Landmark Ikonik di Berlin (Part 1)

Berlin memang sungguh kota yang menyenangkan bagi pelancong. Kota modern namun sarat dengan sejarah dan perjalanan panjang yang membuatnya menjadi tempat yang lengkap dengan berbagai pilihan bagi setiap jenis pelancong. Menikmati Berlin bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya travelingmu. Cara dan tempat menikmatinya selengkap itu sesuai dengan seleramu.

Nah karena ke Berlin aku bukan sebagai wisatawan maka sightseeing dan mengunjungi beberapa landmark yang iconic di sana harus dilakukan di sela kegiatan utama. Hari pertama datang, ada waktu agak luas karena delegasi yang harus kudampingi belum datang semua. Kami malah sempatkan diri ke Potsdam di perbatasan Berlin dan mengambil photo beberapa Landmark penting di Berlin.


Saat delegasi sebagian sudah tiba dan ingin menikmati waktu sightseeing di sekitaran hotel,  jadilah sambil mengantarkan sebagian delegasi ku niatkan untuk menikmati keindahan, keunikan, sejarah, kemegahan, dan segala tentang Berlin. Lucky me, banyak landmark penting di Berlin yang letaknya berdekatan sehingga bisa ditempuh dari satu tempat ke tempat lain dengan jalan kaki. Kok bisa yaa...mereka menata kota seciamik ini. Kami didrop di satu tempat lalu berjalan kaki dan bisa menikmati beberapa destinasi wisata terkenal. 

Sempat ke beberapa spot destinasi wisata penting di Berlin beberapa kali karena kemudian harus mendampingi delegasi lainnya yang datangnya tak berbarengan dan ingin ke tempat yang sama. Lain waktu  setelah usai berkegiatan menyengaja berjalan kaki keluar hotel menikmati suasana Berlin as a local. Beneran jalan kaki dan enjoy sambil pepotoan di spot yang "duh kok kayaknya lucu semua."

Hotel yang posisinya di pusat kota sungguh strategis untuk jalan kaki menikmati Berlin. kalau bapak/ibu delegasi ke toko-toko branded, aku dan tim pendamping memilih ke toko souvenir dan pusat keramaian yang lebih "ramah" kantong, tak lupa jajan makanan kaki lima dan berphoto dengan sightseeing bus. Hobby-ku ke kota manapun mengambil photo dengan bus-bus ini hehehe. Apalagi jika tak berkesempatan naik. 




Banyak banget destinasi yang bisa kita kunjungi di Berlin, beneran buanyak...Pastinya karena saya bukan wisatawan saya gak bisa kunjungi semua bahkan beberapa top destinasi juga ke-skip. Well, daku kan kerja. Tapi tetep di sela kerja, harus dung sempatkan diri ke beberapa popular landmark ini. Karena bakalan banyak, aku bagi dua part tulisan ya sahabat Mom of Trio.

Berliner Siegessäule: Victory Column

The Siegessäule (Victory Column) with Victoria, the Goddess of Victory in the centre of the Tiergarten is one of Berlin's most famous landmarks and a popular tourist spot.

Letaknya yang tepat di pusat kita, membuat setiap orang yang melintas pasti langsung menangkap bangunan tinggi yang tampak anggun dan ikonik ini. Berliner Siegessäule/Victory Column/Tugu Kemenangan Berlin merupakan monumen yang terletak di jantung kota Berlin, Jerman. Tugu ini tepatnya berada di taman kota Tiergarten dan dekat dari ikon kota Berlin lainnya yaitu Gerbang Bradenburg. Bahkan dari jauh, patung bersayap di Victory Column di sebelah barat kota bersinar terang.

Desain monumen ini dibuat oleh Heinrich Strack, konstruksi pertama dibangun pada tahun 1864 untuk memperingati kemenangan Prusia atas Denmark dalam Perang Prusia-Denmark (1 Februari – 30 Oktober 1864) dan pada peresmiannya 2 September 1873, Prusia juga berhasil mengalahkan Austria dalam peperangan Prusia-Austria serta Prancis dalam perang Prusia-Prancis. 

Efek dari kemenangan tersebut kemudian tugu ini ditambahkan patung perunggu Goldelse (Dewi Viktoria) setinggi 8,3 meter (27 kaki) sebagai simbol kemenangan Prusia atas Perancis dan Austria. Patung ini dirancang oleh Friedrich Drake. Dewi Viktoria dalam patung digambarkan memegang rangkaian laurel di tangan kanannya dan di tangan kirinya memegang salib besi serta mahkota dengan sayap elang. Patung Viktoria adalah representasi yang sesuai dengan mitologi Jerman kuno. 

Tugu Kemenangan Berlin adalah salah satu ikon di Jerman yang menjadi tempat kunjungan turis dari berbagai negara. Tugu ini pernah menjadi latar belakang mantan Presiden Obama saat berpidato pada masa kampanye Amerika Serikat tahun 2008.

Sebenarnya Tugu Monumen ini terletak di Königsplatz yang sekarang menjadi Platz der Republik tepat di seberang Gedung Reichsdag, tetapi pada tahun 1939, Nazi merelokasi tugu tersebut sebagai rencana pembaharuan untuk mendasain ulang kota Berlin yang disebut sebagai Welthauptstadt Germania. 

Nazi merelokasi tugu kemenangan tersebut tepat di pusat Großer Stern (Bintang Besar) di Tiergarten. Relokasi yang dilakukan oleh Nazi menyelamatkan monumen tersebut dari serangan-serangan sekutu pada Perang Dunia II dari kehancuran perang, tetapi tidak dengan gedung Reichstag yang hancur karena bom dari pihak Amerika Serikat pada Perang Dunia II. Wajib sih ambil photo monumen ini sebagai "tanda" kamu sudah ke Berlin.

Baca juga: One Day Istanbul Short Trip

Brandenburg Gate

The Brandenburg Gate is Berlin's most famous landmark and a must-see for all visitors. A symbol of German division during the Cold War, it is now a national symbol of peace and unity.

Gerbang Brandenburg adalah salah satu monumen terpenting di Berlin, sebuah bangunan penting dan simbol dengan sejarah lebih dari dua ratus tahun. Bisa dipatikan semua wsiatawan yang berkunjung ke Berlin memiliki  Brandenburg Gate dalam koleksi photo mereka, termasuk swafoto. Letaknya yang di jantung kota menjadikannya sangat strategis dan destinasi wajib kunjung.

Gerbang Brandenburg dulunya merupakan monumen pemisahan - setelah pembangunan Tembok Berlin, gerbang ini berada di area terlarang dan tidak dapat dikunjungi oleh warga Jerman Timur maupun Barat. Setelah runtuhnya Tembok, gerbang ini menjadi simbol persatuan Jerman.

Raja Frederick William II menugaskan pembangunan gerbang yang terbuat dari batu pasir besar ini antara tahun 1788 dan 1791 berdasarkan rancangan Carl Gotthard Langhans the Elder, yang sangat terinspirasi oleh Propylaea dari Akropolis Athena. Dua tahun setelah Gerbang Brandenburg selesai dibangun,  kereta perang yang ditarik oleh empat ekor kuda - yang disebut Quadriga - ditempatkan di atap gerbang.

Quadriga ditempatkan di atas Gerbang Brandenburg oleh Johann Gottfried Schadow pada tahun 1793. Patung yang menggambarkan kereta perang beroda dua yang ditarik oleh empat ekor kuda yang berlari berdampingan itu dimaksudkan untuk melambangkan perdamaian yang memasuki kota. Tali kekang kuda dipegang oleh Victoria, dewi kemenangan. Seiring berjalannya waktu, patung tersebut diturunkan dari Gerbang Brandenburg sebanyak tiga kali. 

Setelah kekalahan Prusia pada tahun 1806, Napoleon membawa Quadriga ke Paris. Namun, kemenangan Aliansi memungkinkannya untuk dibawa kembali dan diletakkan kembali di tempat lamanya delapan tahun kemudian. Selama Perang Dunia Kedua, Gerbang Brandenburg dan Quadriga rusak parah akibat pengeboman. Oleh karena itu, patung tersebut harus dibuang pada tahun 1956 selama rekonstruksi gerbang dan diganti dengan salinannya.


Gerbang Brandenburg memperoleh kekuatan simbolis khusus selama masa Berlin terbagi. Dengan dibangunnya Tembok Berlin pada bulan Agustus 1961, monumen tersebut menjadi sepi karena sejak saat itu gerbang ini berada di wilayah terlarang dan tidak dapat dikunjungi oleh warga Berlin Timur maupun warga dari Barat. Dengan runtuhnya Tembok Berlin pada tahun 1989, Gerbang Brandenburg menjadi simbol penyatuan kembali. 

Pada tanggal 22 Desember 1989, gerbang tersebut dibuka dan disambut sorak sorai lebih dari 100.000 orang. Akan tetapi, Quadriga rusak parah akibat perayaan reunifikasi sehingga harus dipugar dua tahun kemudian. Setelah fase pemugaran hampir dua tahun, Gerbang Brandenburg diresmikan kembali pada tanggal 3 Oktober 2002. Sejak saat itu, gerbang tersebut kembali menjadi daya tarik bagi wisatawan dari seluruh dunia dan menjadi simbol pemersatu.

Gerbang ini terletak di pusat kota Berlin di Pariser Platz ("Alun-alun Paris"), salah satu alun-alun terindah di kota tersebut. Jalan raya Unter den Linden yang megah mengarah langsung ke alun-alun, yang dipenuhi dengan banyak bangunan terkenal seperti hotel mewah Adlon Kempinski, Universitas Seni, dan Kedutaan Besar AS. Kafe dan restoran di sekitarnya mengundang pengunjung untuk tinggal sebentar dan menikmati suasana yang istimewa dan mengabadikan momen. Selain itu kawasan ini dekat dengan berbagai tujuan wisata lainnya yang bisa ditempuh dengan jalan kaki. 

Jika cuaca cerah dan hangat membuat orang-orang betah berkumpul. Banyak atraksi unik dan menarik di sini, bahkan kadang ada demo juga di sini.  Beruntung saya ke sana di akhir musim gugur sehingga suasana sudah mulai sering menghangat karena matahari sudah lebih sering dan banyak bersinar meski suhu tetap dingin buat manusia tropis seperti saya.

Reichstag Building

Tidak jauh dari Brandenburg Gate kita akan melihat gedung yang megah dengan arsitektur unik di bagian tengah menyerupai dome kaca yang tidak biasa dan teras atapnya yang spektakuler.. Hmm ini ternyata Gedung Parlemennya Jerman. Gedung Reichstag dengan kubah kaca merupakan tempat kedudukan Parlemen Jerman, Bundestag. Gak heran kalau langsung terasa suasana politiknya yaa.

Meskipun bisa dikatakan masyarakat umum dapat masuk ke Gedung Parlemen ini secara gratis, terutama naik  ke atap dan kubahnya. Namun kita perlu melakukan registrasi secara resmi sesuai aturan untuk bisa masuk dan berkunjung. Teras atap dan kubah Gedung Reichstag ini  menawarkan pemandangan spektakuler distrik parlemen dan pemerintahan serta pemandangan Berlin. 

Baca juga: Mengintip Gedung Parlemen Swedia

Tidak heran ada lebih dari 3 juta pengunjung setiap tahunnya ke gedung ini. Reichstag memang merupakan salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi di Berlin. Dari kubahnya hingga pameran bersejarah, pertemuan parlemen, dan banyak lagi hal yang dapat dilihat di dalam Reichstag. 


Menikmati dari luar dan mengambil gambar dari berbagai sudut pandang juga cukup membuat saya senang. Semoga lain waktu bisa masuk ke dalam Parlemen termasuk naik ke atap dan menikmati keseruan di teras atap dengan kubah uniknya. Jujur saya pingin sekali apply internship ke Parlemen Jerman ini. Semoga bisa terwujud oneday, Aamiin ya rabb.

Waktu saya ke sana, akhir musim gugur jelang musim dingin, sehingga taman mawar di bagian depan gedung belum berbunga dan berdaun. Wah pastinya sangat cantik di musim semi, tapi tetap kok tampak eksotik dan tetap estetik untuk mengambil photo dengan latar gedung dan taman mawar ya tengah merangas. 

Memorial to the Murdered Jews of Europe/The Holocaust Memorial

Tak jauh dari  Gerbang Brandenburg dan Reichstag Building, tepat di tengah kota terdapat monumen untuk orang Yahudi yang dibunuh di Eropa, tempat yang megah untuk mengenang, merenung,  dan memberi peringatan.

Pembangunan monumen holocaust ini diinisiasi pada tahun 1999. Setelah perdebatan yang panjang, Parlemen Jerman memutuskan untuk mendirikan sebuah situs monumen utama, untuk mengenang Yahudi yang dibunuh di Eropa. Kompetisi untuk mendesainnya dimenangkan oleh arsitek New York Peter Eisenman. Monumen tersebut diresmikan pada tahun 2005.

Di situs seluas 19.000 meter persegi, Eisenman menempatkan 2711 prasasti beton dengan ketinggian yang berbeda. Area tersebut dibuka siang dan malam dan dari keempat sisinya kita dapat membenamkan diri dalam struktur spasial yang sepenuhnya dapat diakses. Monumen tersebut berada di lereng yang landai dan bentuknya yang seperti gelombang berbeda di mana pun kita berdiri. Lantai beton yang tidak rata membuat banyak pengunjung merasa pusing atau bahkan tidak yakin berada di posisi mana. Hmm bisa jadi berputar-putar dan tidak mudah keluar area.


Konsep yang unik dan abstrak. Mungkin agak tidak biasa sebagai sebuah monumen peringatan kejadian menyedihkan. Well, tergantung pada pemaknaan masing-masing sih rasanya, menimbulkan ketenangan atau kebingungan? Yang pasti untuk berphoto cukup estetik karena arsitekturnya yang tidak biasa tadi.

Kaiser Wilhelm Memorial Church

Gedächtniskirche atau Gereja Memorial Kaiser Wilhelm merupakan salah satu objek wisata utama di Berlin dan gereja terpenting di sana. Letaknya di pusat keramaian kota di antara gedung pencakar langit yang menjulang- membuatnya eye catching. bentuknya yang unik karena tampak tak utuh dan membiarkan sisa-sisa kerusakannya justru membuatnya makin artistik.


Gereja ini terdiri dari reruntuhan gereja yang hancur dalam perang serta bangunan gereja modern. Gereja ini merupakan tugu peringatan untuk perdamaian dan rekonsiliasi, memperingati tekad warga Berlin untuk membangun kembali setelah perang, dan merupakan tempat untuk merenung. Well, tampaknya banyaknya bangunan dan monumen yang dibangun untuk merenung dan kontemplasi merupakan ciri khas dan karatakter orang Jerman yang pemikir ya. Hmm ini asumsi saya sih.

Baca juga: Fatima City, Kota Suci Umat Katolik Portugal

Sepanjang saya keluar dari hotel untuk stroll around, pasti melewati gereja ini sehingga punya beberapa photo saat suasana terang hingga hari mulai malam. Gereja ini tidak hanya megah, tetapi juga memiliki sejarah panjang sebagai monumen perang dan kehancuran serta perdamaian dan rekonsiliasi.

Untuk menghormati Wilhelm I, Kaisar Jerman pertama, cucunya Wilhelm II merencanakan sebuah gereja megah, yang dibangun oleh Franz Schwechten antara tahun 1891 dan 1895 dengan gaya Neo-Romantis. Dengan lima menara, desain bombastis mencerminkan selera masa itu dan selera sang Kaisar.


Lonceng gereja merupakan lonceng terbesar kedua di Jerman setelah Cologne, dan ketika gereja tersebut diresmikan, kelima lonceng tersebut berdentang sangat keras hingga serigala di kebun binatang mulai melolong. Selama Perang Dunia Kedua, lonceng tersebut berhenti berdentang dan kelima lonceng tersebut dilebur untuk dijadikan amunisi. Dibom selama Perang Dunia II, sisa-sisa Gereja Memorial Kaiser Wilhelm yang asli diintegrasikan ke dalam Gereja Memorial yang baru, yang rampung pada tahun 1961.

Nah, sampai sini dulu yaa kita sightseeing-nya, lanjut ke Part II ya.. 

1 comment

  1. Kangeeeen pengen ke Berlin lagi 😍😍😍. Semua tempat di atas aku udah datangin waktu itu, tp krn 2010 aku msh belum aktif nulis blog, jadi detilnya ga dapat. Baru pas bikin dcatqueen aku coba tulis based on foto yg ga seberapa, eh agak banyak lupa mba😂

    Tapi memang Berlin itu baguuuus. Dulu suamiku ajakin kesana awalnya krn mau ke Bonn, tempat dia tinggal 4 thn pas papa mertua jd diplomat. Eh malah ke Berlin jadinya.

    Memang banyak bgt sejarahnya ya mba. Ga bosen, dan makanannya juga aku suka 😄. Kalo western foods aku memang doyan soalnya. Ditunggu objek wisata yg lainnya ☺

    ReplyDelete

Terimakasih sudah silaturahim, silahkan meninggalkan jejak di sini. Comment yang masuk saya moderasi terlebih dahulu ya. Mohon tidak meninggalkan link hidup.