Saat mengetahui bahwa dalam kunjungan kami ke Portugal, terdapat agenda untuk mengunjungi Kota Fatimah dan situs ibadah umat katolik ini, saya langsung mencoba mencari tahu lebih lanjut.
Tidak banyak referensi valid yang bisa saya rujuk. Namun dari hasil googling sekaligus mengunjungi dan melihat langsung Fatima City dan situs ziarah di sana, saya serasa dibawa ke lorong waktu kembali ke masa yang lalu.
Asal Usul Nama Fatima
Bagaimana sejarah nama Kota Fatima yang kini menjadi situs ziarah terpenting bagi umat Katolik ini? Ternyata ada beberapa versi. Salah satunya adalah bahwa asal-usul nama Kota Fatima, berasal dari nama Fatima yang diceritakan sebagai nama seorang putri bangsa Moor (umat Muslim dari zaman pertengahan yang tinggal di Al-Andalus - Spanyol) pada abad ke-12.
Suatu ketika, Fatima diculik oleh seorang ksatria bernama Goncalo Hermigues dan rekan-rekannya. Goncalo lantas membawa sang putri ke sebuah desa kecil di perbukitan Serra de Aire, di wilayah Kerajaan Portugal yang baru didirikan.
Menurut sumber-sumber Katolik, Fatima jatuh cinta dengan penculiknya dan memutuskan untuk masuk Kristen. Setelah menikah dengan Goncalo Hermigues, ia dibaptis dan diberi nama Oureana. Namun, sumber-sumber Arab menyebutkan bahwa Fatima dipaksa untuk pindah agama, seperti nasib kebanyakan tawanan pada masa Reconquista.
Reconquista sendiri adalah upaya penaklukan kembali wilayah Spanyol oleh umat Kristen dari umat muslim. Peristiwa ini berlangsung dalam rentang waktu yang sangat panjang, yaitu antara 722-1492 M atau sekitar 770 tahun. Awal Reconquista ditandai dengan Pertempuran Covadonga (722 M), ketika umat Kristen mengalahkan pasukan Bani Umayyah, dan berakhir dengan jatuhnya Kerajaan Granada pada 1492.
Di sisi lain, tidak ada bukti tertulis untuk mendukung kedua skenario tersebut. Jadi lebih seperti katanya-katanya, "qila wa qala" ya. Jadi ya anggap saja semacam mitos ya. Namun yang pasti, nama Fatima ini yang kemudian diabadikan menjadi nama desa di sana pada saat itu.
Penampakan Maria
Fatima City menjadi salah satu tujuan wisata ziarah paling penting bagi umat Katolik di dunia karena Kota Fatima dipercayai sebagai tempat munculnya penampakan Bunda Maria yang mengenakan rosario di tangannya. Konon, Maria menampakkan diri di depan seorang anak gembala muda yang tunawicara. Begitu melihat Maria, mukjizat pun terjadi, anak itu dapat berbicara. Peristiwa inilah yang memicu berdirinya sebuah kapel bernama Sanctuary of Our Lady of Ortiga pada 1758 di lokasi penampakan Maria.
Setelah itu, pada 1801, Paus Pius VII mulai memberikan indulgensi (penghapusan hukuman) kepada semua peziarah yang mengunjungi kuil Maria. Pada awal abad ke-20, peristiwa yang sama kembali terjadi, di mana tiga anak bernama Lucia dos Santos, bersama sepupunya, Francisco dan Jacinta Marto, melihat penampakan Maria.
Lokasi Kuil Fátima, terletak di dataran tinggi Cova da Iria, 18 mil (29 km) di tenggara Leiria. Hingga tahun 1917 tempat ini bisa dibilang tak dikenal di kotamadya Ourém, di paroki Fátima. Karena persitiwa tiga gembala kecil, Jacinta, saudara laki-lakinya Francisco, dan sepupu mereka Lúcia, yang menyaksikan penampakan Bunda Maria Rosario secara berturut-turut maka tempat ini mulai dikenal orang.
Penampakan pertama terjadi pada tanggal 13 Mei, diikuti oleh penampakan lainnya pada hari yang sama di bulan-bulan berikutnya hingga Oktober, dan itulah hari perayaan utama di Fátima. Peristiwa itu terjadi pada 13 Mei 1917, ketika mereka sedang berjaga di Cova da Iria tiba-tiba muncul penampakan seorang wanita berpakaian putih dan bersinar terang. Namun, hanya Lucia yang dapat berbicara dengan Maria, yang mengatakan bahwa ia akan muncul kembali pada 13 Oktober di tahun yang sama.
Alhasil, pada 13 Oktober sebanyak lebih dari 70.000 orang berkumpul untuk bertemu Maria, tetapi hanya anak-anak yang dapat melihatnya. Menurut laporan, Maria meramalkan akhir Perang Dunia I dan meminta Lucia untuk memberitahu orang-orang supaya membangun sebuah kapel untuk menghormatinya.
Uskup setempat berusaha mencari tahu tentang kebenaran peristiwa itu dan memutuskan bahwa penampakan Maria di Fatima layak untuk dipercaya. Oleh karena itu, pada 1918, sebuah kapel dibangun di lokasi penampakan Bunda Maria. Peristiwa itulah yang membuat Kota Fatima menjadi wisata ziarah umat Katolik yang ramai dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai negara.
Salah satu acara terpenting dari rangkain perayaan utama di Fatima adalah prosesi lilin, pada malam tanggal 12 Mei. Ribuan lilin yang dipegang oleh umat Katolik memenuhi alun-alun besar Kuil, memberikan suasana magis persekutuan dan pengabdian religius di tempat ini. Acara ini sama pentingnya dengan Prosesi Perpisahan pada tanggal 13. Tanggal 12-13 Mei ini diperingati sebagai hari penampakan Maria.
Namun setiap bulan, terutama pada tanggal 12 dan 13, ribuan peziarah datang ke Fátima dengan bimbingan iman mereka. Semacam umroh dalam Islam tampaknya ya. Mereka berangkat dari berbagai penjuru negeri, banyak dari mereka melakukan perjalanan dengan berjalan kaki, mengikuti jalan dan jalur pedesaan.
Untuk memfasilitasi pergerakan ini, serangkaian empat Jalan Fátima – Jalan Tagus, Jalan Utara, Jalan Nazaré, dan Jalan Pesisir - telah ditandai dan dapat dengan mudah diikuti menggunakan penanda di tanah, bahkan oleh mereka yang kurang mengenal wilayah tersebut.
Awalnya bahkan kejadian ini dipandang dengan kecurigaan oleh pihak gereja. Fenomena ini tidak diakui oleh Uskup Leiria hingga tahun 1930. Sejak saat itu, pembangunan desa tersebut berkembang pesat, yang menyebabkan Fátima diberi status "town" -kota kecil- pada tahun 1977, dan status "city" -kota besar- pada tahun 1997.
Fatima City semakin tenar selama masa kepausan Yohanes Paulus II. Beliau seorang penganut setia Bunda Maria dari Fátima, yang melakukan perjalanan ke sana pada tahun 1982 untuk bersyukur karena selamat dari upaya pembunuhan tahun sebelumnya. Pada tahun 2000, pada kunjungan ketiganya ke situs tersebut, ia mengumumkan beatifikasi Jacinta dan Francisco, yang oleh Vatikan dianggap sebagai orang yang berjasa menyembuhkan orang sakit.
Nah untuk cerita penampakan Maria ini sendiri tergambarkan di dalam relief-relif di gereja di kawasan ziarah tersebut. Makam dari anak-anak yang bertemu dengan maria juga ada di dalam gereja. Saya masuk ke dalam dan berkeliling mendampingi atasan yang memang seorang katolik.
Peziarah dan wisatawan yang berkunjung ada yang sekedar berkeliling mengamati dan mencermati kisah yang tergambar dalam relief sepanjang dinding gereja. Namun banyak juga yang sekaligus berdoa, baik di beberapa titik penting atau sekedar duduk di bangku dan berdoa. Saat itu di dalam gereja memang tidak ada kegiatan ibadah. Sebelum masuk ke geraja, kami malah menyaksikan semacam misa yang dilakukan di salah satu aula besar yang terbuka di kawasan tersebut.
Kawasan kuil terasa sangat luas dan lapang saat kami datang. Memang bukan musim kunjungan peziarah. Pada hari-hari perayaan, tempat ini penuh manusia. Namun saat itu masih lumayan banyak pengunjung datang. Kawasan ini bisa dibilang semacam kompleks ibadah.
Saat memasuki Area Doa, di salah satu ujungnya kita akan melihat Basilika Bunda Maria Rosario Fátima, dengan menara setinggi 65 meter. Di bagian tengah terdapat Monumen Hati Kudus Yesus dan, di satu sisi, Kapel Penampakan, tepat di tempat Bunda Maria meminta para gembala kecil untuk membangun kapel.
Nah di ujung yang berlawanan, Gereja Tritunggal Mahakudus – Basilika Kecil, diresmikan pada tahun 2007, merupakan bagian arsitektur modern, tanpa penyangga perantara dan berkapasitas sekitar 8.700 orang. Desainnya dibuat oleh arsitek Yunani Alexandros Tombazis, dengan kontribusi dari seniman lain, seperti Álvaro Siza Vieira dan Pedro Calapez dari Portugis. Di luar, terdapat Salib Tinggi dari perunggu karya Robert Schad dari Jerman.
Pada tahun 2017, selama peringatan seratus tahun penampakan, perayaan keagamaan pada tanggal 12 dan 13 Mei dihadiri oleh Yang Mulia Paus Fransiskus. Selain Kuil, kita dapat mengunjungi Museum Seni Suci dan Etnologi, Museum Lilin, Museum Fátima 1917, dan Adegan Kelahiran Yesus yang Dihidupkan serta Desa Betlehem di area tersebut.
Aljustrel, tempat tinggal para gembala kecil, berjarak sekitar 2 km ke selatan. Untuk menciptakan kembali kisah tersebut, pengunjung disarankan untuk mengunjungi juga Loca do Anjo dan Valinhos, situs lain yang terkait dengan penampakan tersebut.
Baca juga: Eksotisme Sheki, Kota Kuno di Azerbaijan
Usai berkeliling di kompleks ibadah termasuk masuk ke dalam Basilica, saya menyempatkan diri melihat toko-toko souvenir di sepanjang jalan menuju kawasan. Memang mayoritas souvenir merupakan souvenir yang sifatnya religius seperti kalung rosario, patung-patung yesus dan Maria, dan souvenir sejenis. Namun ada juga toko souvenir yang lebih universal yang menyediakan kaos, baju, topi atau tas khas Portugal dari bahan kayu Oak.
Well yang agak mengagetkan dan akhirnya bikin aku panik borong agak banyak karena harganya jauh lebih murah daripada harga souvenir di toko-toko souvenir di Kota Lisbon. Kualitasnya juga gak kalah bagus malah. Waduh, agak neyesal sempat beli cukup banyak di toko oleh-oleh di Lisbon sebelumnya.
Selain toko souvenir, banyak hotel-hotel juga di sepanjang jalan menuju Kasawan kuil. Layaknya hotel-hotel di sekitaran Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang dibangun untuk menyambut dan melayani tamu-tamu peziarah religius. Bedanya di Makkah dan Madinah, sepanjang hari sepanjang tahun hotel dan kawasan masjid tidak pernah sepi dan selalu ramai karena tidak ada pengkhususan waktu ibadah umroh. Di musim haji jauh lebih sesak.
Di Fatima tanggal 12 dan 13 seiap bulan merupakan tanggal yang cukup ramai. Puncak keramaiannya di tanggal 12 dan 13 Mei, bahkan penuh sesak manusia. Namun di hari-hari lain, suasana jauh lebih lengang dan kawasan terasa lebih luas.
Kalau boleh tahu, adakah dari sahabat Mom of Trio yang sudah pernah tahu atau mendengar tentang Fatima City dan kuilnya ini? Yuk share di kolom komentar
Referensi:
- https://www.visitportugal.com/en/content/fatima-a-journey-to-the-altar-of-the-world
- https://www.britannica.com/place/Fatima
- https://fatimachurchabq.org/our-lady-of-fatima-miracle
- https://www.idntimes.com/travel/destination/rosma-stifani/potret-syahdu-kota-fatima-di-portugal-c1c2.
- https://www.kompas.com/stori/read/2022/01/15/130000179/sejarah-nama-kota-fatima-di-portugal?
Aku malah baru tahu sejarah kota ini mba. Mungkin lbh terkenal di kalangan orang khatolik ya.
ReplyDeleteKalo soal harga barang, memang ya belajar dr pengalaman , kalo pergi ke kota2 yg tidak terlalu mainstream, pasti hrgnya lebih murah drpd di kota lainnya yg lebih terkenal. Sama kayak aku ke Jepang, hrg barang dj Nagasaki jauuuh lbh murah drpd di Tokyo. Sempet nyesel kenapa belanja banyak di Tokyo 🤣
Aku blm ada plan ke negara2 Eropa, krn jdwal trip ku msh pengen eksplor negara2 yg antimainstream. Tapi kalo nanti ke Portugal pengen sih mampir ke Fatima city ini. Aku suka negara2 yg banyak sejarahnya
Saya baru tau tentang Fatima City. Sayangnya gak ada cerita yang pasti kenapa dinamanya Fatima, ya. Padahal memang benar-benar menggelitik rasa penasaran banget.
ReplyDeleteMbak Ophi makasih sharingnya tentang Kota Fatima. Aku baru tahu ada kota ini, juga baru tahu kalau kota ini punya makna yang begitu dalam, terutama terkait dengan ziarah umat Katolik. Menarik sekali bagaimana sejarah dan budaya saling berpadu di sana, apalagi dengan penampakan Bunda Maria yang jadi pusat perhatian. Semoga suatu saat bisa berkunjung dan merasakan suasana magis di sana, sambil mencari tahu lebih banyak tentang kisah-kisah yang tersimpan di setiap sudut kota! 🌟✨
ReplyDeletePernah baca sebelumnya dari berbagai sumber. Memang bikin penasaran sih, kenapa pakai nama Fatima. Tadinya kupikir karena nama Fatima sudah cukup populer dan tidak dipakai oleh Muslim saja, seperti anak zaman sekarang yang juga banyak pakai nama Barat, misalnya.
ReplyDeleteWoohh baru tahu kalau ada Fatima City yang malah jadi tempat ziarah umat Katolik di Portugal. Asal usuln namanya juga unik meskipun ngga ada bukti tertulisnya. Acara proses lilin pasti juga sangat menarik, secara ribuan lilin dipegang memenuhi alun-alun besar Kuil. Pasti tampak magis.
ReplyDeleteDapat pengetahuan baru tentang Fatima City setelah baca artikel mbak, dan bisa jadi wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi ya. Untuk komunikasi dengan orang Portugal, mbak tidak mengalami kesulitas? atau bisa pakai Bahasa Inggris ?
ReplyDeleteEntah mau membandingkan atau ingin mengulik sejarahnya, setiap mengunjungi tempat yang ada destinasi wisata religi agama lain aku selalu tertarik..Seperti Fatima City ini, yang meski alasan penamaannya masih simpang siur tapi memiliki berbagai sudut yang unik dengan kisah menarik. Apalagi nemu souvenir dengan harga lebih murah...wah, Alhamdulillah
ReplyDeleteBelum pernah tau mengenai Fatima City.
ReplyDeleteIni pertama kali baca kisahnya sampai ke mitosnya.
Rasanya memang sejarah itu tergantung siapa yang bercerita yaa.. Karena kejadiannya sangat jauh sebelum kita ada.
Kalau mengamati reliefnya, apakah bakalan ada yang membantu menjelaskan atau ada scan barcode, seperti kebanyakan tempat wisata sejarah zaman sekarang, ka Ophi?
Risetnya keren banget.. karena Fatimah City masih jarang diulas.
Pastinya mendorong pembaca untuk ingin berkunjung ke Portugal, suatu saat nanti.
sayangnya ga ada scan barcode, tampaknya kebanyak pakai guide atau semacam tour leader gt klo orang asing dateng... klo pas umroh gt kan kita jg ada TL sm Muthowwif
DeleteTerlepas dari sejarahnya yang masih simpang siur tapi ada suatu kebanggaan sih kalau kota itu bernama Fatimah, artinya kan ada sentuhan muslim disana walau kota itu justru untuk tempat ziarah umat katolik. Kotanya pun bagus ya mba, estetik. Jadi pengen kesana kapan2 sama anakku yang kedua kebetulan namanya Fatimah hehhee
ReplyDeleteAku baru tahu mba terkait sejarah Fatima City. Ternyata ada di Portugis ya. Jadi tiap tanggal 12 & 13 sudah pasti ramai, menarik sih.
ReplyDeleteKalau terkait oleh-oleh, biasanya di negara dan kota tertentu pasti ada aja yang menjual dengan harga lebih ramah di kantong. Pastinya seneng ya. Misal next kesini lagi jadi udah lebih tau terkait pembelian souvenir.
Inspirasi dari nama Fatima yang jadinya sesuatu ya di sana.
ReplyDeleteDan bisa nih jadi destinasi tujuan wisata untuk mengenal lebih lanjut tentang Kota Fatima
Ternyata di Portugal ada nama Fatima City. Selain itu, kota ini punya sejarah panjang untuk umat Katolik.
ReplyDeletekeren banget kotanya ya. inget portugal, jadi inget cristiano ronaldo. baru tahu di sana ada kotanya fatimah.
ReplyDeletewah asli aku baru dengar juga nih tentang fatima city ini dan malah ternyata termasuk kota suci umat katolik ya setelah vatikan
ReplyDeleteAku baru tau tentang tempat ini. Wah sejarahnya juga panjang ya. Nah bisa dua pengertian ya bahwa berpindah dengan keputusan sendiri atau dipaksa pindah sebagaimana tawanan lainnya. Menarik mba dan jadi informasi tambahan bagiku
ReplyDeletewah mbak masya Allah bisa sampai sini. aku pernah baca tentang kota ini juga dulu di majalah. Penasaran nih mbak. semoga kapan2 bisa main sampai ke sini
ReplyDeleteWah, seru sekali cerita perjalanan ke Portugal nya mbak
ReplyDeleteAku baru tahu tentang fatimah city ini lho
Unik juga nama kotabyang jadi tempat ziarah umat Katolik ini ya
Baru tau nih cerita tentang Kota Fatima makasih mba sharingnya, ternyata ini merupakan tempat wisata religi umat Katholik dari seluruh dunia ya
ReplyDeleteBaru tahu kalau di Potugal ada kota yang namanya pake nama putri Rasulullah masyaAllah. Saya suka sekali sama sejarah, makanya selalu antusias kalau baca tulisan seperti ini.
ReplyDelete